Tragedi Lamaran Jilid II

2.4K 445 123
                                    

"Yi, ada di mana?"

"Di rumah,"

"Mamah sama Papah?"

"Di rumah,"

"Bang Hoon sama Mba Seul?"

"Di rumah, kenapa sih?"

"Aku mau ke rumah, ya..."

"Ya ke rumah aja, biasanya juga gak bilang. Tiba-tiba muncul."

"Oke..." jawab Hanbin dan setelah itu sambungan ia putus.

"Udah ayok berangkat ..." komando Hanbin kepada keluarganya yang sudah seperti rombongan marawis, batik mereka sama. Dari mulai nenek, sampe ke Jihan, Dihan dan Mara.

Iya, Mara diajak. Lebih tepatnya dipaksa sama Bunda suruh ikut karena sudah dibuatkan baju juga.

"Bunda, Ayah, Nenek sama Hanbin. Di mobil ayah ..." Bobby ketua koordinasi pembagian mobil. "Sisanya, pake mobil masing-masing--"

"Uto! Uto! Mau bawa mobil A Mbin ..." Haruto dengan semangat mengambil alih mobil Sang Aa.

Lamaran Hanbin hanya dihadiri oleh keluarga inti yang gak inti-inti banget, dan jangan lupakan anggota Ranger's bunda, baik yang sudah tetap maupun belum, serta yang sebenarnya tak mau menjadi anggota Ranger's. Mara.

"Uto, Lo sama gue aja. Jangan banyak-banyak bawa mobil ..." perintah Bobby. "Uto, Mara sama Abang. Donghyuk, Ahra, Jungkook, Dahyun."

"Mas Jinan?"

"Itu sama keluarganya," jawab Bobby asal. "Ayok, To. Lo sama Mara jagain Jihan sama Dihan ya."

"Kan bener, kan. Jadi pengasuh ..." gumam Haruto yang langsung mendapatkan pukulan dari Mara, perempuan itu sedari tadi memang terus-terusan mengikuti Haruto.

"Jek bawa," kata Donghyuk melemparkan kunci mobilnya kepada Jungkook, sedangkan ia duduk di jok belakang dengan Ahra. Lalu Dahyun di samping jok kemudi, menemani Jungkook.

"Kok gue curiga ini bakalan ada tragedi ya?" kata Dahyun saat mereka sudah berada di dalam mobil. "Firasat gue buruk."

"Bakalan ditolak?" tebak Donghyuk was-was.

"Gak bakalan ditolak sih. Tapi kaya ada sesuatu yang ganjel aja gitu, tapi gue gak tau apa."

Dahyun tuh feelingnya paling kuat, firasat Si anak perempuan satu-satunya ini selalu benar. Minggu lalu saja dia punya firasat kamis lebaran, eh bener ternyata lebaran.

"Ini lamaran formal, atau cuma ngomong doang sih, Yah?"

Beralih dari fortuner Donghyuk, kini kita menuju pajero milik Bobby. Yayah dari Jihan dan Dihan sedang menyetir, sedangkan Jisoo duduk di samping kemudi. Dan di jok belakang ada Haruto yang menjaga Jihan dan Dihan, bersama dengan Mara.

"Gak tau, emang ada formal sama ngomong ya?" bukannya menjawab pertanyaan Sang Istri, Bobby justru balik bertanya.

"Ya maksudnya ..." Jisoo memilih berhenti berbicara, percuma menjelaskan kepada Bobby. "Yaudahlah ...."

"Eh tapi Teh, Bang. Cincinnya mantep anjir--"

"Jangan bilang ada rambut upinnya?" tebak Jisoo, ia bahkan menoleh dengan penuh drama kepada Haruto.

"Iya, ada rambut Upinnya. Kecil sih, tapi ya tetep keliatan rambutnya."

"Coba tutup kuping Jihan sama Dihan," perintah Bobby. "Gue pengen ngumpat."

💃

"Loh, ada apa nih rame-rama?" Bang Seunghoon yang membuka pintu tentu saja langsung terkejut. "Masuk dulu Om, Tante."

[3] KIMcheees 3x✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant