Bertengkar-11

2.3K 263 22
                                    

Dalam riwayat lain di shohih Bukhari, Anas mengatakan,

فَمَا فَرِحْنَا بِشَىْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ . قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ

"Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: Anta ma'a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai)."

Anas pun mengatakan,

فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ

"Kalau begitu, aku mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka."

Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan; Itulah keutamaan orang yang mencintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, orang sholeh, pelaku kebaikan yang masih hidup atau pun yang telah mati.

Namun, kecintaan ini dilakukan dengan melakukan perintah Allah dan Rasul-Nya, menjauhi setiap larangan dan beradab sesuai yang diajarkan oleh syari'at Islam.

***

"Lalu ustadz, bagaimana caranya supaya kita tidak ikut-ikutan menyukai atau bahkan mengidolakan orang-orang yang jauh dari Allah? Lalu, apa solusinya?" tanya seorang jamaah pada Azriel yang tengah berdiri sambil memegang mic nya.

"Baik... Izin menjawab, bismillahirrahmanirrahim... Merenunglah menggunakan hati, singkirkan sementara nafsu dan emosi yang meledak."

"Pikirkan... Apakah dengan tindakan yang seperti ini bisa membangkitkan kamu dengan Baginda Rasulullah? Apakah dengan membanggakan orang yang tidak menyelamatkanmu bisa membuatmu terselamatkan di padang mahsyar?" lanjut Azriel dengan tutur sendunya.

Para jamaah mengangguk pelan seraya meresapi tutur makna dari seorang Azriel.

"Saya bertanya, bukankah Rasulullah hadir untuk dijadikan sebaik-baiknya idola dan panutan? Lalu, apakah itu semua tidak cukup? Kalian ingat gak, sejarah Rasulullah dulu ketika dilempar batu di Thaif untuk menyebarkan agama islam? Beliau dilempari batu sampai kepalanya bocor, itu semua demi apa? Agar kita bisa merasakan nikmat nya islam."

"Rasulullah berjuang demi kita.. Sedangkan kita malah mengecewakan Beliau, na'udzubillahimin dzalik..." Lanjut Azriel sembari menghembus napasnya berat.

"Hingga pada hari kiamat tiba, Rasulullah bertanya pada Jibril.. 'Ya Jibril, hari apakah ini?' lalu Jibril menjawab, 'Ini adalah hari yang Allah janjikan kepada kita semua, ini hari kiamat ya Muhammad.' Lantas apa yang Rasulullah ucapkan? 'Jibril, kalau benar ini hari kiamat, aina ummati? Aina ummati? Umatku dimana Jibril? Umatku dimana?' bayangin.. Rasulullah yang baru bangkit dan tau bahwa itu adalah hari kiamat, siapa yang Beliau cari? Bukan anak, istri, sahabat ataupun keluarga. Melainkan kita."

"Jika kalian mengidolakan mereka karena kegigihan dan panjangnya perjuangan. Jangan lupa, ada satu idola yang rela membela dan mendakwahkan islam mati-matian demi kita. Supaya apa sih, Ustadz? Ya agar kita bisa merasakan manisnya islam."

Assalamu'alaikum Jodohku [ END✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang