Limabelas

7.7K 554 56
                                    

"GAVIN, NGAPAIN KAMU KESINI!!!!"

Seketika Gavin tersentak kaget. Membelalakan matanya, tak percaya jika dia bisa ada disini.

"papah?"cicit Gavin, ia terlalu terkejut dengan kehadiran sosok Mahardika di ambang pintu.

"Kamu, ikut saya"sentak Mahardika sembari menarik kuat lengan Gavin. Gavin hanya pasrah mengikuti langkah lebar sang ayah yang membawanya pergi dari tempat itu.

*****

Tubuh Gavin terhempas ke lantai akibat dorongan kuat sang ayah. Gavin hanya bisa menunduk takut. Badannya lemas sekarang, ditambah pusing yang diakibatkan gerakan tiba-tiba membuat Gavin tak bisa melawan sang ayah.

"kenapa kamu bisa ada disana Gavin?"tanya Mahardika. Netranya terus menatap tubuh sang anak yang tertunduk didepannya kini.

"Gav-gavin gatau yah"

Bughhh

Wajah Gavin tertoleh kesamping akibat pukulan telak dari ayahnya. Darah segar pun mengalir daru sudut bibirnya.

"Alasan!, kamu pasti sudah kotor karena bergaul sama mereka kan?!!. Jawab Gavin. Jawab!!!"teriak Mahardika tepat didepan wajah sang anak.

Gavin semakin menundukan wajahnya. Melihat kilatan amarah dimata sang ayah membuat sekujur tubuhnya gemetar. Ia tak bisa mengelak jika ia takut dengan amarah sang ayah kali ini.

Bughhhh

"Jangan diam saja kamu anak sialan!!"maki Mahardika. Lagi-lagi, wajah Gavin tertoleh kesamping.

"Apa yang sudah kamu konsumsi bersama mereka? Ganja? Sabu-sabu? Atau Narkotika?? Jawabb saya anak sial jawab?!!!!!!!"teriak Mahardika lagi. Gavin memejamkan matanya, pusing yang didera ternyata tidak memengaruhi rasa sakit dibagian dadanya.

"CUKUP PAH CUKUP!!!!"teriak Gavin. Ia memejamkan matanya sembari menutup kedua telinganya dengan telapak tangan.

"Gavin ga seburuk yang papah kira"lanjut Gavin lirih.

Bughhh

Bughh

Bughh

"sekarang kamu berani melawan saya Gavin! Dasar anak kurang ajar"ucap sang ayah.

Gavin hanya diam memegangi perutnya yang kini juga ikut nyeri akibat pukulan bertubi dari sang Ayah. Sekarang Gavin rasa tubuhnya tak dapat digerakan karena rasa sakit yang mendominasi. Ia hanya mencoba mengatur nafasnya agar tidak memburu sembari nerdoa supaya ia tak mati dalam keadaan seperti ini.

Sedangkan diambang pintu. Kavin hanya diam, tangannya ia letakan didalam saku celananya sembari tersenyum miring. Lagi dan lagi, rencananya berhasil. Tak sia-sia, ia memberitahukan sang ayah dimana keberadaan Gavin setelah Kavin melihat Gavin berjalan di gang kecil itu.

Niatnya, Kavin ingin menemui seseorang disana. Namun ternyata Gavin dengan tekad kuatnya berani melewati gang terlarang itu. Seketika muncul ide licik dari otaknya. Ia segera merekam kejadian dimana Gavin terjatuh pingsan dan dibawa oleh The Eshtray menuju markas. Setelah berhasil mendapat rekamannya. Ia segera mengirimkan kepada sang ayah. Dan booomm berhasil.

GAVINWhere stories live. Discover now