░⃟⃜💚 16 ░⃟⃜💚

2.7K 307 33
                                    

❀---❀---❀---❀---❀
  ┃   ┃    ┃    ┃    ┃
  ┋   ┋    ┋    ┋    ┋
  │   │    │    │    ★
  ┆   ┆    ┆    ┆
  ┆   ┆    ┆    ┆
  ┆   ┆    ★   ✰
  ┆   ✰
  ┆
  ★


Sekarang hari senin tapi Hyera tidak masuk sekolah. Bukan karena bolos, melainkan semua guru di sekolahnya sedang mengadakan rapat. Hyera tidak peduli apa yang mereka diskusikan, yang penting ia bisa bersantai dan tidak perlu bangun pagi.

Hyera bangun dari tidurnya lalu meregangkan otot tubuhnya yang terasa kaku. Hal pertama yang ia cari setelah bangun tidur adalah ponselnya. Ia mengecek jam di ponsel.

Pukul 10.00 AM

Tumben, biasanya bunda akan menceramahinya jika bangun siang. Hyera pun mencoba untuk tidak peduli. Setelah mengumpulkan nyawa, Hyera berniat untuk membersihkan badannya. Ia pun bangkit dari kasur lalu mengambil handuk dan pakaian. Setelah itu Hyera berjalan ke luar kamar, tepatnya menuju kamar mandi.






▬▭▬▭ ፝֯֟ ✧◦✦◦✧ ፝֯֟ ▭▬▭▬






Beberapa menit kemudian Hyera keluar dari kamar mandi dalam keadaan segar. Kedua tangannya sibuk mengeringkan rambutnya yang basah sambil berjalan.

Prang!

Hyera terkejut mendengar suara pecahan kaca dari arah dapur. Buru-buru ia berjalan ke arah dapur dan mendapati Jaemin yang sedang memungut pecahan gelas.

"Sini biar aku aja." Hyera membantu memunguti pecahan gelas.

Setelah mengambil pecahan kaca yang besar, Hyera mengambil sebuah lap basah lalu mengelap lantai agar serpihan kaca yang kecil bisa terangkat. Hyera takut ada yang terluka karena tidak sengaja menginjak serpihan kaca.

"Kok bisa jatuh?" Tanya Hyera setelah selesai membersihkan pecahan kaca.

"Tangan kakak licin jadi gak sengaja jatuh."

"Ck, lain kali hati-hati. Liat tuh kakinya berdarah." Jaemin menunduk melihat kakinya. Benar saja, kakinya berdarah karena terkena serpihan kaca.

Hyera memutuskan membawa kakaknya ke ruang keluarga agar bisa mengobati dengan leluasa.

"Tunggu dulu disini." Hyera berjalan ke arah kotak P3K untuk mengambil obat merah dan plester. Setelah menemukan kedua benda tersebut, ia menghampiri Jaemin lalu berjongkok. Tangannya dengan telaten mengobati kaki Jaemin yang terluka.

Disaat Hyera sibuk mengobati, Jaemin menatap air yang menetes dari rambut Hyera hingga membuat baju adiknya sedikit basah. Jaemin pun mengambil handuk yang tersampir di bahu Hyera dan mulai mengeringkan rambut adiknya dengan lembut.

Awalnya Hyera terkejut namun dengan cepat ia mengubah ekspresinya. Jujur saja Hyera menyukai perlakuan Jaemin yang lembut. Ia juga merasa bersalah karena selalu bersikap kasar pada kakaknya.

Jaemin selesai mengeringkan rambut Hyera bersamaan dengan Hyera yang selesai mengobati luka Jaemin.

"Makasih." Ujar Hyera sambil mengambil handuk dari tangan Jaemin.

"Makasih juga." Balas Jaemin sambil tersenyum membuat Hyera tersenyum walaupun samar.

"Bunda sama ayah mana?"

"Bunda sama ayah pergi. Kemungkinan malam pulangnya."

"Tumben gak bangunin aku." Gumam Hyera namun masih bisa didengar Jaemin.

"Katanya bunda gak tega bangunin Rara, soalnya tidurnya nyenyak banget. Bunda juga udah siapin makanan di meja." Hyera mengangguk.

"K-kakak udah m-makan?" Tanya Hyera sambil menggaruk tengkuknya. Maklum, belum terbiasa.

[✓] My Brother | Na JaeminOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz