Part 2

235 16 103
                                    

.

.

.

Apa salahku?

Kenapa ada saja yang tidak menginginkan kehadiranku?

Apapun itu, aku ingin berusaha hidup untuk menggapai kebahagiaan hidupku.

.

.

.

Sayup-sayup terdengar suara yang memanggil-manggil namaku. Kelopak mataku membuka sedikit demi sedikit sampai kesadaranku kembali. Seekor kucing berada di sampingku sedang menepuk wajahku dengan tangan mungilnya.

'apa ini mimpi? Ah bukan. Aku ingat! Kucing gila ini yang hampir membunuhku untuk masuk ke dalam kolam!' pikirku dalam hati.

Tubuhku berusaha bangkit, pikiranku kalut akan memikirkan ajal yang hampir menjemputku tadi, walau begitu sekarang ada perasaan lega kalau tadi hanyalah halusinasiku saja. Setelah itu aku mulai terbatuk merasakan ada air tadi yang masuk ke dalam tenggorokanku.

"dasar! Berani-beraninya kau mau membunuhku!" perasaan marahku mulai meluap seperti api. Namun itu percuma karena si kucing bernama Amp menampakkan wajah tak bersalahnya.

"jangan begitu miaw, aku tadi tak berniat membunuhmu. Tadi aku hanya mendorongmu saja!"

"iih sama saja!" aku pun menahan rasa kesalku pada kucing kecil ini, aku percaya dia tadi mau membunuhku. Tapi apa boleh buat, sepertinya keadaannya sekarang berubah. Tunggu sebenarnya dimana aku??.

Disini hanya terdapat pohon-pohon tinggi yang menjulang tak beraturan. Kuyakini ini adalah hutan yang terlihat sangat asing dan auranya terlihat gelap, sepi dan terlihat menyeramkan.

"hei aku harus pulang Amp!" rengekku dengan wajah puppy eyes, mungkin dia memberikan petunjuk untukku pulang.

"miaw jika kau ingin pulang, cepatlah keluar dari hutan ini. Berjalanlah lurus sampai terdapat sebuah bangunan besar!"

Sekilas mataku melirik ke arah lurus sesuai dengan perkataannya. Setelah aku menengoknya kembali, sekarang dia sudah menghilang entah kemana. Aku mencoba mencari sosok kucing tadi, tapi dia tak kunjung ketemu. Kucing itu benar-benar menghilang tanpa jejak.

Dengan berat hati ku langkahkan sangat cepat kakiku sesuai dengan perkataannya. Walaupun begitu, tak henti-hentinya mataku melihat keadaan sekitar untuk berjaga-jaga karena telingaku mulai mendengar suara-suara aneh.

Tak hayal pikiranku mulai kalang kabut karna merasa ada yang mengawasiku dalam-dalam. Mata yang mulai tak fokus karna melihat bentuk pohon-pohon disini mulai berbentuk aneh, dahannya bergerak seperti hendak menerkamku.

Betapa terkejutnya diriku hingga membuat kakiku tersandung sebuah dahan kering hendak menghempasku. Jantungku mulai meloncat, dan semakin berdebar melihat banyaknya tengkorak manusia dan hewan yang tergeletak ditanah hitam pekat namun sangat gersang ini, suara burung hantu dan gagak mulai bertebaran dilangit.

Sesegera mungkin aku berlari secepatnya karena ketakutan. Aku berpikir, sepertinya hutan ini tidak ada miripnya dengan hutan pinus tadi. Hingga tanpa kusadari aku sudah berada di luar hutan. Dan sesaat setelah keluar dari sana, hewan kupu-kupu mulai berterbangan dari dahan pohon.

The Gooddes Of Love (Naruto OC) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang