Cerita Cinta Si Bungsu

2.6K 453 59
                                    

Sore ini rumah terasa cukup ramai. Dahyun dan Donghyuk sedang tak pergi keluar, Hanbin yang biasanya manjadi makhluk langka saja kini sedang asik makan siomay hasil nitip sama Chanhyuk dari komplek sebelah, mereka COD di lapangan tenis. Sedangkan Haruto sedari Ashar tak pernah terlihat batang hidungnya, Si bungsu asik di kamar dan sibuk dengan dunianya.

"Emang gak ada akhlak temen kelas aku tuh," suara berat Haruto terdengar sedikit melengking di akhir kata. "Mereka pas pembagian kewarasan malah asik ngambil tingkah gila."

Suara kekehan terdengar di sebrang sana dan disusul senyum Haruto yang entah mengapa mengembang begitu saja kala mendengar tawa renyah dari ponselnya itu. "Kamu besok sekolah?"

Haruto tetap menganggukkan kepalanya walaupun ia yakin perempuan yang sedang berada di panggilan teleponnya tentu saja tidak melihat, "Pasti dong, kalo ga sekolah aku ga dapet subsidi dari bunda."

"Subsidi?"

"Uang jajan, Ra..." jawab Haruto menjelaskan maksud dari subsidi.

"Loh berarti uang jajan kamu sedikit dong? Kan subsidi."

"Lah, emang subsidi apa?"

"Gak tau," jawab Mara santai. "Yang aku tau kalo ada kata subsidi dari pemerintah harganya pasti lebih murah."

Haruto seketika terdiam, "Emang iya?" ia meyakinkan sekali lagi.

"Mungkiiiin," jawab Mara santai.

Selesai sholat di Masjid, Haruto memang menelpon Mara. Entahlah, sepertinya tangan Haruto memang suka dengan sendirinya menelpon Mara.

"Eh iya, Ra. Besok kamu mulai home schooling juga, kan?"

"Iya, ini lagi ngerjain tugas."

"Tugas apa? Emang sekolah kaya gitu juga tetep dapet tugas?"

"Dapet lah, hampir sama kaya sekolah biasa. Bedanya aku gak punya temen, sama gak ngerasain bel istirahat sama pulang sekolah."

"Homskul kamu beres jam berapa biasanya?"

"Sebelum jam dua belas juga udah selesai, kenapa?"

"Oke, nanti aku ajak kelas virtual ..." kata Haruto santai. "Besok jam terkahir pelajaran biologi, gurunya santuy."

"Dih, nggak ah. Ngapain coba?"

"Udah santuy, temen aku emang pada buas. Tapi mereka udah dikasih vaksin rabies, kok."
.
.
.

"Si Uto telponan sama siapa, sih?" Tanpa Haruto sadari, sedari tadi ada tiga manusia yang menguping dari balik balkon kamarnya yang menyatu dengan kamar Hanbin.

Haruto memang sudah mengisi kamar Bobby saat bujangan.

"Tadi gue denger kaya ada nama, Ra. Telponan sama cewek lo kali, Hyuk."

Donghyuk langsung mendelik, ingin rasanya ia menoyor kepala Sang Aa, tetapi ia takut balesannya nanti kepala dia ditebas.

"Ra? Ra?" gumam Dahyun berpikir, mengingat siapa teman Haruto yang ada unsur 'Ra' di namanya. "Mara?"

"Mara bahaya?" saut Hanbin yang memang semua kata keluar dari mulutnya itu gak berguna dan memancing keributan.

"Cewek yang di IGnya itu?" tanya Donghyuk. "Yang bayangan?"

"Si Uto punya pacar?"

"Belum kayanya," jawab Dahyun yang masih terus menajamkan telinganya untuk menguping percakapan Haruto dengan Mara. "Tahap PDKT lah."

[3] KIMcheees 3x✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ