Jadi Pengasuh

1.6K 377 51
                                    

"AMPUN, AMPUN, AAA ...."

Tawa Dahyun langsung pecah saat melihat Jungkook yang berlari hingga ke halaman belakang rumah Bobby. Lelaki itu dikejar oleh Jisung, Jihan dan Dihan. Ketiganya membawa pistol-pistolan.

"Hyun, Hyuuun. Weeeh, aduh! Astaghfirullah." Jungkook masih terus menghindar dari pukulan pistol yang dipegang oleh tiga keponakan Dahyun itu.

Iya. Para penerus generasi Heechul cees ini paham bahwa pistol yang mereka pegang hanya mainan dan tentu tak bisa melukai Jungkook, kecuali pistolnya dipakai sebagai benda tumpul untuk memukuli kekasih aunty-nya.

Dahyun masih tetap tertawa. Ia sangat menyukai kekerasan yang dilakukan para ponakan. "Ayo, terus Jihan. Sampe Om Juki memar."

"Yang, Yaaaang, sumpah ini sakit bangeeet!" panggil Jungkook. Tubuhnya sudah meringkuk di atas rumput tamam dengan tangan melindungi kepala.

"Kasian sekali korban pengeroyokan ini," ucap Dahyun yang datang dengan ponsel merekam tingkah para ponakan. "Ini Om Jukinya kenapa?"

"Jahat!" jawab Jisung. "Main-mainan Jihan lusak! Juki jahat!"

"Ya, ya, ya. Obil Jian ucak!" sahut Jihan ikut berbicara ke depan kamera. Kemampuan berbicaranya semakin lancar.

Dahyun hanya manggut-manggut saja. Kameranya kini beralih kepada Dihan. "Kalo Kak Dihan, gimana kesaksian Kakak?"

"Ukul, ukul, ukul, Om Juk! Cung!" Dihan menjelaskan dengan gerakan tangan yang sesekali memukul udara. "Buk, bak, buk, buk, aduuuh!" lanjutnya dengan semangat.

"Ya, pemirsa seperti itu pengakuan dari tiga bocil yang melakukan kekerasan terhadap satu manusia jompo," ucap Dahyun ke depan kamera. Ia mendekat kepada Jungkook yang sudah berdiri. "Nah, mari kita wawancara korban tunggal dalam pengeroyokan ini--"

"Om JEKAAA!" Jisung dengan kencang berteriak. Ia langsung mengejar Jungkook yang menggendong Dahyun. "Ayo kita kejaaal!" perintah Jisung kepada dua adik sepupunya.

Rumah besar di blok A ini memang sudah rusuh sejak tadi siang. Jisung, Jihan dan Dihan dititipkan kepada Jungkook dan Dahyun, sedangkan para orang tua berada di rumah sakit. Sana mengalami pendarahan, padahal ini belum waktunya ia melahirkan.

Awalnya tiga kurcaci ini dipegang oleh Bobby. Namun, pria itu harus menghadiri sebuah meeting dengan kliennya dan memanggil Jungkook untuk menjaga keponakan serta anak-anaknya sembari menunggu Dahyun datang dari klinik.

"Kak, turunin, ih!" Dahyun memukul pundak Jungkook yang masih terus menggendongnya.

Jungkook masih tetap menggendong Dahyun, sedangkan para bocil sudah memukuli kakinya habis-habisan. "Eh, eh, eh, Jisuuung." Dengan cepat Jungkook menurunkan Dahyun. Keamanan celananya berada di tingkat siaga karena ditarik oleh Jisung.

"Kenapa?" tanya Dahyun.

"Celana aku ditarik Jisung," adu Jungkook yang sedang membenarkan tali celana. "Bahaya ini kalo burungnya terbang."

"Sinting!" omel Dahyun yang berjalan menuju dapur. Sudah waktunya para ponakan menikmati camilan sore.

"Sinting!" sahut Jihan yang ikut-ikutan.

"Sinting!" Dihan juga mengikuti perkataan kembarannya.

Mata Dahyun dan Jungkook langsung membulat. Nyawa mereka berada diujung tanduk jika para Mama mengetahui dua bocah itu mengucapkan kata-kata kasar.

"Kalo ditanya siapa yang ngomong kayak gitu, bilang Aunty Dahyun, okay?" Jungkook langsung mem-briefing para ponakan kekasihnya. "Siapa yang ngomong kayak gitu?"

[3] KIMcheees 3x✓Where stories live. Discover now