░⃟⃜💚 28 ░⃟⃜💚

2.5K 274 49
                                    

*❀---❀---❀---❀---❀*
  ┃   ┃    ┃    ┃    ┃
  ┋   ┋    ┋    ┋    ┋
  │   │    │    │    ★
  ┆   ┆    ┆    ┆
  ┆   ┆    ┆    ┆
  ┆   ┆    ★   ✰
  ┆   ✰
  ┆
  ★



"Jeno." Panggil Jaemin.

"Apa, Jae?"

"Mau nanya."

"Tanya aja."

"Gimana ya caranya biar Rara mau maafin aku?" Jeno yang awalnya fokus membaca buku langsung mengalihkan perhatiannya pada Jaemin yang sedang bersandar di dashboard  kasur. Jeno menghela nafas.

"Ngapain kamu pikirin? Lagian yang salah itu Rara bukan kamu. Harusnya dia yang minta maaf." Kata Jeno sewot.

Entah kenapa semakin lama Jeno jadi kesal dengan Hyera. Ia tau Hyera sakit hati, tapi setidaknya jaga tata kramanya kepada orang yang lebih tua. Lagipula disini Jaemin tidak bersalah, kenapa malah sepupunya yang harus minta maaf? Kalau Jeno berada di posisi Jaemin, ia lebih memilih untuk tidak peduli lagi dengan Hyera. Katakanlah Jeno labil. Padahal niat awalnya ingin membantu Jaemin dan Hyera agar kembali berbaikan, tapi semakin kesini Jeno jadi tidak berniat melakukannya.

"Dia adik aku, Jen, dan aku kakaknya. Sebagai seorang kakak aku harus ngalah. Gimana pun juga aku harus minta maaf karena emang aku yang salah."

"Aku tau, tapi kamu udah sering ngalah. Setiap dia bersikap kurang ajar sama kamu, kamu lebih milih buat diam. Kalau kamu terlalu baik sama Rara, yang ada dia malah ngelunjak." Jaemin menghela nafas kasar.

"Yaudah, sih. Aku kan cuma nanya gimana caranya Rara maafin aku, kok kamu malah ceramah."

"Bukan gitu, ma—" Belum selesai Jeno bicara, Jaemin sudah berbalik badan memunggungi Jeno. Ya, Jaemin ngambek. Jeno pun mendengus kasar. Adik sama kakak sama-sama bikin Jeno pusing.

"Yaudah aku bantuin." Final Jeno membuat Jaemin langsung berbalik dan menatap sepupunya dengan senyuman lebar.

"Gimana caranya?" Tanya Jaemin antusias.

"Kasih dia sesuatu. Entah itu barang, makanan, atau sesuatu yang dia suka. Rara suka apa?" Jaemin tampak berpikir.

"Kalau makanan, Rara suka kue coklat. Katanya itu bisa bikin mood dia naik."

"Yaudah bentar aku pesen dulu."

"Gak bikin sendiri?" Jeno menatap Jaemin tajam.

"Jangan macem-macem deh, Jae. Kita berdua gak ada yang bisa bikin kue. Lagian Rara bentar lagi pulang sekolah, yang ada gak keburu. Udah pesen aja." Jaemin hanya bisa mengangguk pasrah menuruti Jeno.








▬▭▬▭ ፝֯֟ ✧◦✦◦✧ ፝֯֟ ▭▬▭▬







Mark melajukan motornya dari kampus menuju rumah. Sebelum pulang kerumah, lelaki itu singgah sebentar ke minimarket untuk membeli cemilan. Tanpa disangka, ia malah bertemu dengan Hyera yang sedang berdiri di depan minmarket sambil menjilat es krim. Mark teringat sesuatu.

"Namanya siapa?"

"Kepo kamu. Udah ah, aku mau pulang."

"Jahat, kasih tau dong."

"Namanya Rara. Udah ya, aku pulang duluan."

"Kalau aku panggil dia Rara bakal nengok gak, ya?"

"Tapi kalau ternyata dia bukan adik Jaemin gimana?"

"Tapi aku penasaran."

"Yaudah deh coba aja." Setelah berdebat dengan diri sendiri, akhirnya Mark memanggil Hyera yang masih setia menjilati es krim nya.

[✓] My Brother | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang