░⃟⃜💚 26 ░⃟⃜💚

2.4K 266 11
                                    

Ayo semangat vote nya, dikit lagi 1K
*❀---❀---❀---❀---❀*
  ┃   ┃    ┃    ┃    ┃
  ┋   ┋    ┋    ┋    ┋
  │   │    │    │    ★
  ┆   ┆    ┆    ┆
  ┆   ┆    ┆    ┆
  ┆   ┆    ★   ✰
  ┆   ✰
  ┆
  ★

Setelah hampir seminggu Jaemin dirawat, akhirnya ia diperbolehkan pulang oleh dokter. Tentunya Jaemin sangat senang karena jujur saja ia sangat bosan berada di rumah sakit.  Jaemin merindukan rumah dan juga adiknya, Hyera. Tapi Jaemin masih belum tau dengan pertengkaran yang terjadi antara Hyera dengan orang tuanya beberapa hari yang lalu. Ayah dan bunda bersepakat untuk tidak memberitahunya.

Saat ini bunda sedang membereskan baju-baju sedangkan Jeno membantu sepupu nya untuk duduk di kursi roda. Tak lupa Jaemin mengucapkan terima kasih pada Jeno.

"Udah siap semua?" Tanya bunda. Jeno dan Jaemin mengangguk.

"Sini bunda yang dorong." Bunda menghampiri Jaemin.

"Gak usah tante, biar Jeno aja." Tolak Jeno. Setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal, mereka bertiga pergi meninggalkan ruang inap dan berjalan menuju basement rumah sakit tempat dimana ayah menunggu.

Ayah keluar dari dalam mobil ketika melihat keluarganya sudah tiba. Jeno membuka pintu penumpang di belakang lalu membantu Jaemin masuk ke dalam, tentunya dibantu bunda. Sedangkan ayah memasukkan kursi roda kedalam bagasi mobil.

Setelah mereka berempat sudah berada didalam mobil, ayah mulai menyalakan mesin lalu mengendarai mobilnya menuju rumah.

"Jen." Panggil Jaemin pada Jeno yang duduk di sebelahnya.

"Apa, Jae?"

"Rara dirumah baik-baik aja, kan?" Pertanyaan Jaemin membuat Jeno sedikit gelagapan.

"Emm... b-baik, eh iya baik-baik aja, kok. Kenapa?"

"Aku ngerasa gak enak sama Rara karena gak bisa dateng ke acaranya. Rara juga pasti kesepian dirumah karena kalian selalu ke rumah sakit buat jagain aku."

Jeno tertegun. Disaat seperti ini saja Jaemin masih memikirkan adiknya, padahal Rara saja tidak pernah memikirkan Jaemin. Menengok kakaknya saja tidak pernah. Jeno jadi tidak tega dengan sepupunya itu. Bagaimana jika Jaemin tau Rara kembali menjadi dingin padanya?

"Aku jadi gak sabar mau ketemu Rara." Jaemin tersenyum sambil melihat pemandangan kota dari balik jendela mobil.

Jeno semakin tidak tega. Bahkan ayah dan bunda yang mendengarnya semakin merasa bersalah karena telah membohongi Jaemin.






▬▭▬▭ ፝֯֟ ✧◦✦◦✧ ፝֯֟ ▭▬▭▬









Hyera sedang tertidur lelap. Namun suara dering telepon langsung menghancurkan mimpi indahnya dalam sekejap. Dengan rasa malas, Hyera meraba sekitar mencari ponselnya. Setelah ketemu, Hyera langsung menerima panggilan tersebut tanpa melihat namanya.

"Halo?" Kata Hyera dengan suara khas baru bangun.

"Bangun, udah siang." Hyera membuka matanya sebelah dan melihat nama penelpon. Ternyata Renjun.

"Apasih, Jun. Ganggu orang tidur aja."

"Katanya mau nemenin aku ke toko buku." Hyera melihat jam di kamarnya.

"Masih jam setengah 10 tau. Lagian kan perginya jam 11."

"Udah bangun aja terus mandi, gak usah ngeyel. Lagian jadi perempuan kok males banget."

[✓] My Brother | Na Jaeminحيث تعيش القصص. اكتشف الآن