Aroma Jasmine

170 25 1
                                    

"Nona!" seorang pelayan wanita, terengah-engah, menerjang pintu Iris saat dia memotong batang mawar dan mendekorasi vas.


Iris menengok, kesal karena diganggu waktu sendirinya dan mengatakan,


"Apa?"


"Nona, nona Sylveris!"


"Kenapa dengan wanita itu? apa dia akhirnya membantuku dan mati?" Iris berkata sarkastik sebelum melanjutkan merangkai bunga.


"Dia... Dia diserang dan sekarang tidak sadar!" pelayan itu mengumumkan dan Iris langsung berdiri dari tempat duduknya.


"Benarkah? apa yang terjadi?"


"Dia tertusuk panah Nona, yang sudah dilapisi racun mematikan! rumor mengatakan kalau dia tidak akan bertahan hingga akhir minggu!" pelayan itu terdengar sangat khawatir dan takut hingga tanggannya gemetar.


Walupun dia adalah pelayan Iris dan disuapi kebohongan setiap hari, dia tidak bisa membenci nona baik dan cantik itu. Ini adalah rahasia yang dia jaga dari Iris tapi dia sering keluar, saat mereka masih di asrama, untuk mengunjungi Nona Sylveris untuk belajar membuat makanan manis.


Dan disana, dia tidak melihat monster yang majikannya lukiskan untuknya. Dia adalah jiwa yang cemerlang dan indah.


"Bantu aku berpakaian. Aku harus pergi dan menyampaikan simpati terdalamku" Ucapnya dan meninggalkan rangkaian bunganya yang belum selesai.


Pelayan itu mengikuti perintahnya dan membantu majikannya berganti. Mungkin, dia juga bisa pergi dan mengecek kondisi Nona Sylveris.


Dewi, tolong bantu Nona Sylveris.


.......



Segera saat Iris sampai, dia menemukan Leon sedang berjalan tanpa tujuan di sekitar koridor disamping taman. Dia tampaknya larut dalam pikirannya dan matanya terlihat sayu.


"Tuan Raiona?" Panggilnya.


Leon tersentak dan menengok ke Iris bingung (pikirannya diawang-awang) sebelum fokusnya kembali ke matanya dan akhirnya mendaftarkan Iris di pikirannya yang kemana-mana.


"Nona Latifolia" Dia membungkuk.


Bahkan saat berbicara padanya, dia tidak terlihat antusias seperti biasanya. Tampaknya fisiknya memang disitu tapi mentalnya entah dimana.


"Saya sudah memikirkan tentang apa yang anda katakan tuan. Saya pikir anda benar. Saya harus memberanikan diri mengatakan pada Yang Mulia apa yang telah dilakukan Nona itu pada saya.


Saya hanya meminta Tuan Raiona untuk membantu saya mendekati Yang Mulia. Saya tidak tahu mengapa tapi akhir-akhir ini, sangat sulit untuk bisa melihat Yang Mulia apalagi mendekat padanya. Akankah anda membantu saya tuan?"

She Becomes a Passive Villainess - Not! (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang