Cucu Pertama dan Anak Terandom

2.8K 455 63
                                    

"Ah, coba ada Teh Jisoo. Pas ini randomnya."

Hanbin yang sedang asik menempel hiasan untuk ulang tahun keponakannya yang tertua sudah mengangguk setuju akan perkataan Jennie.

"Wei Jen, sadar kaga sih? Yang lahir hari ini kelakuan randomnya ketutup sama muka classy."

Jennie yang sedang asik berbalas pesan dengan Sang Kekasih seketika terdiam. "Lah iya ya? Adek lo, Teh Jisoo, sampe ke Si Jisung juga."

"Kan... mereka selalu dinilai waras. Padahalmah--"

"Masih tetep waras sih kalo dibandingkan sama Lo," sela Jennie membuat wajah antusias Hanbin seketika berubah menjadi masam. Kasian Hanbin, udah semangat ngomongin yang lagi ulang tahun, eh dirusak sama sahabatnya sendiri.

"Jahat lo mah, gak seneng liat gue seneng."

"Emang," dengan santainya Jennie menjawab perkataan Hanbin.

"Tuhan kenapa orang-orang di sekitarku selalu bermulut bon cabe?" seperti biasa, Kim Hanbin dan drama telenovela versi adzabnya.

"Ini emang acaranya kapan sih?" Taehyung tiba-tiba saja datang dengan tangan membawa plastik berisi kotak-kotak yang sudah dibungkus oleh kertas kado.

"Sore," jawab Hanbin. "Kalo pagi kaya jam kerja PNS."

"Aku pelajar juga masuk pagi, tapi bukan PNS." Haruto Si Bungsu yang baru saja pulang dari kota langsung nimbrung bersama Aa dan saudara sepupu lainnya.

"Gaji lo lebih gede dari PNS!" sewot Hanbin. "Saldo rekening udah kaya Uya Kuya."

"Oh iya dooong," jawab Haruto bangga. "Makanya jadi anak yatim."

Haruto doang emang, jadi anak yatim bangga. Definisi berdamai dari masa lalu yang menyatakan sudah berhasil Haruto lakukan.

Pasti yang bukan anggota geng KIMcheees 2 bertanya-tanya bagaimana bisa Haruto anak yatim sedangkan Ayah Heechul saja masih sehat walafiat walaupun tingkahnya sedikit gila.

"Ini dua pemeran utama pada kemana?" Namjoon yang sepertinya baru bangun siang langsung menanyakan dua manusia yang sedang berulang tahun.

"Jisung masih tewas, kalo Kak Dongi sepertinya sedang bergalau ria."

💃

"Gak usah kaya orang mau mati deh."

Wajah Donghyuk memang terlihat sangat lesu. Bibir bawahnya maju ke depan dengan wajah menyendu. "Mau matilah, orang aku lagi ulang tahun kamu malah ga ada disini."

Ahra yang melihat wajah lebay Sang Kekasih dari layar ponsel itu dengan malas memutarkan bola matanya, "Aku gak ada di sana pas kamu ulang tahun itu bukan berarti akhir dunia."

"Tapi akhir dari hidup aku--"

"Jangan banyak drama deh!" Ahra dengan gemas memotong perkataan asal Donghyuk. Perkara ulang tahun gak ngerayain bareng aja galaunya udah kaya ditinggal mati. "Besok pulang, kan?" Donghyuk menganggukkan kepalanya kedapan kamera sebagai jawaban. "Oke besok aku kasi kado buat kamu."

"Apa?" Donghyuk sudah kembali semangat. Lelaki itu sudah tersenyum antusias, ia bahkan sudah siap menyengir dengan memamerkan jejeran gigi putihnya.

"Ada deh."

"Ini bukan?" tanya Donghyuk dan disusul oleh bibirnya yang mengerucut ke depan. Sedangkan Ahra di sebrang sana langsung mendelik.

"Bersihin tuh otak kamu!"

"Dih otak kamu tuh yang bersihin. Kan aku cuma majuin bibir," bela Donghyuk yang kini sudah tertawa lepas karena berhasil menggoda Ahra.

Ahra sendiri kini sudah mendelik. Menatap tajam kepada Donghyuk yang masih puas tertawa menggodanya.

[3] KIMcheees 3x✓Where stories live. Discover now