Sakit Hati?-12

2.4K 267 37
                                    

Setelah mendengar penjelasan panjang lebar itu, Yusuf dan Shafa saling menoleh, entah apa yang ada di pikiran mereka masing-masing.

"Tapi kan, Kak Yusuf yang duluan mancing emosi aku..." Rengek Shafa sembari menghentikan langkahnya.

Yusuf tak terima, "Kan aku cuma bercanda, Dek. Kamu kenapa sih? Tiap bahas Azriel bawaannya emosi mulu, gak bisa bedain apa? Mana yang bercanda sama yang serius?" sanggah pria berhoodie hitam itu.

Adam menggeleng kecil sambil memijat pelipisnya pelan, "Hussst.. Diam! Gak usah saling nyalahin deh. Inget pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib? Jagalah dirimu dari sifat marah, karena kemarahan itu dimulai dari kegilaan dan berakhir dengan penyesalan."

Pasrah sudah keduanya. Daripada diceramahi habis-habisan oleh sang Kakak, mereka pun mendengus kesal lalu berjalan mendekat dan langsung saja Yusuf memeluk Shafa erat.

"Argh! Sesak!" jerit gadis bercadar coklat itu.

"Maafin Kakak ya..." Ucap Yusuf greget.

Shafa hanya mengangguk, ia tak bisa berkata-kata lagi karena dekapan itu terlalu kuat sehingga membuatnya sulit untuk bernapas.

"Nah gitu dong... Udah-udah, kasian itu Shafa nya," ujar Adam.

Yusuf pun mulai melepas dekapan itu, membiarkan sang Adik mengontrol pernapasan sebentar sambil menatapnya sinis.

Sementara pria itu? Sepertinya sengaja, ia malah terkekeh kecil sambil memasang wajah ledek.

Tetapi Shafa tak menggubrisnya, ia hanya membuang muka sambil membenahi cadar sekaligus khimar panjang yang tengah ia pakai.

***

"Gue kemaren gak sengaja ketemu sama cewek yang.. Gak tau juga sampe sekarang gue kepikiran dia mulu," ucap Zaid.

Wildan dan Kahfi saling menoleh, "Siapa?" tanya Wildan.

Zaid mendengus dingin, "Gue lupa namanya." ujarnya.

Kedua pria itu hanya memutar bola matanya malas. Kahfi kembali sibuk pada ponselnya, sementara Wildan terus bernyanyi sambil memukul-mukul pahanya sebagai gendang.

"Oh! Gue inget," sosor Zaid.

Wildan menatapnya lalu tertawa terbahak-bahak, "Hahaha! Jadi daritadi lo diem mikirin itu?"

Mendengar jawaban itu, Zaid hanya diam lalu kembali fokus pada setiran mobilnya.

Wildan dan Kahfi merasa ada sesuatu yang janggal dari diri sahabatnya itu. Lalu Kahfi pun memilih untuk bertanya, "Emang siapa? Lo suka sama dia?"

Damn!

Zaid terdiam tak bisa berkata-kata, ia nampak cengengesan sambil menutup setengah wajahnya yang memerah.

"Siapa namanya bro! Kasih tau atau gue penggal pala lo?" ancam Wildan sambil menodongkan jarinya didepan leher Zaid, angan-angan seperti pisau.

Zaid menarik napasnya pelan lalu menjitak kepala Wildan hingga membuat pria itu meringis kesakitan.

"Namanya Rayana kalo nggak salah. Iya, gue suka sama dia, kenapa?"

"Maasyaa Allah!" kagum serentak Kahfi dan Wildan.

"Lo yang bener aja, Id? Gue tau... Lo itu pakboy tingkat akut, semua cewek cantik ae lo suka.. Udah deh.. Gak baik kayak gitu," Wildan berujar panjang lebar.

Assalamu'alaikum Jodohku [ END✔ ]Where stories live. Discover now