8. Not Good

403 70 16
                                    

Kejadian malam ini merupakan kejadian yang tak pernah Sinb bayangkan dan ia harapkan sekalipun. Dimana dirinya harus menyerahkan semua kebebasannya hanya untuk Perusahaan.

Sinb melihat berita di Ponsel miliknya dengan malas, banyak wartawan yang mempertanyakan hal ini, bahkan sampai membuat berita palsu.

Model terkenal Kim Sinb akan menikah dengan pewaris keluarga Jeon ?

Kim Sinb dari Pewaris keluarga Kim menikah secara diam-diam.

Kim Sinb telah melakukan tunangan dengan keluarga daei Jeon Group.

"Haiss Jinjaa, inilah kehancuran yang sebenarnya." gerutu Sinb sambil mematikan ponselnya karena geram.

Keanyataan hidup yang seakan menusuk tubuhnya tanpa ampun itu membuatnya menjadi seorang perempuan yang lemah dan tak berdaya. Dia merasa dirinya hanya sebagai boneka suruhan yang harus melakukan apa yang majikannya katakan.

Pertemuan keluarga Kim dengan keluarga Jeon malam ini berjalan baik, walau keadaan Sinb yang sebenarnya sangat hancur. Tubuhnya terbalut dengan Dress putih cantik sampai selututnya, dengan riasan wajah yang turut membuatnya terkesan bak putri raja.

Kini Sinb berjalan masuk menuju ruangannya dengan keadaan layaknya orang yang Depresi, dia kehilangan masa depan indahnya hanya karena perjodohan yang tak masuk akal. Matanya memerah, terlihat jelas bagaimana make up lengkap yang tadi tersusun dengan rapi, kini sudah tak ada lagi, karena sapuan dari air mata miliknya.

Setelah menekan Bell rumah beberapa kali, akhirnya Umji membukakan pintu untuk Sinb masuk. Umji menatap Sinb dengan tatapan bingung sekaligus khawatir.

"Eonnie, a-apa yang terjadi ? Kau tak terluka kan ?" Sinb menggeleng dan memperlihatkan senyum getir dari wajah cantiknya.

"A-apa Halmoni melakukan sesuatu ?" tanya Umji kembali, namun Sinb tetap menggelengkan kepalanya. Berbohong, yaa itulah yang kini Sinb lakukan.

"Umji-ah, tolong tutup pintunya. Aku akan membersihkan tubuhku dulu, aku lelah." ucap Sinb lalu melenggang pergi menuju kamarnya.

.

.

.

.

.

Malam semakin larut kini terlihat ramai diruang keluarga dimana Sowon, Yerin, Eunha, Yuju dan Umji sedang menonton Drama kesukaan mereka.

Namun kini keadaan mulai hening karena Drama yang mereka tonton sudah selesai dan hari juga sudah mulai larut.

Hingga akhirnya Yerin memecahkan suasana, "Dimana Sinb ? Aku baru tersadar kalau dia tak ikut menonton sejak tadi."

"Aku tak tahu Eonnie, setelah ia pulang dari rumah Halmoni tadi, Sinb Eonnie sangat lesu dan ia seolah tanpa semangat." jelas Umji yang kini berada didekapan Yuju, karena ia sudah mulai mengantuk sejak tadi.

"Aku akan mengeceknya." ucap Yerin yang mulai beranjak dari Sofa, tetapi tangannya ditarik oleh Sowon.

"Aku juga akan ikut." Sowon beranjak lalu diikuti oleh Eunha.

"Eonnie, hiburlah Sinb Eonnie dengan baik. Aku yakin keadaannya sedang memburuk sekarang ini." ujar Umji yang kemudian dibalas anggukkan oleh Sowon, Yerin dan Eunha.

"Yuju, kau temani Umji tidur saja. Kami akan mengurus Sinb." ujar Eunha yang merasa kasihan karena Umji sudah terlihat mengantuk sejak tadi.

.

.

.

.

.

Kini Eonnie Line masuk dengan perlahan kekamar Sinb, yang ternyata pintunya tidak dikunci. Mereka nelihat Sinb terbaring diatas kasur dengan selimut yang membungkus tubuhnya.

"Sinb-yaa ?" panggil Eunha pelan saat Sinb berbaring dengan tenang diatas kasur miliknya.

"Yakk, kau demam ?" tanya Sowon terkejut, sedangkan Sinb menanggapi dengan anggukan kepala.

"Aku akan mengambilkan Kompres dan kotak Obat." kata Yerin sambil berjalan mengambil kotak obat dan menyiapkan plester penurun panas.

.

.

.

.

Kini Sinb sedang terduduk di Dashboard kasur dengan memeluk Eunha yang kini berada disebelahnya.

"Sinb-yaa,  kau kenapa ? Umji bilang Halmoni melakukan sesuatu padamu, tapi kau tak jujur padanya." tanya Sowon dengan Lembut.

"Eonnie, lebih baik kalian tidur saja. Ini sudah malam." ujar Sinb mengalihkan pembicaraan.

"Kami tak akan bisa tidur apabila kau sendiri sakit, dan kami harus menjagamu." jelas Yerin memegang jemari Sinb. Membuat Sinb tersenyum.

"Eonnie, apa kalian sudah memikirkan untuk menikah ?" tanya Sinb tiba-tiba dan tentunya membuat ketiga saudaranya itu terkejut.

"Tentu belum." balas Sowon cepat.

"Bahkan aku tak ingin sama sekali untuk menikah. Kita hidup bersama dalam satu rumah saja sudah membuat hidupku terasa lengkap." jelas Yerin yang memang tak pernah memikirkan bahwa kedepan dirinya akan menikah, ia masih ingin mengurus adik-adiknya.

"Eonnie, tiga tahun lagi." ujar Sinb dengan air mata yang mengalir dari pelupuk matanya. Lalu Eunha menghapusnya.

"Ti-tiga tahun lagi kenapa ?" tanya Eunha bingung, tatapan seperti itu juga tercetak jelas diwajah Sowon dan Yerin.

"Sinb akan menikah,  hiks. " tangis Sinb meledak kali ini. Bahkan mereka bertiga juga bingung, saat biasanya orang menikah akan ada wajah senang dan gembira, namun beda dengan Sinb yang justru bersedih.

"Bukannya  bagus ?" tanya Sowon  bingung, "Sinb-ah, dengan siapa kamu akan menikah? Eonnie bahkan tak pernah melihatmu dekat dengan seorang laki-laki." ujar Yerin mengutarakan apa yang selama ini ia amati, Yerin tahu sendiri bagaimana Sinb itu, adiknya itu selalu menceritakan semua kepadanya, entah secuil apapun permasalahannya.

.

.

.

.

.

Disisi lain tepatnya dirumah sewaan yang cukup kecil, terlihatlah gadis berumur 15 tahun sedang sibuk menulis sebuah cerita. Menjadi penulis adalah impiannya, tetapi beberapa detik kemudian gadis tersebut menitihkan air matanya. Mengingat bagaimana takdir yang selalu menghancurkan segalanya.

Hidup dengan keadaan yang kekurangan, keluarga yang patah, penuh pertengkaran dan kesedihan. Namun, kini hanya dirinya seorang yang berada dirumah.

"Mungkin cerita ini adalah cerita yang tepat untuk menggambarkan bagaimana hancurnya semua masa laluku. Tiga bulan lagi. Aku akan meninggalkan semuanya dan memulai kehidupanku yang baru. Ibu, Ayah, Kakak, Adik terima kasih atas semua kenangan yang ada. Aku cukup sedih, saat kedua orangtuaku merelakanku demi sebuah uang. Aku akan hidup sebagaimana mestinya."

.

.

Khn

.

.

RABU, 30 September 2020

MOHON DUKUNGANNYA
Semakin banyak dukungan Vote dan Komen, maka akan semakin cepat untuk Update Episode berikutnya.

Maaf kalau misalnya kurang ngefeel, karn aku juga maish bingung mau ngetik kay gimana hehe.

Silent Girl/ HALLSTATT  [SEGERA TERBIT CETAK] Where stories live. Discover now