Part 5

110 11 70
                                    

🏯🏯🏯🏯🏯

Di waktu luang, perpustakaan-lah sebagai tempat yang paling aku sukai. Suasana yang nyaman, buku yang jumlahnya begitu banyaknya sampai diriku terperangah karena kagum, dan berbagai ilmu pengetahuan yang unik dan agak berbeda dengan duniaku membuatku semakin penasaran.

Lantai marmer mulai bergetar, seakan mengguncang seluruh permukaannya. Seorang wanita berambut coklat yang diikat dibelakang kepalanya datang menghampiriku dengan wajahnya yang gembira.

"historia-sama, ayo anda bergegas untuk latihan ninjutsu lagi" ucapnya antusias.

Ku tutup buku berilmu ini dan menatapnya, "aah ternyata kau aino! Yah baiklah kalau begitu"

Tanpa pikir panjang, aku menarik tangannya sembari berlari. Dia tersentak bingung, namun aku tersenyum menampakkan gigi-gigiku bahagia menatapnya.

Senyum mengembang mulai tertera dalam bibirnya, matanya berbinar-binar dan aku menyukai mata bahagianya itu. Mungkin nanti malam aku akan mengajaknya bermain, karena ku tahu budak sepertinya tidak pernah bahagia.

Langkah kakiku berhenti ketika sudah sampai di depan lapangan latihan. Lalu aku memerintahkannya untuk melakukan apapun yang dia inginkan. Hanya saja dia tak boleh jauh-jauh dari lapangan karena aku tak mau dia mendapatkan masalah karena meninggalkan sang majikan sepertiku.

.

.

.

Pemuda bermata biru sedang berlatih fisik bersama dengan sahabatnya. Dia terlihat bersemangat daripada hari biasanya saat melakukan latihannya itu.

"apa dua guruku tidak mau memberikanku pelajaran baru?" sindirku dengan sikap yang kekanakan. Mereka tersentak, kemudian tertawa bersama.

"ya baiklah, bagaimana kalau kita akan melakukan sedikit pertunjukan?" ajak si rambut kuning sambil memamerkan sisi taijutsunya.

"pertunjukan seperti apa itu?" tanyaku antusias.

"kau akan berperang melawanku dattebayo!" ucapnya serius.

"hmm merepotkan! Tapi apa tidak apa-apa historia?" tanya Shikamaru menghela napasnya, tak yakin.

Awalnya aku agak ragu, tapi karena penasaran juga dengan kekuatannya, "ayo bertarung!" jawabku bersemangat.

Lalu naruto memerintahkanku masuk ke medan latihan. Hatiku berdegup kencang sekeras angin topan, karena ini pertama kalinya aku latihan ninjutsu dan taijutsu secara langsung.

"semangat historia-sama!" teriak aino mendukungku. Ternyata dia memilih untuk melihatku daripada melakukan hal yang diinginkannya.

Ku tarik napasku panjang, mencoba memfokuskan titik pusat chakra. Seketika naruto mulai menyerangku menggunakan taijutsu-nya. Dan aku tanpa sadar sudah menepis tangannya dengan semangat api yang membara. Dia pun semakin semangat dan mulai mengeluarkan jurus kagebunshin.

Aku tersentak kaget, sejak kapan pemeran ganda muncul dari asap didekat naruto. Bagaimana pun itu, aku berusaha menghindarinya secepat mungkin.

Kejadian naas terjadi, kakiku terjerembab oleh kimono bagian rok yang aku pakai yang membuatku jatuh terjungkal ditanah. "arghhhh!"

"historia-sama!" teriak aino menghampiriku.

"h-historia kau baik-baik saja?" tanya naruto khawatir.

Kepalaku terbentur tanah, namun beruntung tidak membuat hidungku mimisan. Hanya rambut panjangku yang berantakan membuatku sulit melihat. "enggh ya, lain kali aku akan memakai celana saja"

The Gooddes Of Love (Naruto OC) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang