Part 23

42 6 0
                                    

Tobirama pov

Sudah semalaman Tobirama tidak bisa tidur, lantas dia memikirkan nasib anak dan wanita simpanannya. Apakah mereka baik-baik saja atau dihukum oleh Uchiha sialan itu? Lamunannya terpecah saat mendengar suara istri-istrinya.

"tidak ku sangka wanita yang kamu banggakan kabur lagi"

"Jangan asal bicara! Dia hanya menyelesaikan urusan!"

"ku dengar dari anak-anak jika bayimu saat itu menangis cukup keras. Kau tadi menyiksanya?!"

"anakku dalam bahaya! Bisakah kalian tidak menyudutkanku?!"

"hmph harusnya kau tak perlu mementingkan anakmu. Cukup manfaatkan saja ibunya"

"diamlah kalian tidak tahu apa-apa tentangnya!" Tobirama mulai mengepak barang-barang yang dianggapnya penting.

"kau mau pergi kemana lagi?"

"aku ada urusan!" jawabnya acuh, dia pergi berniat untuk mencari cara untuk melepaskan segel yang tertancap di jantung anaknya secepat mungkin.

"cih dia selalu menyebalkan seperti ini!"

.

.

.

Ritual mandi selesai, aku sangat senang karena Iroha akhirnya menemukan parfum bunga peony kesukaanku yang didapat dari wilayah Senju. Dia menyuruh beberapa utusan untuk membelikan parfum itu.

Selama setengah jam Iroha menghias rambutku, mengutak-atiknya dengan gaya rambut yang berbeda dari biasanya. Setiap hari ada saja yang dia kreasikan demi rambutku.

"indah sekali, aku menyukainya!" ucapku sembari menyentuh rambutku yang terhias gaya waterfall braid.

Iroha terlihat tersenyum, tersanjung akan pujianku. "saya sangat terhormat karena telah membuat sang dewi bahagia"

"ahh kau terlalu berlebihan! Aku ini hanya wanita biasa yang sangat manja dan menyebalkan"

"anda benar-benar rendah hati, Historia-sama"

Selesai menata rambut, aku berdiri mengaca didepan cermin. Sungguh betapa cantiknya diriku ini. Cih, tapi tidak dengan luka yang ku dapat beberapa hari lalu.

Terakhir kali dihukum cambuk, aku tidak sadarkan diri selama dua hari. Walaupun sudah diberikan obat terbaik di negeri ini, tetap saja tidak kunjung sembuh secara instan. Iyalah mereka masih menggunakan ramuan tradisional. Apa daya aku juga tidak bisa menggunakan ninjutsu medis.

Tidak akan pernah ku maafkan perbuatan Madara Uchiha begitu saja. Ingat ya, aku akan membalas perbuatanmu suatu saat nanti!

Ku raba wajahku yang mulus, merasa aneh dengan tidak adanya perubahan usia meskipun sudah bertambah. Tunggu, kenapa wajahku masih sama dengan usia tujuh belas tahun? Apakah waktu di dunia nyataku berhenti? Terus apa ini adalah mimpiku?!

Ku gelengkan kepala, tak mungkin. Tapi sisi baiknya wajahku yang tidak menua bisa menyamai Tobirama yang masih muda. Aku memegangi kedua pipiku, senyum-senyum sendiri.

Ketukan pintu terdengar, suara Taruho menyuruhku untuk segera makan malam. Dengan cepatnya aku mulai keluar dari kamar. Tampaknya dia sangat terkejut dengan kehadiranku yang baginya mendadak.

"Historia-sama, tidak biasanya... "

"ahh aku sangat lapar! Kalau bisa jaga anakku, aniki" kataku dengan riangnya, mulai berjalan pergi menuju ruang makan istana. Dia tersenyum manis menyetujui permintaanku.

Suasana ramai mulai terdengar, banyaknya orang sedang sibuk dengan duduk di tempat masing-masing. Para pelayan bahkan siap menjamu tuannya yang akan melangsungkan acara makan.

The Gooddes Of Love (Naruto OC) ENDWhere stories live. Discover now