Tempat Ngungsi

1.4K 272 20
                                    

"Bukannya Mama nggak suka kamu sama Ayi ada di sini, tapi Seulgi baru lahiran, Bin. Dari kemarin banyak banget yang jenguk, terus Hayi nggak mungkin diem aja di kamar, tapi kalo dia keluar buat nyambut para tamu, Mama nggak ikhlas anak Mama dapet banyak pertanyaan yang nyebelin itu."

Hanbin baru saja tiba di rumah, tetapi Mama langsung mengajaknya berbicara empat mata. Hanbin bahkan belum sempat masuk dan dipaksa duduk di teras depan oleh mertuanya. Mama Lee juga sepertinya memang sudah menunggu menantunya sejak tadi.

"Tadi abis ada yang jenguk Selena aja dia langsung masuk ke kamar, nggak ikut makan malem, Bin." Mama masih terus mengeluarkan hal yang membuatnya kepikiran. "Sekarang aja Ayi belum makan, Bin. Masih di kamarnya. Mama yakin tadi pas nganterin minuman ke temen-temen Papa dia dapet pertanyaan aneh."

Pertanyaan kapan punya anak memang masih menjadi hal sensitif untuk Hayi. Hanbin dan orang-orang di sekira Hayi memang paham, tetapi tidak dengan mereka yang berada di luar lingkaran mereka. Dan, mereka itu yang selalu membuat Hayi kembali stress.

"Mama udah nanya ke bunda kamu, katanya mending Hayi tinggal di sana aja. Setidaknya di Graha Permai Ayi nggak akan denger pertanyaan nyebelin, Bin."

"Hanbin obrolin sama Hayi dulu ya, Mah. Takutnya Hayi nggak mau, apalagi sekarang ada Selen, dia lagi kesenengan ganggu keponakannya," izin Hanbin yang berusaha menjadi penengah antara mertuanya dan sang istri. "Hanbin ikut Hayi aja."

Mama Lee mengangguk, ia percaya menantunya ini dapat diandalkan. Hanbin memang terlihat santai dan terkadang kolaborasi kegilaan dengan Seunghoon, tetapi masih cukup waras kalau menghadapi masalah. Di keluarga Lee, Hanbin bahkan beberapa kali menjadi penengah kalau ada pergolakan dalam keluarga.

"Bin, gue ada koreo tiktok baru." Bang Seunghoon tiba-tiba saja muncul, bapak baru itu sedang tergila-gila dengan aplikasi joget-joget setelah beberapa videonya fyp. "Nanti lo ikutan, ye!"

Hanbin merengut sebal, ia menoleh pada mertuanya. "Mah, anaknya, tuh! Aku dijadiin hewan sirkus mulu," adunya pada Mama Lee. "Kemaren aja disuru pake wig kriting ala-ala penjual gorden."

"Ayo dong, Darling. Adik Bang Hoon sayang,"

"Bang, jijik, ih!" Hanbin langsung mengeliatkan tubuhnya, menghindar dari pelukan sang abang ipar dan kabur ke dalam rumah. "Paaaah, anaknya sengklek, niiih!" adu Hanbin saat melewati papa mertuanya di ruang tengah. Menantu bungsu itu masih terus berlari menuju kamar istrinya.

Suara pintu yang dibuka paksa Hanbin tak berhasil membuat Hayi tersadar dari lamunannya. Kamar bernuansa merah muda itu tak secerah warna temboknya, Hanbin bahkan tak lagi peduli dengan candaan Bang Seunghoon. Lelaki itu berjalan mendekati istrinya yang duduk dengan tubuh bersandar di dashboard ranjang.

Seakan tak tahu kalau istrinya sedang melamun, Hanbin dengan santai melompat ke atas ranjang, memeluk tubuh Hayi dan bersembunyi di perut sang istri. "Kamu tadi ditanyain Mbak Wendy," ucap Hanbin tidak berbohong. Siang tadi ia memang pergi ke studio keluarga dan bertemu dengan istri abang sepupunya.

"Kamu ngapain ke sana?" tanya Hayi yang masih menatap lurus pada televisi yang sebenarnya hanya menjadi backsound lamunannya. "Tumben banget, biasanya juga di studio kita."

Hanbin sudah nyaman menjadikan paha Hayi sebagai bantalan, ia bahkan memainkan mancing-mancing piyama istrinya. "Kelakuan Si Bobby babi, dia bilang file instrumennya ada di studio sana, akhirnya kita lanjut garapan di studio keluarga. Terus ternyata ada Bang Ogi sama Mbak Wendy juga, Si Jennie juga nongol bentar, nyariin Ella."

"Rame dong?"

"Rusuh," jawabnya. "Tapi abis dari studio, aku ke rumah si Chanhyuk, di sana lebih rusuh lagi."

[3] KIMcheees 3x✓Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα