░⃟⃜💚 14 ░⃟⃜💚

2.4K 278 16
                                    

❀---❀---❀---❀---❀
  ┃   ┃    ┃    ┃    ┃
  ┋   ┋    ┋    ┋    ┋
  │   │    │    │    ★
  ┆   ┆    ┆    ┆
  ┆   ┆    ┆    ┆
  ┆   ┆    ★   ✰
  ┆   ✰
  ┆
  ★





Jaemin sedang bersiap-siap. Rencananya ia ingin berjalan-jalan keluar karena bosan berdiam dirumah.

"Bunda." Bunda menoleh dan mendapati Jaemin mendekat ke arahnya.

"Kenapa, Jae?" Tanya bunda sambil melanjutkan kegiatan mencuci piring.

"Jaemin boleh keluar sebentar?" Tanya Jaemin hati-hati.

"Mau kemana?"

"Ke taman perumahan."

"Tapi bunda gak bisa nemenin Jaemin soalnya abis ini mau pergi, ada urusan sama temen bunda." Kata bunda dengan raut menyesal.

"Jaemin pergi sendiri aja."

"Beneran?" Tanya bunda dengan raut wajah khawatir.

"Iya, bunda. Jangan khawatir." Awalnya bunda ragu, namun akhirnya ia mengangguk. Kasihan juga karena anaknya terlalu sering diam dirumah.

"Jangan lupa bawa hp, biar bunda gampang hubungin Jaemin." Jaemin mengangguk antusias.

"Jaemin udah bawa hp kok. Kalau gitu Jaemin pergi dulu."

"Hati-hati ya, nak." Jaemin tersenyum lalu menggerakkan kursi rodanya keluar rumah.










▬▭▬▭ ፝֯֟ ✧◦✦◦✧ ፝֯֟ ▭▬▭▬










Kini Jaemin sedang berteduh di bawah pohon besar yang terletak di taman perumahan. Matanya terpaku pada segerombolan laki-laki yang tengah bermain sepak bola. Seketika wajahnya berubah murung. Ingin sekali rasanya Jaemin bergabung dan bermain bola bersama mereka. Namun, apa daya kakinya tidak bisa digerakkan. Untuk bangkit saja ia tidak bisa, apalagi menendang bola.

Disaat Jaemin sedang melamun, tiba-tiba seseorang berteriak padanya.

"AWAS!!" Seketika Jaemin tersadar dari lamunannya dan melihat sebuah bola mengarahnya. Jaemin yang tidak bisa mengelak hanya bisa menutup matanya.

Hap!

Jaemin membuka matanya perlahan karena tidak merasakan bola mengenai wajahnya. Namun setelah matanya terbuka lebar, ia bisa melihat bola didepannya ditangkap oleh seorang laki-laki.

"Mark?"

"Kamu gapapa, kan?" Jaemin mengangguk. Mark menjauhkan bola tersebut dari hadapan Jaemin lalu melemparkannya kepada pemiliknya.

"Lain kali hati-hati kalau main bola. Disini banyak orang!" Teriak Mark pada segerombolan laki-laki disana. Bukan apa-apa, jarak mereka dengan Mark cukup jauh sehingga Mark harus berteriak agar bisa terdengar oleh mereka.

Akhirnya gerombolan laki-laki disana membungkuk meminta maaf dan pergi mencari tempat yang aman untuk bermain sepak bola.

"Makasih ya, Mark. Kalau gak ada kamu kayaknya aku bakal dilarang keluar lagi sama bunda aku."

"Sama-sama. Kenapa dilarang keluar?"

"Kalau wajah aku sampai lebam karena bola, bunda aku pasti bakal ngira aku abis dipukul sama orang.

"Tenang aja, kalau kamu dilarang keluar aku punya 1001 cara supaya kamu diizinin bunda kamu keluar lagi." Canda Mark membuat Jaemin terkekeh.

"Oh iya, aku denger katanya malam ini bakal ada pasar malam di luar perumahan. Kesana, yuk?" Ajak Mark.

[✓] My Brother | Na JaeminOnde histórias criam vida. Descubra agora