The Apple of Their Eyes

440 55 0
                                    

"... mengerti? kristal komunikasi ini, yang akan diberikan pada kalian terhubung langsung dengan kristal kami. Jadi jika kalian merasa dalam bahaya, segera hubungi kami!"


Profesor menyelesaikan kotbah panjangnya tentang keselamatan sebelum murid-murid berkelana memasuki hutan. Mereka membentuk kelompok dengan lima anggota, dan Adira, dengan kesialannya, bergabung dengan Triton dan juga Iris dan seorang gadis teman sekelasnya yang dia ingat bernama Melissa Niveria, putri dari Baron Niveria.


Dan juga tidak perlu dikata, Casimir, setelah menarik beberapa tali dibelakang semua orang, masuk di kelompok Adira juga. Dimanapun Adira, dia disana.

"Jangan bertindak gegabah! apa semua mengerti?"


Setelah peringatan terakhir dari profesor, Casimir menengok pada Adira yang langsung menarik perhatiannya (Adira).


"Untuk apa kamu melihatku?" Dia bertanya dengan ekspresi tersinggung.


Casimir menyeringai dan hanya mengangkat bahu. Sudah pasti, walaupun jika dia (Casimir) mengatakannya, dia (Adira) tidak akan percaya betapa besar dia mengundang masalah hingga hampir diluar nalar.


"toh aku disini" dia merenung.


Triton, yang berdiri hanya beberapa meter dari Adira, melihat interaksi itu dan merasa kesal dengan rambut putih ini yang selalu muncul dimanapun Adira berada.


Maksudku, mengapa dia terus mengikutinya? bahkan kunjungan lapangan? bukankah kamu seharusnya bertanggung jawab sebagai ketua OSIS di kampus? bukankah ini penyalahgunaan kekuasaan?


Dia berfikir sambil terus menatap tajam punggung gundukan rambut putih menyebalkan itu.


Awalnya dia benar-benar sangat kaget melihatnya turun dari kereta kuda Adira dan mengulurkan tangan membantu Adira turun.


Tapi sekarang, dia sepenuhnya kesal dengan pikiran kemungkinan memonopoli Adira selama kegiatan tiba-tiba menghilang begitu saja karena pangeran menjengkelkan ini.


.....


Masing-masing kelompok memasuki hutan dengan pintu masuk yang berbeda dan dengan resmi memulai kegiatan.


Casimir, yang bukan berasal dari kelas mereka, mengikuti dan membantu kelompok Adira. Mereka, sampai sekarang, adalah kelompok paling efisien dan cepat.


"Ah!" ada teriakan dari belakang Adira membuat semua orang menengok dan pada saat dia (Adira) menengok, dia melihat Iris menempel pada Casimir.


"saya... maaf! tolong maafkan saya Yang Mulia! saya tidak tahu ada batu dan tersandung" Dia meminta maaf malu-malu, pipinya mengeluarkan semburat merah.


Wow, betapa jelasnya!


Adira melihat dengan tatapan tidak percaya dan mengejek sebelum dia berbalik lagi.

She Becomes a Passive Villainess - Not! (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang