16. Yuju Hana

352 51 11
                                    

Yuju sejak tadi merasa bosan setelah dirinya sadar karena jatuh pingsan sebelum terbaring seperti sekarang ini. Keadaan tubuhnya belum juga membaik sejak tadi. Ia merasa mual dan perutnya masih kosong sejak tadi pagi, dirinya hanya memakan sedikit sarapan saja. Kemudian ia memejamkan matanya sebentar sembari melupakan rasa sakit dalam tubuhnya, dia terkadang cukup heran dengan kepribadiannya yang aktif, tetapi sekalinya sakit maka tubuhnya serasa tak memiliki tulang untuk membantunya bergerak.

Kemudian ia mengalihkan pandangannya melihat ada yang membuka pintu kamarnya. Ia terkejut saat mendapati Hana masuk dengan membawa semua keperluannya diatas Nampan. Yuju hanya menatapnya heran, begitu juga Hana yang mulai masuk lalu meletakkan nampan tersebut, dia langsung melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar Yuju. Tetapi, saat Hana baru memegang gagang pintu, ia langsung menghentikan langkahnya.

"Hana ? Ke-kemarilah ?“ pinta Yuju, namun Hana masih diam didepan pintu dengan rasa bimbang didalam hatinya.

"Hana tolong bantu Eonnie." ujar Yuju lembut, ia ingin duduk sekarang. Sakit Usus buntu yang Yuju derita membuatnya sulit walau hanya bergerak sedikit saja.

Dalam langkah diam, Hana mulai masuk kembali dan duduk disamping Yuju. Ia bingung bagaimana cara membantu Kakaknya  itu untuk duduk, secara ia merasa tubuhnya itu lebih kecil dari Yuju.

"Caranya ?“ tanya Hana lembut. Lalu Yuju menjawab, "Menunduk dan kemarilah, angkatlah dengan cara memelukku." pinta Yuju. Kemudian Hana mendekat walau sebenarnya ia tak paham akan yang Yuju katakan. Hingga akhirnya Yuju yang terlebih dulu memeluk pinggang Hana, sedangkan Hana membalas pelukan Yuju dan menariknya agar terbangun, lalu menyadarkan tubuh Yuju pada Dashboard kasur.

Didalam hati Hana berfikir, "Siapa yang menciptakan cara seperti tadi ?  Langka ! Aku bahkan tak pernah membangunkan orang sakit seperti tadi." 

Saat Hana sudah selesai menuruti permintaan Yuju, kemudian dia hendak beranjak jika saja tangan Yuju tak menahan pergelangan tangannya.

Hana kembali mengerutkan dahinya bingung tanda bertanya.

"Tinggallah sebentar, yang lain belum pulang. Apa tujuanmu kemari hanya untuk mengantarkan itu semua ? Kau tak ingin membantu Eonniemu yang sedang sakit ini ?“ tanya Yuju yang mencoba untuk mendekatkan diri dengan Hana.

"Kata Maid, Eonnie hanya mau disuapi oleh saudara Eonnie." ujar Hana gugup, ia sedang siap siaga apabila Yuju hanya akan mengejek ataupun memanfaatkannya saja.

"Bukankah kau saudaraku ?“ tanya Yuju membuat Hana tak dapat mengatakan apapun.

"Aku tak bisa bilang kalau Yuju Eonnie itu hanya saudara Tiri ku, anak angkat dari Eomma dan Appa. Sama seperti yang lainnya." ujar Hana dalam Hati.

"Kenapa diam ?“ tanya Yuju bingung, ia takut Hana merasa tak nyaman padanya.

"Nothing !“ jawab Hana tenang walau nyatanya tadi ia sempat terpojokkan oleh pertanyaan Yuju. Kemudian ia mengambil Sup tersebut dan menyuapi Yuju dengan perlahan.

Yuju yang tak nyaman dengan suasana ini mencoba untuk mencairkannya tentu dengan cara jahilnya.

Uhuukkk uhukkkk

Mendengar Yuju terbatuk, Hana langsung bergegas untuk menggambil minum dan menyodorkannya kepada Yuju, "Yu-yuju Eonnie, hati-hati saat makan. Jangan buru-buru." ujar Hana peduli.

"A-apa  Hana terlalu cepat menyuapi Eonnie ?“ tanya Hana takut, ia benar-benar takut apabila Yuju memarahinya.

"Pelan-pelan saja, jangan terburu-buru." ujar Yuju menasehati Hana, padahal Hana tidak bersalah, hanya dirinya saja yang jahil.  Kemudian ia menerima lagi suapan dari Hana. Entah mengapa dirinya menjadi lebih semangat dari sebelumnya, padahal ia baru makan beberapa sendok.

Kemudian ada rasa penasaran dari dalam diri Yuju, ia ingin sekali bertanya-tanya kepada Hana. Sudah lama sejak Hana tinggal dirumah tapi dirinya belum mengetahui pasti bagaimana Hana yang sebenarnya. Ia bahkan susah untuk mendeskripsikan tentang situasi saat ini. Kemudian Yuju mulai menyusun rencananya selagi Hana masih menyuapinya dengan perlahan.

"Kau sudah makan ?“ tanya Yuju mencoba menjalin komunikasi dengan Hana yang ia ketahui bahwa Hana bukan anak yang banyak bicara dan cinderung pendiam.

"Nee ?“ tanya Hana memastikan dirinya tidak salah dengar.

"Sudah makan Siang ?“ tanya Yuju kembali, tapi Hana hanya menggelengkan kepalanya saja. Ia ingat terakhir makan kemarin malam saat Sinb membawakan makanan kekamarnya.

"Kenapa ?“ Hana menghembuskan nafasnya pelan, "Hanya...malas saja." jawab Hana sembri membuka bungkus Obat lalu mennyodorkan bersama Air putih kepada Yuju. Setelah Hana fikir tugasnya selesai, ia mulai merapikan semuanya.

Yuju sebenarnya belum puas akan jawaban Hana, tapi ia sungguh masih beluk dapat menyesuaikan diri dengan Hana yang memiliki sikap berbanding terbalik dengan dirinya.

Hana yang merasa akan ada yang datang ke kamar Yuju, kemudian ia langsung bergegas untuk keluar. Ia tak ingin mendapat masalah lain. "Eonnie, bersihkan dirimu, ganti baju lalu beristirahatlah. Lekaslah sembuh !“ ujar Hana lembut, ia sunggu tak tega apabila melihat siapapun itu dalam keadaan sakit. Tetapi, dirinya bahkan tak pernah memikirkan kesehatannya ataupun peduli sedikitpun akan apa yang seharusnya ia lakukan agar tidak sakit. Hana sudah pasrah akan penyakitnya, ia juga merasa bahwa berjuang hidup hanya akan sia-sia, itu sebabnya sakit bukan menjadi masalah bagi dirinya.

.

.

.

.

Sinb yang sebenarnya sudah sampai rumah dan langsung mengambil Kompres yang disediakan Maid, lalu ke kamar Yuju. Tetapi langkahnya kian pelan untuk mencaritahu siapa yang sedang Yuju ajak bicara. Karena pintu kamar Yuju belum tertutup maka ia dapat melihat interaksi Yuju dan Hana. Tepatnya ketika Yuju sedang meminum Obatnya. Kemudian ia sedikit melangkah mundur disaat Hana keluar dari kamar Yuju. Ia melihat Hana dengan gugup dan berfikir Hana akan melewatinya begitu saja. Namun nyatanya tidak, Hana menyempatkan diri untuk berhenti sebentar lalu tersenyum lembut kepada Sinb.

Sinb sangat senang melihat senyuman Hana yang sangat jarang ditunjukkan. Kemudian ia bergegas untuk masuk ke dalam, karena berfikir Yuju harus segera di kompres. Kemudian Sinb juga hendak berbicara pada Yuju tentang Hana yang sempat membantu Yuju makan dan minum obat.


.

.

.

.

.

No Revisi.

Maap nelat Update, tadi maen  ampe sore wkwkw. Trus habisni aku ada Ibadah Online dulu. Niatnya mau update siangan wkwk.

Thanks for Read, Vote and Comment

Kamis, 15 Oktober 2020

Silent Girl/ HALLSTATT  [SEGERA TERBIT CETAK] Where stories live. Discover now