Hadiah yang Hilang-10

2.2K 251 26
                                    

"Astaghfirullahal'adzim!! Ya Allah, m-mobilku kemana!?" sentak Azriel seketika.

Hilang. Entah siapa pelakunya, ini juga karena keteledoran Azriel sendiri tidak mencabut kunci dan menutup pintu mobil tersebut.

Tubuhnya benar-benar terasa sangat lesu dan deruh napasnya terdengar jelas sekarang.

"Ya Allah... Kok bisa jadi gini sih... Astaghfirullah, astaghfirullah..."

Ia merasa sangat bingung sekarang, Azriel pun mendudukkan tubuhnya di sebuah kursi di tepi trotoar tersebut, lalu menangkup wajahnya dengan telapak tangan.

Istighfar dan zikir terus terlontar dari mulutnya dengan hati yang sangat tidak nyaman.

"Ah ya Allah... Kok bisa-bisanya aku teledor gini, astaghfirullah..." Ucapnya sembari menunduk dalam.

Drrt

Drrt

Drrt

Drrt

Ponsel yang bergetar itu membuat Azriel tersadar, ia membuka gawai hitam itu dan mengangkat telepon tersebut dari Melati, sang Ibu.

"Assalamu'alaikum, Ummi." Ucap Azriel dengan suara dalam nya.

"Wa'alaikumussalam... Kamu kenapa, Nak? Sekarang lagi dimana? Kok belum pulang juga?" tanya Melati lembut.

Azriel terdiam, ia sangat bingung ingin menjawab bagaimana karena mobil itu adalah hadiah dari kedua orang tuanya.

"Sayang? Hey... Kamu dengerin Ummi, kan?"

Pria itu pun tersadar dari lamunannya, ia menghembuskan napas dalam-dalam lalu berkata, "Mobil Azriel hilang, Mi."

"Astagfirullahal'adzim! Kok bisa, Nak? Astaghfirullah ya Allah..." Sontak Melati seketika dengan suaranya yang mengecil.

Azriel menggelengkan kepalanya pelan, bukan karena kehilangan harta yang membuatnya bersedih, melainkan itu adalah sebuah pemberian dari orang yang sangat ia sayangi.

Ia pun melepaskan kacamatanya sebentar dan menyeka sebutir air mata yang tanpa ia sadari jatuh dengan sendirinya.

"Azriel yang ceroboh. Maafin Azriel ya, Ummi, maafin Azriel." Ujar azriel dengan suara kecilnya.

Melati menghembuskan napasnya panjang, "Huh ya Allah... Udah, jangan di tangisin. Gak papa, Nak, itu cuma harta dunia kok."

"Sekali lagi maafin Azriel, Ummi." Lirih Azriel yang merasa bersalah.

"Ikhlaskan saja, Nak. Mau di sesali bagaimana lagi juga semuanya sudah terjadi, kan? Semua harta kita ini cuma titipan. Jadi, sekarang kita harus ikhlas... Doakan saja semoga orang yang ngambil itu cepat diberi hidayah oleh Allah untuk bertaubat, aamiin..."

Azriel mengangguk paham, "Aamiin ya Robbal 'alamin... Allah sayang sama Azriel."

Melati menghembuskan napasnya panjang, "Sekarang kamu pesan taksi online aja ya... Cepet pulang, udah larut malam loh ini."

"Iya Mi, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."

Azriel pun mematikan telepon itu dan bergegas memesan sebuah taksi online untuk pulang.

Assalamu'alaikum Jodohku [ END✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang