Cara Menutup Mulutnya?

139 20 0
                                    

"Aku berasumsi kamu punya dugaan tentang siapa yang memulai semua ini, kan?"


Casimir, yang melihat Adira sekali lagi tenggelam dalam pikirannya sendiri, bertanya.


Adira mendongak padanya tapi tidak bisa mengatakan apapun. Dia tahu kalau Casimir akan mempercayainya dan dia tidak pernah meragukan hal itu. Apa yang dia khawatirkan adalah, bagaimana cara dia membuktikannya?


"Ya tapi aku tidak tahu bagaimana membuktikannya. Aku yakin sekarang orang itu sudah menghancurkan bukti-buktinya. Aku akan melakukannya jika itu aku" Dia menjawab dan dengan santai bersandar pada sandaran sofa, merasa lelah dari semua pikiran dan siasat serta kekacauan emosi yang dia alami.


"Aku perlu melihat Heise. Aku akan pergi untuk sementara waktu" Dia (Adira) tiba-tiba berkata dan berdiri.


Casimir, walaupun bingung dengan perubahan tiba-tiba pada moodnya, mengikutinya dan mereka kembali ke ruangan sementara dimana naga yang sedang bertumbuh sedang bermalas-malasan.


Saat dia (Heise) mendengar suara sepatu mendekat dan mencium aroma strawberry ibunya, dia mendongak dan lalu berbaring menunggu di depan pintu jadi dia yang akan pertama kali ibunya lihat saat membuka pintu.


Dan itulah yang terjadi.


Adira memeluk Heise dan meringkuk (ndusel) padanya. Bahkan dulu di kehidupannya yang sebelumnya, kapanpun dia lelah, stres atau bingung, dia selalu berlari ke Heise dan menaikinya terbang ke langit meninggalkan tempat itu untuk sementara.


"Heise, bawa aku pergi" Dia berbisik dan putranya bahkan tidak ragu sebelum berdiri di balkon dan terbang keluar ruangan dengan Adira masih memegangnya seerat yang dia bisa.


Casimir dan Lyfa yang tidak siap, tidak bisa menghentikan Heise tepat waktu saat naga itu membawa Adira dengannya dan terbang tinggi ke langit.


Tapi, itu tidak berarti dia (casimir) mengijinkan putranya menculik istrinya, jadi dia melesat keluar ruangan dan mengambil kuda manapun dan mengikuti naga yang hampir tak kelihatan di langit itu.


Adira merindukan perasaan mengagumkan berada di langit dimana angin berhembus bebas dan tidak ada yang mengikatnya.


Adira melepaskan pegangan di leher Heise sebelum melakukan aksi berani (berdiri) yang dia sukai yang akan menakuti (membuat hilang akal) naga itu dan lalu membiarkan dirinya jatuh ke belakang.


Heise cukup besar untuk menampungnya jadi dia tahu semua akan baik-baik saja. Lebih dari siapapun, selain keluarganya, Casimir dan heiselah yang memegang kepercayaan sempura dan murninya.


Walaupun pergi seperti ini mungkin akan membuatnya mendapat hukuman dari pria itu, rasanya luar biasa berada di langit lagi.


Heise terjun dengan panik ketika ibunya jatuh dari punggungnya. Dia merasa beberapa tahun umurnya dipotong  dari masa hidupnya karena keanehan ibunya.

She Becomes a Passive Villainess - Not! (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang