Part 25

25 5 2
                                    

Satu bulan berlalu, selama ini kami mulai beradaptasi di negeri Sabaku. Kabar tentang kedatangan kami ternyata sudah melebar luas, hanya saja Uchiha tidak berbuat apapun setelah kepergianku. Tapi aku yakin jika mereka merencanakan sesuatu yang licik.

Disini aku tidak pernah ikut campur dalam urusan politik maupun pekerjaan. Wanita sepertiku yang tak ada kerjaan, hanya meluangkan waktu bermain dengan anak-anak. Kebanyakan dari mereka adalah putra dan putri dari sang kaisar. Kami saling bertukar informasi mengenai permainan yang baru, entah itu dari duniaku atau dunia mereka.

Namun anak-anaknya Tobirama tak semudah itu didekati. Mereka mirip dengan sang ayah walaupun sebenarnya ingin bermain bersama. Buktinya mereka berada tak jauh dari taman yang sering kami gunakan.

Ku hampiri keenam anak itu dari belakang. Beberapa diantaranya mengeluh lantaran bosan dan ingin bermain dengan yang lain, namun sang kakak tertua malah memarahi mereka dan memaksa beberapa adik untuk menuruti keinginannya.

"Baa!!" Ku kagetkan mereka sekali teriakan. Namun mereka malah marah dan kesal.

"Huuh apaan sih!" Ujar Amaru.

"Ayo bermain bersama!" Ajakku antusias.

"Siapa mau dengan ibu tiri!" Ujar Sasame kesal.

"Nee-can main!!" Teriak Akashi.

Anak yang paling tua langsung memalingkan muka, dia menarik adik-adiknya untuk dibawa pergi. Meskipun anak-anak yang paling kecil terlihat enggan dan ingin bermain.

Seketika aku dikejutkan oleh seorang pelayan dan wanita yang berdiri di belakangku.

"Ternyata kau disini ya Historia" ucap Yugito menaikkan nada oktaf dengan sombong.

"Begitulah"

"Ya setidaknya aku tahu jika wanita simpanan sepertimu tidak layak ikut dalam pemerintahan"

Ku gembungkan pipiku kesal, "lalu apa yang ingin kau bicarakan denganku?!"

"Aku ingin mendandanimu sebelum datang ke pertemuan penting"

"Ah tidak perlu"

"Ini bukanlah pertemuan biasa. Tentu saja Yang Mulia secara langsung mengajakmu berdiskusi tentang negeri ini. Jadi berpenampilanlah yang baik" Yugito yang sudah berdandan rapi menggenggam erat kipas di tangannya.

Merasa bingung harus mengenakan pakaian apa, aku pun mengiyakan. "Baiklah, hanya saja aku tak punya pakaian yang bagus"

"Tenang saja, aku sudah menyiapkannya untukmu" Yugito bergegas pergi.

Ku ikuti langkahnya cepat, "kalau begitu terima kasih ya"

Sebelum pergi aku berpamitan dengan anak-anak untuk menjaga Akashi agar tetap berada di samping mereka. Sang pengasuh anak mulai membawa mereka semua untuk pergi ke sebuah tempat yang aman.

Beberapa orang mulai mendandaniku dengan serius, dibantu oleh Yugito yang memantauku secara langsung. Aku tak tahu niatnya apa, tapi yang jelas dia tidak bohong dan mendandaniku sangat cantik.

"Ara, kau cantik sekali Historia"

Aku tersenyum lebar, "benarkah? Kalau begitu terima kasih"

"Ayo cepat kita temui Yang Mulia"

.

.

Sebuah ruangan aula istana Sabaku dipersiapkan hari ini untuk acara rapat dengan para kaisar dari negeri kecil maupun besar. Mereka datang dengan undangan yang diberikan secara resmi sebelumnya dan sekarang sedang membahas masalah koalisi yang menguntungkan beberapa belah pihak dalam peperangan melawan ratu hitam.

The Gooddes Of Love (Naruto OC) ENDWhere stories live. Discover now