Part 6

88 11 14
                                    

🏰🏰🏰

Senju pov

"sialan! Kalian pikir perjanjian ini hanya memikirkan keuntungan kalian!" sang kaisar menggeram kesal dengan kedua tangan mengepal erat.

Pria berambut perak berwajah dingin yang tidak lain penasehatnya mendesis, hendak memarahi sang kakak namun tiada guna. "sudah ku duga Uchiha sejak awal berniat untuk mengingkari perjanjian kita! Harusnya anda mempercayai perkataanku sejak awal Yang Mulia"

Sang kaisar memegang pelipisnya, kepalanya selalu berdenyut sakit saat memikirkan masalah politik yang akhir-akhir kerja samanya kurang menguntungkan bagi kerajaannya. "kita tidak akan tahu apa yang terjadi dimasa depan! Sudahlah"

"Yang Mulia, bulan depan nanti apakah anda akan bertemu dengan kaisar uchiha untuk membahas masalah ini?" alih sang perdana menteri, Dan kato.

Melihat keheningan sesaat yang diiringi hembusan napas sang kaisar menunjukkan bahwa dia sangat kesal sekaligus bingung harus membuat suatu keputusan lagi. Pikirannya kalang kabut, namun dia harus tetap berpikir jernih. Setelah rapat ini selesai, ia berniat akan melepas penatnya bersama dengan selir cantiknya yang baru.

Perdana menteri hiruzen menyela keheningan sang kaisar yang berlangsung selama dua menit itu. "menurut saya, sebaiknya Yang Mulia tidak perlu membahas masalah ini dengan mereka, cukup dengan melawan mereka sebagai sama-sama pengingkaran perjanjian. Semua itu demi harga diri kita agar tak mereka diinjak"

Kaisar Ashura menggeleng, "tidak, aku tak ingin terjadi peperangan lagi"

"tapi Yang Mulia, karena itu kita-... " sela tobirama, namun terputus lantaran tatapan tajam melayang dari sang kakak padanya, ia seketika terdiam.

"aku akan tetap mengundangnya kesini untuk membahas masalah itu. Soal segel pelindung disini, lebih baik historia tidak boleh keluar sampai di pavilium depan"

"kenapa pertemuannya harus disini? Apakah tidak ada tempat lain Yang Mulia?"

"sayangnya kaisar uchiha tidak mau istananya menjadi tempat pertemuan kecuali hal mendesak baginya" kesal Ashura.

Perdana menteri Dan Kato mengalihkan pembicaraan agar sang kaisar tidak terlalu memikirkan banyak beban. "ah iya, Yang Mulia bagaimana dengan byakugan milik historia? Apakah ada yang harus dikhawatirkan? Seperti... Apakah dia bisa mengendalikannya?"

"selama dua minggu ini, historia hanya berfokus pada taijutsu" jawab sang adik bungsu, naruto.

Ashura memegang dagunya, "baiklah, kalau begitu besok panggilkan salah satu guru terbaik dari klan hyuga untuk mengajarinya selama seminggu. Setelah itu kau tobirama yang akan mengajarinya berperang dan menggunakan pedang"

Mata tobirama membulat lebar, ia tidak salah dengar apa yang dikatakan sang kaisar bukan? Tenggorokannya mulai mencekik pernapasannya dan hati mulai bergejolak tak terima. "kenapa itu harus aku, Yang Mulia? Dan i-itu sangat tidak mungkin karena selirmu baru saja belajar ninjutsu selama tiga minggu semenjak dia datang dari dunianya!"

"itu sebabnya aku memilihmu pangeran tobirama! Apa kau mulai membantah perkataanku?" tegas Ashura yang tidak menerima penolakan apapun.

"t-tidak Yang Mulia" jawab tobirama menunduk seolah meminta maaf, dibalik itu dia mendecih pelan. Kenapa harus dirinya yang mengajar selir murahan seperti historia?.

Kaisar bangun dari duduknya, hendak pergi. "sepertinya sudah tidak ada yang dibahas lagi, jadi aku akan beristirahat!"

Perdana menteri hiruzen menunduk hormat, "Yang Mulia, sebaiknya anda selalu menyempatkan waktumu bersama dengan selir barumu untuk segera memiliki keturunan. Dengan begitu dia tak akan membelot kita seperti ramalan nenek shiwagama"

The Gooddes Of Love (Naruto OC) ENDWhere stories live. Discover now