Selamat! Kamu Kena Prank-25

2.2K 266 7
                                    

Yusuf tengah duduk bersantai bersama Adam dikamar, keduanya berbincang sesekali saling melempar candaan.

"Eh, Kak! Shafa mana ya?" tanya Yusuf.

Adam yang tengah berkutat pada laptopnya daritadi sambil bersandar kini mulai menoleh pada Yusuf dengan alisnya yang terangkat satu.

"Di kamar mungkin, dia kecapekan tadi. Abis jenguk Ilyas, pas pulang langsung bantuin Umma beres-beres selesai pengajian."

"Aku bosen banget asli, pengen prank dia ah."

"Nge prank gimana?" tanya Adam.

"Aku ngerokok."

"Heh! Kamu beneran ngerokok!?"

"Astaghfirullah! Ya nggak lah, Kak!"

"Terus dapetin rokok darimana?"

"Ya beli lah," sahut Yusuf santai.

Ia pun beranjak pergi dari kamar Adam lalu berjalan melewati kamar Shafa yang tertutup rapat. Ia sendiri tak tahu sedang apa Adiknya itu di dalam, mungkin masih sibuk dengan skripsinya atau sudah terlelap tidur.

Langkah kakinya terus melaju menuruni anak tangga satu persatu, mengambil jaket yang menggantung di sofa ruang tamu, lalu pergi ke warung dengan berjalan kaki.

Lelah? Tentu saja. Kakinya terasa penat melewati halaman rumahnya yang luas, padahal jarak warung tidak jauh dari kediamannya.

Sesampainya disana, Yusuf pun mulai memanggil sang penjual dengan suara beratnya.

"Bu, beli rokok satu!"

"Satu kotak?" tanya Ibu yang bernama Lilis itu seketika.

Yusuf terdiam, merasa ragu mungkin. "Um.. Satu batang aja."

"Rokok apa, Suf? Kamu udah berani ngudud?"

"Ha? Ngudud? Apa itu?" tanya Yusuf spontan.

"Ngudud itu ya ngerokok sayang, merk apa?"

"Ih aku gak tau, Bu. Terserah aja yang mana. Sebenernya bukan buat aku sih, aku beli cuma buat nge prank Shafa." Sahut Yusuf menyeringai kecil.

"Nge prank? Apa itu nge prank?" tanya Lilis lagi sembari memberikan Yusuf satu batang rokok entah apa merk nya.

"Ngerjain dia. Berapa ini?"

 "Dua ribu. Suka banget kamu ini ngerjain Adiknya. Dulu Ibu inget banget loh, kamu sama Nak Shafa berantem disini gara-gara rebutan uang."

Yeh.. Si Ibu malah flashback, udah malem juga, batin Yusuf terkekeh kecil.

Ia pun memberikan uang pada Lilis dengan tawa manisnya lalu beranjak pergi dari warung tersebut.

Yusuf memperhatikan arloji hitam yang melingkar di pergelangan tangannya, 21.03, berharap semoga Shafa belum tidur. Pria itu pun berlari dengan cepat hingga tak lama kemudian, sampailah ia.

Keadaan rumahnya yang sudah terbiasa sepi membuat Yusuf merasa lega. Ia yang ingin merasakan ketenangan tetapi ia sendiri yang selalu membuat ribut karena tingkah lakunya yang usil.

Pria itu pun berjalan ke dapur, mengambil satu mangkuk kecil untuk dijadikan asbak dan menyalakan batang rokok itu diatas api kompor karena malas mencari korek api.

Ia mulai berjalan naik ke atas tangga yang langsung sampai didepan kamar Shafa, mengetuk pintu itu pelan dan langsung saja mendapat sahutan dari dalam sana.

"Siapa? Masuk aja! Gak di kunci!"

Smirk di wajah Yusuf mulai terlihat, ia membuka pintu itu pelan dan melihat Shafa yang tengah berkutat dengan laptopnya duduk diatas kasur.

Assalamu'alaikum Jodohku [ END✔ ]Where stories live. Discover now