Part 13

82 8 24
                                    

Suasana meriah selama dua hari dilangsungkan di luar kerajaan senju. Tepatnya di daerah lapangan besar yang diperuntukkan untuk acara festival Tenjin.

Bagi para rakyat perayaan meriah terjadi dalam kesempatan yang luar biasa untuk menikmati hari musim panas. Kostum tradisional, penari lion, penari payung, kendaraan hias yang diiringi musik dan atraksi lainnya memeriahkan acara ini.

Kami para bangsawan duduk di sebuah panggung yang bertingkat. Paling depan merupakan tempat bagi kaisar dan pemaisurinya. Sedangkan belakang merupakan para selir. Anggota keluarga kerajaan pun duduk berada disekeliling kaisar bersama dengan keluarga mereka masing-masing.

Namun sayang sekali untukku, dari kemarin aku hanya diizinkan melihatnya saat pagi hari saja. Itu pun hanya dua jam. Saat pulang pun aku dikawal oleh pengawal khusus dari Ashura. Soal chakraku yang besar, para uzumaki telah menanganinya.

Sungguh menyebalkan. Hari ini juga, apapun aktivitasku selalu dibatasi. Dan sayangnya aku juga tidak bisa bertemu dengan belahan jiwaku. Padahal aku sangat merindukannya setengah mati.

"sial! Kenapa aku juga harus duduk di belakang pemaisuri!" dalam benakku terus mengumpat, sepertinya ini disengaja. Padahal kemarin aku berada di kursi selir paling belakang. Tentu saja lebih singkat untuk membawaku pulang.

Bukannya senang tapi hatiku malah sedih. Aku cemburu melihat tobirama bersama dengan tiga istri dan anak-anaknya yang tersenyum bahagia. Walau jaraknya hanya selisih lima kursi dari pemaisuri Fuuka, rasanya sangatlah jauh. Ku pikir aku bisa bersamanya. Harusnya aku menempatkan diri jika sebagai haremnya. Tapi hati ini begitu egois juga dengan anakku yang ku kandung ini, dia sangat menginginkan ayahnya.

"ehem historia kamu kenapa? Tingkahmu aneh sekali! Jangan cemburu, ingat posisimu!" sindir pemaisuri Fuuka yang kursinya berada di depanku. Sedangkan kaisar Ashura berada di sisi kanannya.

Aku mengerucutkan bibirku menatap ke arah lain. "aku tidak sedang cemburu!" Dalam hatiku melanjutkan perkataanku, 'apalagi melihatmu dengan Ashura!'

Uluman senyumannya semakin menyeringai. "oh... Kamu sedang melihat pangeran tobirama?"

Sekejap saja aku tersentak, "t-tidak! Aku-..." ucapku gugup.

"kelihatan sekali kok! Dari tadi kamu memandanginya tanpa henti. Sebenarnya ada hubungan apa itu?"

Cih, aku melamun terlalu lama. Bisa-bisanya dia mengamatiku sedari tadi? Untuk menutupinya aku harus menutupi rahasia ini. "kami hanya sebatas guru dan murid"

"bohong!"

"Aku tidak bohong!" serangku balik.

"diam kau historia! Tidak ada yang boleh menyangkal perkataan pemaisuri!" ucap Matsuri.

"tapi aku tidak bohong!" kataku kesal.

"pembohong! Buktinya kami pernah melihatmu bersama pangeran di dapur istana. Aneh sekali bukan?"

.

"mohon maaf pemaisuri, jangan berbicara dengan keras!" ucap Yugito menghentikan perselisihan ini. Pada dasarnya dia sebenarnya juga penasaran apa yang terjadi barusan. Sepertinya selir baru itu berani berdebat dengan pemaisuri disini, sungguh menarik.

"kau tahu, wanita ini adalah harem milik suamimu!" kata Fuuka kesal.

Yugito begitu terkejut, "tidak mungkin!"

"apa itu benar pemaisuri?" Kurotsuchi ikut menyela.

"Tentu saja, aku yakin mereka memiliki hubungan yang lebih dalam"

"apa buktinya? Kalian tidak punya bukti! Jangan menuduh!" aku membela diriku sendiri.

"kami adalah saksinya!" ucap kelima selir yang pernah melihat kejadianku waktu itu.

The Gooddes Of Love (Naruto OC) ENDWhere stories live. Discover now