Curhat Dooong

2.3K 459 135
                                    

"Yah, rumah ada yang ngontrak?" tanya Jinhwan. Si sulung itu sedang main ke rumah orang tuanya, bersama Jisung dan Sana.

"Iya, ada pasien Ayah yang mau di operasi. Karena kalo bulak-balik repot, terus walinya nyari rumah kontrakan."

"Sebulan?"

"Sampe sembuh aja," jawab Ayah. "Sekarang aja kondisinya masih belum bisa buat di operasi."

Obrolan ayah dan putra sulungnya itu sedikit terganggu saat Si Bungsu datang. Haruto dengan manja tiduran dengan paha Sang Ayah sebagai bantalnya.

"Heh! Puasa kaya bocah lo!" komentar Jinhwan. "Jisung aja semangat tuh."

"Lah, Jisung buka puasa sejam sekali," sewot Haruto. "Aku dari subuh sampe magrib."

"Kamu kalah sama pasien Ayah," kali ini bagian Ayah yang ikut berkomentar. "Dia seumuran sama kamu, meskipun sakit masih tetep semangat puasa."

"Aku sih bukan pasien ayah," balas Haruto. "Jantung aku masih aman."

"Jantung lo aman gak pas liat cewek yang dateng ke Ulang tahun lo?"

"Bulan puasa, Mas. Masih aja mancing emosi. Mending mancing ikan di rumah Kak Sungjae."

"Cewek? Siapa emang yang dateng ke acara ulang tahun Uto?" Ayah memang tak sempat menghadiri acar ulang tahun Si Bungsu, jadilah ia ketinggalan berita.

"Siapa tuh namanya, To?"

"Paijem ..." jawab Haruto asal dan langsung mendapatkan pukulan dari Jinhwan.

"Mah, ceweknya Uto siapa namanya?" karena terlalu penasaran, Jinhwan langsung bertanya kepada Sana yang kebetulan lewat membawa beberapa toples untuk wadah kue kering.

"Mara."

"Ah iya Mara!"

"Oh ... Mar--MARA? Nakamoto Mara?" Ayah yang awalnya terlihat tenang, kini berubah menjadi heboh. "Nakamoto Mara buka, To? Dia pasien Ayah tau."

"Iya ..." jawab Haruto masih tetap santai, bahkan ia hampir saja tidur karena sudah berada di posisi nyaman dengan paha Sang Ayah sebagai bantal.

"Pacar kamu?"

"Bukan," jawab Haruto masih tetap santai. "Anak-anak ayahnya aja tuh yang pada suudzon."

"Padahal Mara cantik," kata Ayah berkomentar. "Anaknya juga pendiem, tapi kalo diajak ngobrol asik."

"Orang akrab sama Dahyun," saut Jinhwan. "Ajaib kan Dahyun bisa akrab sama perempuan yang katanya deket sama Haruto?"

"Bulan puasa, malah ngomongin orang ..." gumam Haruto, berusaha untuk menghentikan obrolan dua manusia tua di hadapannya itu.

"Oke, jangan ngomongin orang," kata Ayah. "Kita ngomongin Hanbin aja."

Haruto langsung duduk dengan semangat, "NAH ITU YAH!"

"Buseeeet! Bagain topik utamanya bukan lo aja ya semangat!"

"Ntar dulu Mas, semalem kan aku ke studio sama Kak Dongi. Nganterin makan sama sahur bareng A Mbin di sana."

"Sehat, kan?"

"Serem, Yaaah ..." Jawab Haruto menggebu-gebu. "A Mbin diem aja, serem tau."

Jinhwan menghela nafasnya, ia setuju. Adik-adiknya jika hanya diam, itu berarti dunia sedang tidak baik-baik saja.

"Mas udah suruh Bobby ke studio," jelas Jinhwan. "Hanbin tuh ngedengernya ke Bobby."

"Terus Bobby udah ke sana?"

[3] KIMcheees 3x✓Where stories live. Discover now