Rubea dari Timur

395 56 0
                                    

Dia terus merangkak maju, tidak sadar apa yang terjadi di belakangnya, dan akhirnya sampai di sebuah hamparan tanah terbuka.


Pemandangan yang sangat luar biasa!


Tempat yang tenang, bunga yang melimpah, pohon-pohon penuh dengan buah-buahan dan air terjun yang berkilau, semua berpadu selaras membentuk gambaran sempurna dari surga.


Dia melihat-lihat sekitar. Ada beberapa makhluk yang berkeliaran dan anehnya mereka sama sekali tidak takut padanya. Lebih seperti, mereka penasaran tentang bagaimana dia bisa masuk.


itu adalah pertama kalinya mereka melihat manusia setelah bertahun-tahun!


Apa aku mungkin membuat kesalahan? ketika aku menemukan Heize, tempat ini sudah terbakar habis dan tidak terlihat sama sekali keindahan dan ketenangan seperti ini. benar-benar mengerikan!


Dia berbalik, memutuskan akan merangkak kembali melalui lubang sebelumnya ketika lubang itu menghilang tiba-tiba.


"Oh tidak! bagaimana aku kembali?"


Para hewan mendengar perkataannya dan mereka melihat satu sama lain seperti saling bertanya apa mereka harus menawarkan bantuan atau tidak.


Tiba-tiba terdengar pergerakan, dari ujung matanya, sesuatu yang sangat besar langsung menarik perhatiannya.


Bukan karena takut pada makhluk bersisik hitam besar ini. Yang dia takutkan adalah dia mengganggu sarangnya!


"Heise?" ucapnya ketika pertama kali melihatnya tapi langsung tahu kalau itu bukan anak kesayangannya ketika melihat matanya "kamu bukan dia"


"Walaupun kamu terlihat hidup dan sehat, kamu sebenarnya sekarat, benarkan?" dia bertanya pada naga hitam yang hampir sama persis dengan naganya. Tapi mata naga ini bukan mata sapphire cantik milik Heizenya tapi mata ruby darah (ruby: merah delima).


Mereka sangat agung dan indah.


Naga itu hanya menatapnya dan dia (Adira) merasa kalau akan sangat tidak sopan untuknya berbicara pada makhluk agung ini tanpa memperkenalkan diri.


Kalau dia mengingat Heise, naga adalah makhluk yang sangat angkuh. Dan mereka memang punya semua alasan untuk seperti itu.


"Maafkan saya karena bertindak tidak sopan dan tidak memperkenalkan diri terlebih dulu. Nama saya Adira Sylveris, Oh Yang Mulia" Dia membungkuk sopan setelah memperkenalkan diri.


Naga itu tampak seperti menunggu sesuatu dan tetap diam (tidak bergerak). Hanya tetap menatapnya.


Memeras otak untuk apa yang harus dia katakan, dia keceplosan "saya sangat menyesal jika saya telah menyinggung anda dalam suatu hal. Saya punya teman tersayang yang sangat mirip dengan anda hingga saya salah mengenali anda sebagai orang itu"

She Becomes a Passive Villainess - Not! (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang