Love Ties. Shirabu Kenjiro

651 91 1
                                    

#Malam
#Rumah Shirabu

Shirabu tengah bersantai dan merebahkan tubuhnya di kasur kamarnya. Ia tengah berbalas pesan dengan rekan-rekannya. Ya.. hari ini, merupakan hari spesial untuk Shirabu. Hari dimana, ia diresmikan menjadi seorang dokter, setelah sekian tahun berjuang belajar ilmu kedokteran. Ia pun asyik berbalas pesan dengan teman-temannya yang memberi ucapan selamat.

Tak lama kemudian, ada notifikasi video call. Shirabu langsung tersenyum melihat nama yang terpampang di layarnya, "(name)". Ia pun langsung mengangkatnya.

"Konbanwa... (name)-chan.." Shirabu

"Oh.. konbanwa...Shirabu-san. Oh iya saya mau mengucapkan Omedetou !! Setelah perjalanan dan perjuangan yang panjang, akhirnya sekarang, Shirabu-san sudah resmi menjadi dokter ya.. saya ikut merasa senang.. " (name), senyum.

"Ha ha.. ha... Iyaa.. arigatou." Shirabu.

"Ah.. lalu itu, saya mau minta maaf karena tidak bisa ikut hadir ke acara Shirabu-san tadi. Soalnya hari ini saya juga ada meeting penting di perusahaan." (name)

"Iyaa.. tidak apa-apa kok. Aku tau kalau kau sedang sibuk akhir-akhir ini. Tapi.. yang penting kau harus tetap selalu jaga kesehatan." Shirabu.

"Ah.. ha ha ha.. haik haik.. arigatou, Oh iya, Shirabu-san tenang saja, saya sudah menyiapkan hadiah kok." (name)

"Wahh... apaan itu hadiahnya? ha ha ha.. kebetulan dong, Aku mau mengundangmu ke pestaku 2 hari lagi. Yaa.. itu semacam perayaan untuk pencapaianku ini. Datang ya.." Shirabu.

"Wah!! Shirabu-san mau mengadakan pesta? Baik, saya akan datang. Kalau begitu saya akan menyiapkan hadiah lagi. He he he.. " (name).

"Ha ha ha.. ngga perlu dobel kok hadiahnya.. kau cukup datang saja, sudah membuatku senang kok." Shirabu

*

*

*

Setelah sekian menit videocall dengan (name), Shirabu menyudahi percakapannya. Soalnya, (name) sudah kembai bersiap untuk lembur kerjaan. Shirabu yang masih merebahkan diri di tempat tidur lalu menghela nafas panjang. Seraya memejamkan mata, ia mengingat-ingat kembali hal-hal yang sudah ia perjuangkan, hingga sampai di titik ini. Impiannya menjadi dokter,  sekaligus cintanya pada (name).

#Flashback

#Rumah Kageyama

Seluruh anggota keluarga Kageyama kecuali (name), berkumpul di ruang tamu. Shirabu yang datang sendirian kemari pun sudah kesekian kalinya menarik nafas dalam agar sedikit tenang.

"Saya.. juga sadar diri. Dalam urusan pekerjaan, saya lebih tertinggal daripada (name). Ketika (name) bahkan sudah bekerja, saya baru akan lulus dari pendidikan kedokteran. Tapi.. saya ingin.." Shirabu

Ibu Kageyama mengangkat tangan dan memberi kode pada Shirabu untuk menghentikan bicaranya. Shirabu pun menatap seluruh anggota keluarga itu dan diam. Ibu Kageyama lalu tersenyum.

"Jangan merendahkan dirimu sendiri nak.. Kami tau, perjuangan menjadi seorang dokter itu tidak mudah. Banyak sekali lika-liku yang harus kau hadapi..." Ibu Kageyama. senyum

"Sou da naa... Ketiga anak kami, Miwa, Tobio dan (name) memilih jalan hidup yang berbeda satu sama lain. Tentunya jalan yang mereka pilih juga sangat berbeda denganmu. Dan.. ya.. hasilnya, sekarang mereka bertiga sudah memiliki pekerjaan masing-masing. Yang ingin kukatakan adalah.. tak perlu minder dengan apapun yang sudah kau pilih, karena, setiap orang memiliki garis start dan finish masing-masing." Ayah Kageyama, senyum

Mirror ( Haikyuu fanfiction) Where stories live. Discover now