Rasa Terima Kasih Seorang Ayah

207 27 0
                                    

Casimir hampir melepas jaketnya saat Adira menaikan alis dan bertanya,


"Apa yang kamu lakukan?"


"Untuk menutupimu"


Apa dia...


"Oh Casey. Kamu imut kadang-kadang huh? aku tidak membutuhkannya" Katanya dan memperbaiki kembali jaketnya seperti sebelumnya. Dia bahkan berani mengatakan kalau dia melakukannya dengan sempurna. Dia (Casimir) terlihat sebaik sebelumnya.


"Nah! kamu yang tertampan sekarang!" Serunya menepuk dadanya (Casimir) dan melihat ke atas ke arahnya, tersenyum nakal.


"apa aku tidak tampan tanpa jaket?"


"tentu saja tidak" dia tanpa ragu menjawab dan tiba-tiba temperatur turun drastis.


Dia dengan acuh mengangkat bahu dan mengulurkan tangan untuk merapikan rambut silver yang mencuat kembali ke tempatnya lalu menambahkan, "kamu sangat menggoda, kamu tahu? dan bagaimana bisa gadis selemah aku menangkis para gadis tak terhitung jumlahnya yang menunggu untuk menerkammu?" 


Sial, makanan anjing malam ini juga berada di level yang berbeda huh?


Para bangsawan yang menempatkan mata mereka pada pasangan dalam penampilan maupun spesifikasi berada di dunia lain ini, tidak hanya menangis darah, mereka juga batuk (darah) dan telinga mereka berdarah.


Casimir mengajak Adira berkeliling untuk menyapa para kepala dari perwakilan keluarga berbagai level. Dia (Casimir) entah mengapa terasa lebih hangat dan menerima dari beberapa menit yang lalu.


 Adira tidak masalah diseret berkeliling karena itu juga bermanfaat untuknya. Dengan begitu, dia akan dikenalkan pada para kepala keluarga dan dia akan bisa mendapat koneksi dan juga lembaga yang diperlukan diantara pada pewaris yang sebenarnya akan menaikan kekuatannya.


Tentu saja, hanya untuk seseorang yang benar-benar menguntungkan negara.


Dan salah satu dari mereka ada tepat di depannya.


"Yang Mulia" Pria itu membungkuk dalam dengan sopan pada Casimir dan tidak mengubah posturnya sampai Casimir mengatakan demikian.


Dia (Casimir) dalam diam mengisyaratkan padanya untuk merasa nyaman sebelum menengok ke Adira.


"Adira, William Blackwood" sesimpel itu.


Itulah perkenalan yang dia berikan pada salah satu dari sedikit aide kepercayaannya.


William menggembungkan pipinya mengejek kesal sebelum menyeringai nakal dan memegang tangan Adira sambil berlutut di depannya dan menempatkan ciuman samar -- tentu dia masih menghargai hidupnya untuk terlalu melewati garis dasar dalam menantang pangeran posesif ini -- di tangan lembut Adira 

She Becomes a Passive Villainess - Not! (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang