Pertandingan Pernikahan Yang Salah: Misteri Di Harem Kekaisaran ✔

Ch. 113

Bab 113: Permintaan yang Lancang (Bagian 2)

Di dalam ruangan yang luas, ada layar kayu berukir indah di tengahnya, membagi ruangan menjadi dua. Hanya ada dua lampu di ruangan itu yang sama sekali tidak terang. Seorang wanita yang hampir tidak terlihat duduk di sofa dengan secangkir teh di tangannya, sedang menggambarkan kemalasan sementara seorang pria yang bingung mondar-mandir di sisi lain layar dengan sangat kontras.

“Qing Mo itu mendorong dalam setiap langkah dan benar-benar menyelidiki para penjaga. Jika ini terus berlanjut, cepat atau lambat dia akan menyelidiki saya! " Setelah terakhir kali Yi Yue mendengar percakapannya dan Shui Xin, dia sekarang tidak lagi berani berbicara dengan santai di luar. Jadi dia datang diam-diam malam ini karena dia kesal dan ingin mendiskusikannya dengan Shui Xin.

Setengah bersandar di sofa, Shui Xin dengan santai menjawab, “Siapa yang menyuruhmu menggunakan pembakaran untuk membunuh. Anda benar-benar berpikir dia tidak akan melakukan apa-apa. ” Jika musuh tidak bergerak, saya tidak akan bergerak. Jika musuh maju, itu benar bagiku untuk melakukan langkah pertamaku. Tapi itu tergantung siapa musuhnya, tindakan apa yang harus dilakukan dan apakah mereka akan bergerak. Guo Yi, idiot ini akan sonner atau nanti dikalahkan di tangan gadis itu.

Mendengarkan suara santai Shui Xin, Guo Yi marah, "Jika saya tidak melakukannya, jika dia benar-benar menggali sesuatu dari mulut Hui Jun, apa yang bisa dilakukan ?!"

"Apa kau tidak mengira bahwa meskipun dia menggali apa pun dari Hui Jun, kamu bisa mengatupkan gigimu dan menyangkal semuanya saat dia menanyaimu."

Suara dari ruang dalam memiliki maksud tertawa di dalamnya yang membuat wajah Guo Yi menjadi hitam. Dia menatap orang di sisi lain layar dan berkata dengan cepat, "Shui Xin, kamu hanya akan melihat tanpa mengangkat jari?"

Lihat tanpa mengangkat jari? Bibir Shui Xin terangkat dan dia menghela nafas dengan sedikit ketidakberdayaan, "Orang tua itu tidak ingin aku ikut campur, bagaimana aku berani membuat keputusan sendiri?"

"Kamu!" Guo Yi mengenal Shui Xin lebih dari satu atau dua tahun dan tahu bahwa kemampuannya jahat dan pikirannya tidak dapat diprediksi. Sejak kapan dia akan mendengarkan rencana orang lain. Melihat bahwa Shui Xin ingin mengabaikannya, Gou Yi panik dan melewati layar dan memarahi Shui Xin, "Shui Xin sebaiknya jangan terlalu bangga. Jika masalah ini terungkap, tidak ada yang bisa lepas darinya! "

"Betulkah?" Sebuah dengungan rendah terdengar dan Gou Yi tiba-tiba merasakan kilatan perak dan dengan cepat menghindarinya. Bahunya merasakan sakit yang tajam yang menyebabkan Guo Yi mundur beberapa langkah. Di posisi di mana dia hanya berdiri, ada sederet jarum di layar dan setengah dari jarum itu ditancapkan ke kata. Gou Yi berkeringat dingin saat melihat mereka.

"Keluar." Suara rendah terdengar dari ruang dalam. Gou Yi tidak berani tinggal lebih lama lagi dan langsung kabur. Shui Xin ini menjadi semakin sesat. Dia ingin pergi dan mencari orang tua itu!

Seiring waktu berlalu, semua orang sibuk dengan barang-barang mereka dan musim dingin tiba. Dalam studi tempat tinggal Jenderal, Gu Yun dan Su Ling berdiri di setiap sisi peta kulit. Mata mereka fokus pada peta saat alis mereka menunjukkan kemurungan.

“Kenapa perbatasan Laut Timur dan Barat Laut bisa secara bersamaan meminta bantuan darurat?” Gu Yun tidak mengerti, para bajak laut di Laut Timur sudah dimusnahkan setahun yang lalu, jadi mengapa terjadi kekacauan setahun kemudian? Perbatasan Barat Laut selalu menjadi wilayah Mu Cang dan dia bukanlah tipe yang akan berkelahi sehingga dianggap hidup damai selama bertahun-tahun. Mengapa garnisun Northwest bertempur pada saat seperti ini?

Su Ling tidak menjawab pertanyaannya tetapi hanya bertanya, "Maukah kamu pergi denganku?"

Gu Yun berpikir sejenak sebelum menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, "Tidak. Tidak kali ini. Kedua tanggal pengiriman mereka sepuluh hari lagi jadi saya tidak bisa pergi. " Terakhir kali dia pergi, anak Qing Feng meninggal ketika dia kembali. Kali ini keduanya akan melahirkan pada saat bersamaan, dia tidak bisa berhenti mengkhawatirkan mereka.