50

210 43 9
                                    


Hana berlari menuju Sinb yang sejak tadi ternyata melihatnya bertemu Soobin, mungkin Sinb juga melihatnya dipeluk oleh Soobin. Hana harap Sinb tak marah nantinya.

Hana hanya fokus untuk segera bertemu Sinb kali ini, tanpa disadari ia tersandung kakinya sendiri dan terjatuh dijalanan taman yang rupanya sudah dibersihkan dari salju.

"Hana  !" panggil Sinb khawatir lalu berlari menemui Hana yang terjatuh dijalanan taman yang menurutnya cukup keras itu.

Sedangkan Hana bangkit dari posisinya dan menepuk-nepuk kedua tangannya agar bebas dari debu, begitu pula dengan celana dan mantel yang ia kenakan.

Ia tak merasa kesakitan tetapi malah memandang Sinb dengan senyuman manisnya sehingga memperlihatkan deretan gigi kelicinya yang rapi itu.

"Hana, seharusnya kau tak perlu berlari. Kallau jatuh seperti ini kan Eonnie khawatir. Apa ada yang sakit ? Di-dimana yang sakit ? Katakan pada Eonnie." Sinb khawatir dan mencari bagian tubuh Hana yang merasa sakit. Sama seperti seorang Ibu yang merasa gagal menjaga anaknya yang masih balita.

"Aniyaa,  tak ada yang sakit. Eonnie,  aku hanya jatuh kecil saja." jelas Hana meyakinkan Sinb.

"Arraso,  jangan ulangi lagi. Kau membuat Eonnie khawatir." Sinb memeluk Hana untuk meredakan kekhawatirannya.

"Apa Eonnie menunggu Hana tadi  ?" tanya Hana memastikan.

"Hmm, Eonnie bahkan mencarimu tadi."

"Eonnie tak marah bukan ?"

"Untuk apa Eonnie marah  ? Itu semua terjadi karena Eonnie dan bertemu dengan Soobin bukanlah masalah besar bagimu." Sinb mengusap wajah Hana dengan lembut.

"Gomawo Eonnie  !"

"Hana, mau berfoto bersama Eonnie  ?" tanya Sinb sambil menyiapkan Kamera Polaroid miliknya. Hana mengangguk menanggapi permintaan Sinb,  kemudian mereka saling berfoto dan bergantian mengambil Foto satu sama lain.

"Yakk,  kalian harus berfoto lagi bersamaku  !" seru Yuju dari kejauhan, kemudian ia berlari dengan cepat menuju Sinb dan Hana. Tak disadari setelah teriakan Yuju itu, Sowon, Yerin, Eunha dan Umji menjadi lebih bergegas untuk menghabiskan makanan mereka.

"Sinb-ah,  sekarang ambil fotoku bersama Hana." Yuju memberikan Kamera Polaroid yang ia pegang tadi pada Sinb. Sinb menerima Kamera tersebut, kemudian memotret Yuju dan Hana.

"Yaa, sepertinya kita harus pergi sekarang." ujar Sinb menunjuk keempat saudaranya datang menuju kearah mereka,  ia yakin pasti yang lain juga meminta Sinb untuk Memotret mereka.

Jadi begitulah mereka mengabadikan Moment bersama secara lengkap,  bahkan meminta para Bodyguard untuk mengambil Foto mereka bertujuh. Meresahkan memang,  yaa begitulah.

Setelah semua selesai,  mereka kembali keparkiran dan berangkat menuju tujuan berikutnya.

"Cha,  semuanyaa mari berangkat  !" seru Sowon semangat, ia tak sabar akan pergi ketujuan berikutnya.

"Waaa berangkat  !!!" seru mereka semua dengan semangat.

"Waa, terowongan  !" seru Yerinn saat mereka mobil memasuki Terowongan.

"Uwaa, terowongan  !" seru Hana senang.

"Jangan tertidur hanya karena kamu kenyang  !" ujar Sowon memperingatkan.

"Jangan tertidur semuanya !" saran Sinb pada yang  lain.

"Aku akan tidur." seru Hana dengan nada mengejek membuat Sowon dan Sinb terkejut,  kemudian mereka tertawa bersama karena pantulan kaca mobil bagian depan terlihat dari bagian belakang.

"Sowon Eonnie lucu, Sinb Eonnie juga hahaha  !" tawa Hana senang diikuti yang lain.

"Hah,  aku tahu aku memang imut." Sowon mengibaskan rambutnya bangga. Sedangkan Sinb yang sedang menyetir disampingnya itu membuang wajahnya malas.

"Eonnie, Hana paling imut." seru Eunha membuat yang lain setuju.

"Eonnie kalian membuatku malu." Hana menutupi kedua pipinya yang mungkin kini sudah memerah karena pujian dari mereka.

"Aigoo,  aku gemas padamu !" Eunha mencubit gemas pipi Hana.

"Aww, Umji Eonnie. Lihatlah Eunha Eonnie dia mencubit pipiku."

"Hahaha." tawa mereka menggelegar dimobil hanya karena hal kecil itu.

"Umji tak akan bisa memarahiku, wleee  !" ejek Eunha sambil menjulurkan lidahnya mengejek Hana. Umji hanya tertawa gemas melihat tingkah keduanya, ia jadi teringat akan kejadian tadi pagi.

"Haiss,  Eonnieee !" regek Hana sebal sambil bersedekap dada dan memasang wajah marah andalannya itu lalu diam.

CEKREK  !!! CEKREK !!!

"Yakk,  Yerin Eonnieee  ! Jangan mengambil fotoku, aku sedang marah dan sekarang aku marah padamu." seru Hana mencoba mengabaikan tatapan Yerin padanya.

"Aigoo,  kau sangat lucu saat marah." Yerin terkekeh melihat Hana, apalagi kedua pipinya yang menggembung seperti Bakpao itu adalah letak dimana ekspresi Lucu Hana timbul. Postur tubuhnya memang kurus dan tidak terlalu tinggi, tapi ia memiliki wajah yang lembut juga warna mata yang cantik.

"Lihatlah pipinya,  aku sangat ingin memakannya." kini giliran Eunha kembali berbicara. Sedangkan yang lain hanya menggelengkan kepala mereka heran, mengapa Yerin dan Eunha tak henti-hentinya menjahili Hana.

"Aku tidak dengar,  aku tidak dengar pokoknya." Hana menutup kedua telinganya dengan jari telunjuk miliknya, tapi tak menutupinya dengan sungguh-sungguh. Hanya Menempelkannya saja. Ia masih mendengar yang lain terkekeh menertawai tingkahnya.

Hana tak benar-benar marah,  ia hanya sedang berpura-pura saja, selama melihat kakak-kakaknya senang mengapa tidak untuk menghibur mereka?

"Kita akan menempuh perjalanan berapa lama  ?" tanya Yuju.

"Sepertinya sekitar 30~40 menit." jawab Sowon.

"Oh benarkah ?" tanya Umji memastikan.

"Tidak,  hanya 35 menit." jawab Sinb membernarkan.

"Ah begitu,  baiklah." jawab Yuju,  kemudian ia membuka tasnya tepatnya membuka bungkusan Moochi yang sebelumnya ia simpan. Hana mendekat pada Yuju dan membisikkan sesuatu.

"Eonnie,  kau harus memberiku satu." kemudian Yuju bergantian membisikkan sesuatu pada Hana. "Aku hanya membawa dua." sambil melindungi tasnya.

Hana menatap Yuju sebal dan berusaha mengeluarkan air matanya, Yuju yang mendapat Alarm bahaya itu menaruh jari telunjuknya didepan mulut mengisyaratkan agar Hana diam dan tidak memberitahu yang lain.

Hana memeluk Yuju senang,  setelah Yuju memasukkan satu bungkus Kue Moochi kedalam saku milik Hana. Berbeda dengan Hana,  Yuju sendiri sudah memakan Moochi miliknya dengan sekali lahap sehingga yang lain tidak mengaetahuinya.

.

.

.

.

Sabtu,  2 Januari 2021

Semoga suka. Jangan lupa tap Bintang yaaa.  Tinggalkan Komen juseyoo.



Silent Girl/ HALLSTATT  [SEGERA TERBIT CETAK] Where stories live. Discover now