Na Hyera atau lebih akrab disapa Rara hanyalah seorang murid biasa di sekolah. Kepribadiannya yang cuek membuat dirinya hanya memiliki beberapa teman. Namun, ada sebuah fakta yang ia tutupi dari teman-temannya. Hyera memiliki seorang kakak.
Dia Na J...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Akhir pekan telah di depan mata. Seperti yang telah disepakati sebelumnya, hari ini Hyera, Jeno, dan Jaemin akan pergi berjalan-jalan. Sebenarnya rencana mereka untuk pergi bertiga hampir saja batal dikarenakan Irene tidak memberi Jaemin izin untuk pergi. Hari ini cuaca sedang tidak bersahabat, belum lagi katanya mereka bertiga akan pergi sampai malam. Irene takut putra sulungnya itu terkena demam usai berjalan-jalan. Jaemin sendiri tidak masalah jika Irene melarangnya ikut. Toh, sejak awal ia memang tidak berniat ikut. Namun, Hyera dan Jeno bersikukuh membawa Jaemin pergi. Mereka berdua berupaya membujuk Irene, bahkan Hyera sampai mengeluarkan wajah memelas yang jarang ia tunjukkan.
Berkat bujukan Hyera dan Jeno, atau mungkin lebih tepat disebut desakan, akhirnya Irene pasrah dan membiarkan mereka membawa Jaemin pergi. Dengan syarat, mereka bertiga harus pulang sebelum pukul sembilan malam.
Saat ini Jeno tengah memanaskan mobil milik Junmyeon, yang tentunya sudah diberikan izin oleh pemiliknya. Sementara Hyera berada di kamar Jaemin, membantu kakaknya memakaikan jaket tebal berwarna hitam. Bagaimanapun juga Hyera tidak mau kakaknya sakit. Keduanya sudah siap pergi, Hyera mendorong kursi roda Jaemin menuju pekarangan rumah, tempat di mana Jeno sedang memanaskan mobil.
“Ayah, Bunda, kami pergi dulu,” pamit Hyera pada Junmyeon dan Irene yang tengah berdiri di depan pintu rumah menunggu mereka berangkat.
“Hati-hati, ya. Inget, pulang sebelum jam sembilan. Kalau nggak nurut, Bunda kunci pintunya!” Ancaman Irene langsung dibalas anggukan oleh ketiga anak muda itu. Mereka tidak berani membantah Irene, Sang Ratu di rumah itu.
Jeno membuka pintu depan mobil, membantu Jaemin duduk di kursi yang bersebelahan dengan kursi pengemudi, sedangkan Hyera sudah masuk dan duduk manis di kursi belakang. Jeno menaruh kursi roda Jaemin ke dalam bagasi sebelum menyusul Hyera dan Jaemin masuk ke dalam mobil. Melihat mobil perlahan berjalan mundur, Irene dan Junmyeon melambaikan tangan, lalu masuk ke dalam rumah setelah mobil yang ditumpangi ketiga anak muda itu menghilang dari pandangan mereka.
✧◦✦◦✧
Menghabiskan waktu kurang lebih setengah jam perjalanan, mobil milik Junmyeon berhenti di tujuan pertama, yaitu Art Gallery. Selama perjalanan menuju tempat ini, sempat terjadi perdebatan antara Hyera dan Jeno. Hyera bersikeras ingin pergi ke kebun binatang, sedangkan Jeno ingin pergi ke Art Gallery. Tidak tahan dengan perdebatan yang terjadi, Jaemin pun menjadi penengah dan memberikan saran. Mereka akan pergi ke Art Gallery, lalu ke kebun binatang. Awalnya Hyera tidak terima dengan saran kakaknya, tetapi pada akhirnya gadis itu mengalah dan membiarkan Jeno membawa mereka pergi ke “tempat membosankan”, begitu pikir Hyera
Memasuki Art Gallery, mereka bertiga berjalan beriringan, menatap berbagai macam karya seni yang dipamerkan di sana. Selang beberapa menit, mereka terpisah begitu saja, lebih tepatnya Jeno yang memisahkan diri dari Hyera dan Jaemin. Tanpa berpamitan, Jeno menghilang begitu saja. Entah ke mana perginya pria itu, Hyera juga tidak berniat mencarinya. Gadis itu berjalan pelan seraya mendorong kursi roda Jaemin. Sesekali berhenti ketika melihat karya seni yang menarik perhatiannya, lalu kembali berjalan setelah puas memperhatikan.