░⃟⃜💚 9 ░⃟⃜💚

2.6K 301 27
                                    

*❀---❀---❀---❀---❀*
  ┃   ┃    ┃    ┃    ┃
  ┋   ┋    ┋    ┋    ┋
  │   │    │    │    ★
  ┆   ┆    ┆    ┆
  ┆   ┆    ┆    ┆
  ┆   ┆    ★   ✰
  ┆   ✰
  ┆
  ★



Hyera sedang bersantai di kamar. Kedua jempolnya sibuk menggeser layar ponselnya, entah untuk scroll sosial media, chat, ataupun galeri.

Hyera terpaku pada sebuah notifikasi pesan yang muncul di layar ponselnya. Ia bingung karena pesan tersebut dari nomor yang tidak dikenal.

+8256xxxxxx
Save back
Ini Renjun

Hyera baru ingat, Renjun meminta nomor ponselnya.

Hyera
Ok

Renjun galak
Singkat bgt

Hyera
Biarin

Renjun galak
Kapan mau latihan?

Hyera
Harus banget latihan bareng? Emang gabisa latihan sendiri-sendiri?

Renjun galak
Gak. Kita harus bagi part, latihan kekompakan, dll

Hyera
Ck, bilang aja mau modus

Renjun galak
Emg

Hyera tersedak ludahnya. Padahal ia hanya bercanda, namun Renjun malah menanggapinya dengan serius.

Hyera
Bercandamu gak lucu Jun

Renjun galak
Terserah
Akhir pekan kita mulai latihan di sekolah

Hyera
Emang boleh? Bukannya sekolah tutup ya?

Renjun galak
Sekolah gak pernah tutup, kan ada murid yang latihan ekskul

Hyera
Yaudah, terserah

Renjun galak
Nanti ak jemput km
Gaada penolakan!

Hyera mendecih lalu membanting ponselnya ke sembarang arah. Ia merebahkan tubuhnya di kasur lalu memijit keningnya. Hyera merasa menyesal, seharusnya saat itu ia tidak terlambat masuk sekolah. Jika saja Hyera bangun lebih awal, mungkin ia tidak akan pernah bertemu dengan ketua osis itu, apalagi berurusan dengannya. Disaat murid perempuan berlomba-lomba ingin mendekati Renjun, Hyera malah ingin sekali menjauh dari lelaki itu.

Baru saja Hyera memejamkan matanya, terdengar suara ketukan pintu membuat ia membuka matanya kembali.

"Rara, makan malam udah siap." Kata bunda dari luar kamarnya.

"Iya, bun." Hyera pun beranjak dari kasur. Dengan langkah lunglai, ia berjalan kearah meja makan. Disana sudah ada Jaemin dan bunda. Hyera duduk di kursi kosong lalu menyantap makanan yang sudah tersedia di meja. Di depannya ada Jaemin yang sedang menatapnya karena mereka duduk berhadapan.

"Bunda perhatiin kok muka Rara kusut gitu, kenapa?"

"Gapapa kok, bun. Cuma lagi kesel sama seseorang."

"Siapa? Cowok?"

"Iya. Sejak Rara telat datang pas itu, dia jadi suka gangguin Rara." Bunda tersenyum penuh arti.

"Biasanya kalau kayak gitu tandanya suka sama Rara. Makanya suka cari perhatian." Sontak Hyera tersedak makanannya lalu menggelengkan kepalanya. Jaemin tersenyum karena muka Hyera terlihat lucu.

"Gak mau ah, bun, dia punya banyak fans. Aku males kalau berhadapan sama fans nya." Bunda terkekeh.

"Awas karma. Sekarang bilang gak suka besoknya gak mau kehilangan." Hyera bergidik ngeri, membayangkan jika itu benar-benar terjadi.

[✓] My Brother | Na JaeminWhere stories live. Discover now