Hari yang Ditunggu-20

2.2K 272 30
                                    

Ahad, 12 Agustus 2018
07.23

Setelah selesai melaksanakan sholat dhuha, Shafa bergegas keluar rumah lalu menyiram tanaman seperti biasanya.

Ditemani oleh Ilyas yang terus-terusan bercerita sehingga membuat Shafa merasa sangat terhibur.

Hari ini.. Kak Azriel? Huft! Udah Shafa, lupain.  Batin Shafa.

"Aunty! Hali ini kita ke taman yang kemalin yuk!" ajak Ilyas.

Shafa mengalihkan pandangannya pada anak laki-laki itu lalu bertanya lembut, "Ngapain hm?"

"Ilyas mau main bola!" sahut Ilyas lantang.

Shafa mengangguk dengan tawa kecilnya. Ia berpikir lebih baik menuruti kemauan Ilyas kemana anak laki-laki itu mengajaknya, daripada terus berada dirumah dengan kebosanan yang terus hadir.

"Ya udah, ayo masuk dulu. Aunty mau siap-siap," ajak Shafa sembari mematikan keran.

Ilyas mengangguk, ia berlari masuk kedalam rumah dengan perasaan teramat senang.

***

"Kamu udah ngabarin Lista, Nak?" tanya Hilman, Ayahnya Azriel.

Azriel mengangguk, "Udah Abi, tapi gak dibales, telepon pun juga gak diangkat."

"Mungkin dia lagi gak megang hp, ya sudah.. Ayo berangkat," ajak Melati sambil menggantung tas nya dilengan kanan.

Azriel memasukkan kotak cincinnya kedalam saku lalu membawa se bucket bunga.

Ketiganya pun berjalan ke garasi mobil dan berangkat kerumah Lista. Dimana Adik-Adiknya? Mereka sedang tak ada dirumah, melainkan menginap beberapa hari dirumah Nenek Azriel.

Perasaan Azriel sangatlah gugup, entah kenapa perasaannya terasa seperti tidak enak.

Tetapi ia terus berzikir dan berdoa kepada Allah agar diberi kemudahan dalam niat baiknya.

Rambut yang tertata rapi, jas hitam yang ia kenakan serta dasi pita merah yang melingkar di lehernya, membuat Azriel terlihat semakin tampan.

Hingga tak lama kemudian, sampailah mereka di kediaman keluarga Lista. Tetapi yang membuat Azriel heran adalah kenapa ada mobil yang nampak asing baginya? Mobil siapa itu? Apakah Lista sedang kedatangan keluarga? Azriel tetap ber husnudzon saja.

"Loh? Lagi ada keluarga yang dateng ya?" tanya Melati di jok depan.

Hilman dan Azriel hanya mengangguk tak tahu. Lalu mereka pun keluar dari mobil itu dan berjalan mendekat ke depan pintu rumah Lista. Niatnya ingin mengetuk satu pintu yang tertutup, tetapi tiba-tiba saja sebuah ucapan yang tak terduga dari dalam sana terdengar sangat mengejutkan.

"Kedatangan saya disini untuk melamar putri Bapak."

Degg!

Azriel melotot tak percaya, ia menyorot ke satu titik dan terus mendengar percakapan mereka yang ada didalam rumah tersebut.

"Dia ini lelaki yang pernah Ayah bilang sama kamu, gimana? Kamu nerima dia?"

Jawaban seorang Lista sangat ditunggu-tunggu oleh Azriel, berharap agar gadis itu menolak dan menunggu lamarannya.

Assalamu'alaikum Jodohku [ END✔ ]Where stories live. Discover now