Enambelas

8K 585 58
                                    

Lagi, dan lagi. Hari telah berganti, namun tubuh Gavin masih tergeletak dilantai gudang. Wajahnya yang putih pucat bak sudah tidak ada rona merah dan tubuh dingin Gavin. Jika ada seseorang yang tak dikenal melihatnya, pasti akan menganggapnya Gavin telah mati.

Ruangan gelap nan dingin menjadi background sekaligus saksi bisu atas malangnya Gavin. Tapi yang harus kalian ingat adalah. Seorang Gavin tidak akan mati begitu saja.

Setelah beberapa saat akhirnya deru nafas Gavin kembali teratur. Diiringi rintihan sakit dan juga badannya yang bergetar hebat. Beruntunglah, Gavin masih bisa membuka matanya.

"eughhhh... Aishhh, shhhhh"rintih Gavin sembari memegangi perutnya yang terasa nyeri. Entah karena ia tidak makan, atau karena pukulan bertubi yanh ayahnya berikan.

Perlahan, Gavin bangun dari berbaringnya. Ia mencari tembok untuk sandaran karena ia merasa tak sanggup jika duduk tanpa sandaran lebih lama.

Gavin memejamkan matanya, menikmati rasa sakit diarea dada dan juga perutnya. Gavin akui, dadanya sesak, namun perutnya jauh lebih sakit.

Seketika sekelebat bayangan masalalu muncul, ketika ia dan kedua kakaknya bermain bersama orang tuanya. Saat itu, entah kenapa perut Gavin tiba-tiba sakit dan mengundang tatapan khawatir dari seluruh anggota keluarganya, terutama ibunya.

'kalo perut Gavin sakit lagi, Gavin usap usap aja perutnya trus bilang "perut, kamu jangan nakal ya, kan Gavin anak baik, ga ngapa ngapain kamu, jadi perut juga harus baik sama Gavin"' Nasihat sang ibu yang diangguki oleh sosok polos Gavin.

Gavin membuka matanya, seperti deja vu, ia lantas memegang perutnya lalu mengusapnya. "perut, lo ga boleh nakal, kan gue ga nakal sama lo, kalo lo laper, kasih gue kesempatan buat cari makan sebentar lagi, pliss jangan sakit perut, cukup dada gue aja yang sakit, lo jangan"ucap Gavin.

Gavin menghela nafasnya pelan. Sakit perutnya lumayan reda. Namun, dadanya justru bertambah sakit. Gavin merasa pasokan udaranya menipis. Lantas,  Gavin memgangi dadanya. Ia kembali meringkuk dilantai setelah ia bersender beberapa saat.

"uhukkk..Arghhhh, sssshh-sa-kittt"rintih Gavin. Berulang kali ia menepuk dadanya sembari merapalkan doa agar ia bisa membuka mata lagi. Jangan sampai ia mati sebelum ia mendapat pelukan dari ayahnya.

"tttolllongg... Gavin, shhhh... Sak-kit"lirih Gavin sebelum akhirnya kegelapan menguasai dirinya.

******

Bughh

Bughh

Bughh

Uhukk

"Kembaran macam apa lo anjing?!!"Maki Andre. Kavin sendiri hanya diam tersungkur akibat pukulan Andre.

Kavin meringis, ia menyentuh sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. Ia tersenyum miring "cihh, bukan urusan lo kan? Gavin siapanya lo?"sinis Kavin.

"seenggaknya gue ga gila kaya lo!"tekan Amdre. Sedangkan, Vino hanya diam. Ia tak tau permasalahan apa yang menyebabkan Andre dna juga Kavin bertengkar. Namun setelah ia mendengar nama Gavin disebut. Ia tau, Gavin adalah penyebabnya.

"udah woy, ntar ketauan guru, bisa dihukum kalian"lerai Vino.

"inget ya, Kavinio Mahardika. Lo bakal ngesel perlakuin Gavin kaya gitu"ancam Andre yang dibalas senyuman miring Kavin.

"Sorry, gue ga bakal nyesel nyiksa Gavin.. Kematian Gavin adalah kebahagiaan terbesar"ledek Kavin.

"Anjing lo"

"KAVINIO, VINO, ANDRE, APA APAAN INI, SEKARANG KALIAN IKUT SAYA KE KANTOR"teriak pak Agus, Guru BK mereka.

Kavin, Andre dan juga Vino hanya diam lantas mengikuti langkah sang guru. Namun tatapan tajam masih mereka layangkan satu sama laim membuat pusing Vino sendiri.

*****

"gara-gara kalian gue ikut dihukum"dumel Vino. Mereka bertiga mendapat hukuman membersihkan toilet sekolah, dari lantai satu hingga lantai terakhir.

"bacot, buruan kerja"sahut Andre. Vino hanya menghela nafas pasrah.

Disisi lain, Kavin tengah menahan rasa sakit dibagian dadanya. Entah apa sebabnya yang terpebting, Kavin merasa dadanya sakit sekali. Kavin yang bertugas mengepel sesekali berhenti dan memegang dadanya. Nafasnya kian memburu dibarengi keringat yang mengucur dari dahinya.

"lo kenapa?"tanya Vino yang sedari tadi melihat gelagat tak enak dari Kavin.

"halah palingan caper doang"sindir Andre.  Ia tak peduli dengan Kavin.

Kavin mencengkram dadanya kuat. Ia sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya. Kavin jatuh tertunduk sembari memegang dadanya. Sesekali dia menepuk keras, bibirnya pun sudah pucat, ringisan kecil keluar dari mulut Kavin.

"eehhhh Vin lo kenapa anjing, Andree bantuin dongg"panik Vino. Andre yang melihat pun segera menghampiri kembaran sahabatnya ini.

"ehh Vin jangan pingsan begoo"maki Vino. Andre memutar bola matanya malas. Kelakuan makhluk didepannya ini memang ajaib, kalo kata si Andre mah lemot lemot goublouggg.

"lo yang bego, mending kita bawa Kavin ke UKS sekarang"kata Andre yang diangguki Vino. Mereka berdua segera membopong tubuh Kavin menuju UKS.

******

Kavin mengerjapkan matanya pelan. Ia bingung sedang dimana ia saat ini. Kavin lali memijit pangkal hidungnya dengan menggunakan ibu jari serta jari telunjuknya. Kavin sendiri bingung bagaimana ia bisa merasakan sakit padahal tadi pagi ia baik baik saja.

"Gavin dimana"

Pertanyaan sarkas dari mulut Andre membuat kepala Kavin seketika menoleh. Ia menyatukan alisnya heran. Disini Kavin yang sakit, kenapa Andre malah menanyakan keberadaan Gavin?

"Gue tanya sekali lagi, Gavin dimana"ulang Andre dingin.

"G-gue gatau"jawab Kavin.

Andre memutar bola matanya malas, kembaran sahabatnya yanh satu ini memang sangat menyebalkan. Beruntunglah Andre dalam cerita ini ia tidak mempunyai kembaran.

"k-kondisi gue gimana?"tanya Kavin.

"Ck, kondisi lo baik baik aja, sekarang cepat jawab dimana Gavin. Kata suster, sakit yang lo rasa itu adalah ikatan batin sodara kembar. Jadi sekarang jawab jujur sama gue, Gavin dimana?"terang Andre.

"apa?!! Ik-ikatan batin? Gue beneran ga tau Ndre, dari tadi malam gue ga liat Gavin"

Andre berdecih, ia lalu meninggalkan ruangan Kavin dengan perasaan kesal. Sedangkan Kavin masih dengan ekspresi terkejutnya. Bodoh sekali kau Kavinio Mahardika.

****

"tunggu gue balik, gue bakal bawa lo pergi, gue mohon bertahanlahh, sebentar lagi. Gue janji Gavin"

******

Tbccc

Happu readinggg

Pendek ya??

Jangan lupa Followw

Terimakasiiiiiiiiiiiiiii

GAVINWhere stories live. Discover now