Sangat Gugup-09

2.1K 259 38
                                    

"Ya udah, gue jemput dulu ya. Kalo ada apa-apa, ntar telepon aja," ujar Azriel sembari menepuk pundak Yusuf.

Pria itu mengangguk kecil sambil melihat Azriel yang mulai berjalan menjauh darinya.

***

Setelah selesai melaksanakan sholat isya sendirian di sebuah musholla yang berada tak jauh dari cafe itu, Shafa duduk sekejap seraya menunggu kedatangan Yusuf untuk menjemputnya.

Tetapi hasilnya nihil, sudah satu jam berlalu tetapi sang Kakak belum kunjung datang juga.

Hingga tak lama kemudian, Shafa pun mulai melangkahkan kakinya berjalan meninggalkan musholla itu sembari mengulurkan kembali lengan bajunya.

"Semoga aja Kak Yusuf gak lupa ya Allah," monolog Shafa bersuara kecil.

Ingin sekali ia pulang berjalan kaki seorang diri tetapi sangat takut karena nantinya akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Gadis bercadar itu pun mendengus pelan. Saat ia ingin berjalan kembali ke depan cafe itu, tiba-tiba saja sebuah mobil datang dan berhenti tepat di belakangnya, sehingga Shafa yang tengah berbalik itu merasa sangat silau akan cahaya lampu mobil tersebut.

Matanya menyipit tajam, hingga tak lama kemudian mesin mobil itu pun mati, pintunya terbuka dan keluar lah seorang pria yang berhasil membuat matanya membulat tak percaya.

Itu adalah Azriel. Ia berjalan menghampiri Shafa dan gadis itu malah memundurkan langkahnya perlahan seolah-olah menghindar dari Azriel.

"Kamu kenapa?" tanya pria itu spontan.

Shafa tersadar, ia merasa gugup sambil menggenggam erat kedua tangannya yang terasa sangat dingin tersebut.

"E-eh? Enggak Kak, g-gak papa. Hehe," elak Shafa.

"Ban mobil Kakak kamu lagi bocor, jadi dia yang minta saya buat jemput kamu."

Damn!

Yang benar saja? Pikir Shafa kenapa Yusuf sepercaya itu pada Azriel? Dahinya mengernyit bingung dan matanya terus membulat.

"Udah larut malam, ayo saya antar pulang. Saya cuma takut nanti Adam bakal marah sama kamu," titah Azriel yang berjalan kembali masuk ke dalam mobilnya.

Shafa masih berdiam diri, ia sangat takut jika hanya berduaan dengan Azriel yang tak mahram baginya di dalam mobil tersebut.

Sementara pria itu? Ia membuka semua kaca jendela mobilnya dan memerintah Shafa untuk duduk di jok belakang.

Tak ada pilihan lain, gadis itu pun mulai melangkahkan kakinya perlahan dan ia benar-benar duduk di jok belakang Azriel tanpa mengucapkan sepatah katapun setelah ia menutup kembali pintu mobil tersebut.

"Jangan lupa di pasang seatbelt nya," ujar Azriel seketika.

Matanya melirik sekejap ke arah Shafa di sebuah kaca spion yang menggantung diatas nya.

Gadis itu mengangguk kecil dan menuruti perintah Azriel. Hingga tak lama kemudian, pria itu pun mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan setengah.

Suasana malam itu sangatlah dingin, keduanya sama-sama diam tanpa berpikir ingin membuka sebuah topik untuk dibicarakan.

Shafa menyandarkan kepalanya di depan jendela mobil tersebut sambil memejamkan matanya perlahan.

Sementara Azriel? Ia akui, badannya tiba-tiba saja terasa sangat dingin dan jantungnya berdetak lebih cepat daripada biasanya.

Assalamu'alaikum Jodohku [ END✔ ]Where stories live. Discover now