░⃟⃜💚 15 ░⃟⃜💚

2.7K 293 64
                                    

Ada yang nungguin cerita ini?
❀---❀---❀---❀---❀
  ┃   ┃    ┃    ┃    ┃
  ┋   ┋    ┋    ┋    ┋
  │   │    │    │    ★
  ┆   ┆    ┆    ┆
  ┆   ┆    ┆    ┆
  ┆   ┆    ★   ✰
  ┆   ✰
  ┆
  ★



"Jaemin ikut kerumah nenek, yuk?" Jaemin menggeleng membuat bunda menghela nafas.

Hari ini bunda dan ayah akan pergi ke rumah nenek untuk menjemput Hyera sekaligus melepas rindu dengan sang ibu. Apalagi ayah sibuk bekerja, jadi ia tidak memiliki waktu luang untuk berkunjung kerumah ibunya.

Bunda memaksa Jaemin ikut karena perintah ibu mertuanya. Katanya beliau sangat rindu dengan cucu laki-laki nya. Tapi Jaemin tidak mau, lagi-lagi alasannya karena Hyera. Ia takut adiknya tidak mau satu mobil dengannya. Oleh karena itu Jaemin menolak keras ajakan bunda.

"Nana." Kini giliran ayah yang turun tangan. Ia berjongkok agar setara dengan Jaemin.

"Nana gak kangen nenek?" Jaemin menunduk karena bingung harus menjawab apa.

"Nenek kangen loh sama Nana, masa Nana gak mau ketemu nenek?" Jaemin terdiam.

"Kenapa gak mau ikut? Karena Rara?" Jaemin menggigit bibir bawahnya, enggan menjawab.

"Masa karena Rara doang sampe gak mau ketemu nenek. Ini nenek loh yang minta, kapan lagi kita sekeluarga datang ke rumah nenek? Ikut, ya?" Jaemin bimbang. Haruskah ia ikut pergi?

"Kalau Jaemin takut Rara risih nanti bunda suruh Rara duduk di kursi depan, bunda sama Jaemin di kursi belakang. Asalkan Jaemin mau ikut." Timpal bunda.

Setelah dibujuk akhirnya Jaemin mau ikut membuat ayah dan bunda tersenyum senang. Bunda pun menyuruh Jaemin ke kamar untuk berganti pakaian.

Setelah berganti pakaian, ayah mendorong kursi roda Jaemin menuju mobil. Bunda membukakan pintu untuk Jaemin, sedangkan ayah menggotong Jaemin masuk ke dalam mobil lalu memasukkan kursi roda ke dalam bagasi mobil.

Sepanjang perjalanan Jaemin terlihat tidak nyaman. Lelaki itu memainkan jarinya gugup. Bunda yang melihat Jaemin dari kaca mobil pun membalikkan badannya menghadap anaknya.

"Jaemin." Panggil bunda.

"Iya, bun?"

"Lihat tangan kanan Jaemin coba." Jaemin bingung namun tetap menurut. Ia pun mengulurkan tangan kanannya kearah bunda. Bunda langsung menggenggam tangan anaknya yang terasa dingin.

"Genggam tangan bunda aja biar gak gugup."

"Tapi kalau kayak gitu tangan bunda jadi sakit."

"Enggak akan. Jangan dilepas." Bunda pun berbalik badan menghadap depan. Jangan lupakan satu tangannya yang masih menggenggam tangan Jaemin di belakang.

Dan benar saja, perlahan-lahan rasa gugup Jaemin menghilang karena genggaman bunda.







▬▭▬▭ ፝֯֟ ✧◦✦◦✧ ፝֯֟ ▭▬▭▬







Kini mobil keluarga Jaemin berhenti di sebuah rumah minimalis namun nyaman untuk ditinggali. Ayah keluar dari mobil untuk mengambil kursi roda di bagasi, sedangkan bunda masih di dalam mobil karena masih menggenggam tangan Jaemin.

"Gak usah pikirin reaksi Rara nanti, mending pikirin reaksi nenek yang seneng liat Jaemin."

"Tapi bun, Jaemin gak mau Rara jadi kesel kalau ketemu Jaemin."

"Jaemin mikirnya terlalu jauh, Rara gak mungkin gitu."

"Tap—" Ucapan Jaemin terpotong saat ayah membukakan pintu mobil untuknya.

[✓] My Brother | Na JaeminWhere stories live. Discover now