30. Hari Itu

242 41 17
                                    


Vote and Comment untuk Update lebih cepat !

Thank You ! Happy Reading !

.

.

.

.

.

Bell pulang sekolah berdenting menandakan waktu Tes hari ini telah usai. Namun, kini terlihat salah satu Siswa yang masih saja tak bergeming dari tempatnya, ia adalah Hana, hingga Guru pengawas meminta Soobin untuk membangunkan Hana yang duduk disebelahnya. Bahkan semua Siswa sepertinya sudah biasa dengan hal itu, kejadian seperti itu sudah terjadi beberapa kali. Hana yang merasa bahwa dirinya sudah dicap sebagai siswa terburuk disekolah ini, hanya acuh begitu saja.

Dengan langkah santai, Hana langsung keluar kelas begitu saja mengikuti murid lainnya, karena setelah Tes selesai maka Siswa langsung dapat pulang kerumah mereka. Bagi Hana ia sama sekali tidak pernah memikirkan Nilainya, yaa itu terjadi sudah cukup lama sejak dirinya memasuki Sekolah Menengah Atas. Entah bagus atau tidak nilainya, dirinya tidak pernah memikirkannya.

Setelah memakai sepatu dan mengambil tasnya di Loker, Hana berniat untuk ke Kafe sebentar, ia merasa ingin mengistirahatkan diri dengan meminum Kopi yang biasa dijual di Kafe sekolahan, unik memang, tapi beginilah kenyataannya. Tak lepas dadi itu ternyata ada orang lain yang mengikuti Hana, dia adalah Soobin teman sebangkunya, sejak kejadian itu Soobin tak pernah melepaskan pandangannya dari Hana.

.

.

.

.

"Selalu saja membosankan...lihat mata mereka, aku ingin sekali memukul mereka yang memandang aneh kepadaku." rutuk Hana dari dalam hatinya, sejak kejadiannya saat tertidur dikelas, hampir setiap hari entah dari kalangan Guru maupun Siswa, semua membicarakan Hana yang dicap sebagai murid pemalas dan suka tidur. Hana sendiri tidak tahu apa yang terjadi padanya, tiga bulan terakhir ini dirinya selalu tidur tiba-tiba, bahkan terkadang tanpa muncul rasa kantuk dia dapat tertidur dengan begitu saja.

"Wah...wah ada Putri Tidur disini hahaha." ejek Murid tersebut yang merupakan teman sekelas Hana. Entahlah, disekolah ini ternyata juga memiliki banyak Geng, apalagi dikalangan anak perempuan. Mereka sangat suka menindas dan tidak mempedulikan orang lain, mereka merasa sangat berkuasa hanya karena harta. Sungguh manusia duniawi, begitulah fikir Hana.

Hana menyeruput Americano Coffee miliknya dengan tenang, ia sangat tidak ingin menanggapi teman sekelasnya itu, diam memanglah pilihan terbaik untuk saat ini.

"Yakk kau tuli ?" teriak siswi tersebut yang tidak lain adalah Sora, adik dari Gyera Senior perempuan yang sangat terkenal disekolah ini. Gyera juga sering sekali mengganggu Hana sejak kejadian dimana Hana membantu Senior yang mendapatkan beasiswa dari pembulian yang Gyera ciptakan, namun Hana selalu mengangga0 enteng semua itu, juga Soobin turut membantu Hana walau Hana sendiri tak pernah meminta Soobin melakukan hal tersebut.

BRAKK !!!!

Sora menggebrak meja milik Hana dengan seenaknya, ia tak berfikir akan tanggapam orang lain. Siswa yang lainnya bahkan terkejut dan takut akan kemarahan Sora yang mulai meledak karena diabaikan Hana. Tak ada yang berani menghentikan Sora kali ini, tetapi Hana masih setia memasang wajah datarnya berbeda dari kenyataan bahwa ia sangat terkejut sebenarnya.

Hana menatap Sora nyalang, "Go away !" usirnya dengan perasaan tak suka karena Sora mengganggu waktu santainya.

"Yakk ! Putri Tidur rupanya sedang marah saat ini... Hahaha. Girls lihatlah dia, wajah sombongnya itu membuatku mual Hahahaha !" tawanya menggelegar diikuti oleh teman satu gengnya.

Silent Girl/ HALLSTATT  [SEGERA TERBIT CETAK] Место, где живут истории. Откройте их для себя