Menimpa Sentuhannya!

660 71 0
                                    

"Selamat sore Nona Adira. Jika tidak keberatan, maukah anda berdansa dengan saya?"


...


Seharusnya aku menolaknya. Tidak seharusnya aku ragu dan peduli pada pandangan bangsawan lain padanya.


Adira menggerutu pada dirinya sendiri ketika merasakan satu tatapan menusuk diantara tatapan-tatapan hangat dan iri orang lain.


Siapa yang tidak marah dengan keadaan seperti ini? tunangannya baru saja pergi untuk berbicara dengan perwakilan dari kerajaan tetangga dan beberapa menit kemudian, seorang bujang tiba-tiba datang dan menyambarnya.


Bagi orang lain, mungkin terlihat tidak berbahaya. Tapi tidak bagi Casimir! Dia sangat mengenali serigala lapar yang sedang mengincar tunangannya.


Temperatur turun beberapa derajad ketika Adira berusaha keras untuk tidak melihat kearah Casey, atau (dia takut) dia akan melihat raja iblis dari neraka.


Tolong, hentikan musik ini! ayolah! sebelum Casey meledak!


Bodoh! walaupun dia sudah menarikmu sebelum kamu menjawab, kamu seharusnya tetap mengatakan tidak! apa yang kamu dapatkan dari ragu-ragu dan bengong? Idiot!


"Adira" dia tersentak dari pikiran khawatirnya tentang Casey. Dia terlalu tenggelam dalam pikirannya sendiri hingga tidak menyadari ada muka khawatir dari Tuan di depannya.


"apa anda baik-baik saja?"


"Apa, ya, Tuan Dalriada. Maafkan saya jika saya telah menyinggung perasaan anda" Dia menjawab dengan senyum resminya.


Tolong jangan seperti itu Casey! aku hanya berlaku sopan! Lepaskan tanganmu dari pedangmu, tolong!!


"apakah karena dia?" tanya Triton melirik pada wajah dingin mematikan dari pangeran.


"eh?"


"apa karena pangeran itu anda menolak lamaran saya?"


Dia terlihat sangat kecewa saat bertanya pada Adira dan ini tidak terlewat dari pandangan Adira. Dia (Adira) tidak mengerti kenapa Triton bertingkah seperti itu. Dia juga tidak pernah mencintainya, lalu kenapa itu menjadi masalah jika dia memilih pangeran?


"Mengapa itu jadi masalah?" tanyanya dan secara kebetulan musik akhirnya berhenti. Dia berdiri menunggu jawabannya. Dia masih tidak mengerti kenapa dia selalu mengunjunginya walaupun dia telah menolak lamarannya.


Awalnya dia (Adira) berfikir mungkin dia (Triton) ingin berteman dengannya dan itu tidak masalah untuknya. Lebih baik menjadi teman daripada musuh. Juga, ada perkataan 'buatlah teman-temanmu dekat, tapi buatlah musuhmu lebih dekat'


Jadi kenapa tidak, kan?


Dia juga berfikir mungkin harga dirinya (Triton) tidak bisa menerima penolakan tapi dia (Adira) tidak mau berfikir seperti itu pada Triton. Sepanjang tahun saat dia (Triton) mengunjunginya, dan dia (Adira) menerimanya, dia fikir paling tidak dia (Triton) bukanlah si brengsek angkuh dan menyebalkan.

She Becomes a Passive Villainess - Not! (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang