13. Care

313 55 27
                                    

Pagi ini Hana sudah siap untuk pergi ke sekolah, seperti biasa ia berjalan begitu saja melewati ruang makan yang berisik dengan dentingan piring dan garpu. Begitupula lontaran kata-kata kebencian dari saudara-saudaranya.

Hana kemudian melangkahkan kakinya ke Garasi dan mengambil sepeda miliknya, walau ia dari keluarga berada, tapi ia ingim tetap menjalani semuanya seperti dirinya sebelumnya, menjadi gadis yang sederhana. Bahkan ia tak membiarkan Paman dan Bibinya mengumumkan ke Sekolah, bahwa dirinya adalah keponakan dari pemilik sekolah.

Hana tersenyum ramah kepada 4 Maid yang sudah bersiap untuknya. Dengan membukakan pintu garasi dan mempersiapkan sepeda Hana yang sebelumnya telah mereka bersihkan.

"Selamat pagi Bibi. Terima kasih bantuannya. Hana berangkat dulu." ujar Hana sembari menaiki sepedanya.

"Hati-hati Non !“

"Semangat Non !"

Hana tersenyum lalu melajukan sepedanya keluar dari halaman rumah.

Walau ia terlihat sendiri saat bersepeda, namun beberapa Bodyguard terus saja mengikuti Hana dari belakang dan memastikan bahwa pewaris dari keluarga Kim itu baik-baik saja, tentunya karena perintah khusus dari Nenek Kim.

.

.

.

.

.

Sarapan pagi ini selesai dengan baik, Sowon, Yerin,  Eunha dan Yuju sudah mulai berangkat untuk bekerja, kini tinggalah Sinb dan Umji yang masih berada di ruang makan, beserta beberpa Maid yang membersihkan dan mencuci peralatan makan yang mereka pakai.

"Sinb Eonnie, apa kau masih ada keperluan ? Aku akan menunggu di Mobil." tanya Umji.

"Oh yaa, aku lupa sesuatu. Tunggulah di Mobil aku akan segera menyusulmu." balas Sinb sembari tersenyum, lalu Umji melangkahkan kakinya keluar rumah dan memasuki Mobil Sinb yang akan membawa mereka pergi ke Kampus.

Sinb dengan cepat naik ke Lantai 2 menuju kamar Hana. Ia tersenyum melihat makanan yang sudah habis berserta botol minum yang telah dibawa Hana. Kemudian ia mengambil catatan kecil yang sepertinya pesan dari Hana.

"Eonnie, terima kasih atas perhatianmu dan Maaf karena telah merepotkanmu kemarin. Tolong jangan lakukan lagi hal seperti kemarin, karena aku tak bisa membalas kebaikanmu. I'm Sorry my sister."   ~Hana

Sinb bingung sendiri, ia pikir Hana akan selalu menerima jika ia memberi perhatian lebih, tapi Hana tak mau lagi diperlakukan seperti itu karena diabtak bisa membalasnya. Oh ayolah, dirinya hanya ingin bersikap seperti kakak yang seharusnya menyayangi adiknya.

"Hana, dia tak pernah sarapan pagi. Apa dia membeli makan di kantin ? Aku bahkan tak pernah yakin dengan makanan di Kantin termasuk sehat atau tidak. Sowon Eonnie sangat melarang adik-adiknya untuk membeli makanan diluar, kecuali jika itu benar-benar makanan mahal." ujar Sinb sembari mengangkat nampan yang berisi piring itu keluar. Ia juga harus pergi ke Kampus pagi ini.

.

.

.

.

.

Saat Sinb sampai di Dapur, ia langsung dihampiri oleh salah satu Maid.

"Non Sinb biar saya yang membawanya." ujar Maid tersebut, lalu Sinb membarikannya dan berkata, "Bi, lain kali buatkan sarapan untuk Hana, dia tak pernah makan dirumah." ujar Sinb yang khawatir dengan kesehatan Hana.

Silent Girl/ HALLSTATT  [SEGERA TERBIT CETAK] Where stories live. Discover now