53. Memoria

224 35 7
                                    

Karena rencana mereka untuk malam ini sudah selesai, maka mereka memutuskan untuk melakukan kegiatan santai saja.

Hanya ada tiga kamar didalam Villa yang mereka pesan yang nantinya akan diisi oleh Sowon dan Yerin, Eunha dan Yuju,  Sinb dan Umji. Untuk Hana mereka membebaskannya tidur dimanapun ia suka dan merasa nyaman.

Sinb dan Umji kini mereka berdua sedang menghibur diri dengan memainkan beberapa alat permainan yang sebelumnya mereka bawa kemari.

Yuju dan Eunha masih berada diruang makan, tentunya mereka masih sibuk makan menu malam hari ini karena tadi mereka membuat lebih.

Sowon dan Yerin kini berada dikamar mereka untuk istirahat lebih dan bersantai dengan cara mereka sendiri.

Hana yang tadinya berada didepan perapian, entah dengan cepat tanpa diketahui ia pergi keluar Villa untuk melihat sekitar. Entah angin mana yang membuatnya keluar di waktu malam seperti ini. Padahal suhu diluar kini mencapai Nol Derajat dan tentunya lebih dingin dari sebelumnya.

"Apa harus terjadi  ?" tanya Hana pada dirinya sendiri, ia kini duduk di Taman belakang Villa memandang sebuah kolam dengan air mancur yang membeku karena dinginnya sendiri.

Hana memeluk dirinya sendiri karena dinginnya angin yang menusuk tubuhnya walau ia sudah mengenakan pakaian tebal untuk membungkus tubuhnya, tapi ia enggan untuk pergi dari tempat itu.

"Huft, setidaknya mereka memiliki kenangan denganku. Walau hanya sementara." ujarnya lemah, tiba-tiba ada yang menutup matanya dari belakang.

"S-siapa ini  ?"

"Eonnie, apa itu kau  ?" tanya Hana sambil memegang tangan yang menutupi pandangannya itu.

"Apa maksudmu mengatakan semua hanya sementara  ?" tanya orang tersebut.

"Yu-yuju Eonnie  ? Se-sejak kapan disini  ?" tanya Hana gelagapan saat Yuju menatapnya dengan tatapan intimidasi.

"Jangan mengalihkan perhatian, katakan dengan jujur Hana." ujar Yuju sambil memegang tangan Hana.

"Aniya, maksud Hana. Selama di Korea tak disadari besok sudah tahun baru, terlihat sangat singkat, begitu Eonnie." jelas Hana gugup, berharap Yuju mempercayai perkataannya.

"Selama kita liburan, Eonnie tak akan membiarkanmu sendiri maupun pergi jauh dari Eonnie. Eonnie menyayangimu dan kamu harus berada didekat Eonnie. Eonnie tak peduli apapun bahaya kedepannya, tapi Eonnie akan selalu menemanimu sampai kapanpun." ujar Yuju meyakinkan Hana, ia mengatakan hal tersebut karena kertas yang sebelumnya Eunha temukan dari mantel milik Hana.

"Ada apa dengamu Eonnie ? Semua akan baik-baik saja. Tak selamanya Hana akan bersama Eonnie. Hana harus sekolah dan Eonnie harus bekerja. Kita memiliki kehidupan masing-masing." ujar Hana sembari memeluk Yuju.

Duar !!! Duar !!!

Bunyi petasan itu mengudara dilangit malam dengan indahnya membuat siapapun terkejut dan takjub secara bersamaan. Tak terasa memang, tahun baru tinggal menghitung angka.

Sowon, Yerin, Eunha, Sinb dan Umji keluar bersamaan menemukan Yuju dan Hana yang memandang langit dengan takjub.

"ENAM !"

"LIMA !"

"EMPAT !"

"TIGA !"

"DUA !"

"SATU  !"

"HAPPY NEW YEAR !!!" seru ketujuh saudara Kim bersamaan kemudian mereka saling memeluk satu sama lain ditengah dinginnya udara dan meriahnya malam Tahun baru kali ini. Langit-langit berhiaskan warna yang indah dari pancaran petasan.

Silent Girl/ HALLSTATT  [SEGERA TERBIT CETAK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang