░⃟⃜💚 30 ░⃟⃜💚

3.1K 294 46
                                    

Ada yang nungguin cerita ini?
*❀---❀---❀---❀---❀*
  ┃   ┃    ┃    ┃    ┃
  ┋   ┋    ┋    ┋    ┋
  │   │    │    │    ★
  ┆   ┆    ┆    ┆
  ┆   ┆    ┆    ┆
  ┆   ┆    ★   ✰
  ┆   ✰
  ┆
  ★



Seperti biasa, Hyera melakukan rutinitas yang biasa dilakukan pelajar, yaitu sekolah. Namun ada yang aneh ketika ia memasuki kelas. Semua orang menatapnya dengan tatapan tidak biasa. Tentunya Hyera sangat risih ketika semua menatapnya.

"Jadi selama ini dia punya kakak?"

"Iya, kakaknya cacat."

"Pantesan dia bohong terus bilang kalau dia anak tunggal."

"Memalukan."

"Padahal gue suka sama dia. Tapi gak jadi deh, kakaknya cacat. Nanti gue ikutan sengsara."

"Haha bisa aja lu, bro."

Hyera mengepalkan kedua tangannya ketika mendengar bisikan-bisikan dari teman sekelasnya. Ingin sekali Hyera berteriak dan merobek satu persatu mulut teman sekelasnya. Ah, bahkan mereka tidak pantas dianggap teman sekelas. Hyera yakin Ryujin dan Yeji lah yang membeberkan semuanya.

"Ra." Hyera menatap Jihan, Wonyoung, Yuna, dan Lami. Tatapan mereka terlihat kecewa. Jihan pun berjalan mendekati Hyera.

"Kenapa kamu bohong?" Daripada mendengar hinaan dari murid sekelasnya, inilah yang lebih Hyera takutkan. Hyera takut teman-temannya kecewa.

"Jawab, Ra!" Bentak Jihan. Suasana di kelas langsung hening, semua murid mengalihkan perhatian mereka kearah Jihan dan Hyera.

"Maaf." Lirih Hyera.

"Kenapa baru sekarang kamu ngaku? Kamu gak inget janji kita?" Tanya Lami.

Tentu saja Hyera ingat janji itu. Tapi sayangnya Hyera tidak bisa menepatinya.

"Aku kira kamu bener-bener nganggep kita temen, tapi aku salah. Kita hanya sebatas orang yang saling kenal." Jihan berjalan keluar kelas.

"Ra." Hyera menoleh kearah Wonyoung yang sedang menatapnya sendu. Hyera pun berlari keluar kelas tanpa menghiraukan teriakan teman-temannya. Tujuannya satu, taman sekolah.

Sepanjang koridor, Hyera terus menerima kata-kata pahit yang keluar dari murid-murid. Hyera kira hanya murid sekelasnya saja yang tau, namun ternyata Yeji dan Ryujin membeberkannya ke satu sekolah, jangan lupakan mereka berdua adalah anak famous.

"STOP! Emang kenapa kalau aku punya kakak cacat? Kalian bakal kena sial? GAK AKAN! JADI STOP URUS HIDUP AKU! Kalian bahkan gak tau kehidupan aku yang sebenarnya." Ucapan Hyera mampu membuat seluruh murid di koridor menjadi diam membisu.

"Kalian aja gak sempurna, ngapain ngatain orang cacat? Kalian bukan Tuhan! Bahkan mulut kalian lebih hina." Skakmat, mereka tidak bisa berbicara lagi. Hyera pun berlari meninggalkan koridor dengan perasaan campur aduk.






▬▭▬▭ ፝֯֟ ✧◦✦◦✧ ፝֯֟ ▭▬▭▬







Hyera menginjakkan kakinya di taman sekolah. Tangannya bertumpu pada kedua lututnya lalu mengatur nafasnya yang tersengal. Setelah nafasnya kembali teratur, Hyera berjongkok lalu menenggelamkan kepala di kedua tangannya. Ia mulai menumpahkan semua air matanya. Hyera berpikir, ini semua memang karma untuknya karena telah bersikap jahat pada kakaknya. Ini bahkan belum seberapa bila dibandingkan dengan Jaemin yang selalu mendapatkan cacian dari banyak orang.

Hyera berhenti menangis ketika seseorang mengusap kepalanya. Gadis itu mendongak menatap Renjun yang sudah berada didepannya. Ia pun berdiri, berhadapan dengan Renjun.

[✓] My Brother | Na JaeminDonde viven las historias. Descúbrelo ahora