Part 14

115 7 40
                                    

Langkahku terhenti karena melihat ada seseorang pria yang menunggangi kuda sedang menatapku dengan wajahnya yang terkejut. Kami seakan dibuat terkejut dengan kedatangan masing-masing.

'aku ketahuan!' batinku tak percaya.

.

.

.

Mulutku menganga tak percaya, dialah pria senju berambut kuning jabrik yang sedang menatap mataku tanpa berbicara sepatah kata pun. Tatapannya begitu dalam seperti menyiratkan sesuatu. Angin yang berbisik seolah menyampaikan pesannya padaku.

Suara hentakan kaki kuda lainnya mulai terdengar mendekat ke arahku. Sontak aku bersembunyi dibalik semak-semak belukar dengan jantung berdegup kencang seakan lokomotif yang kehilangan kendalinya.

.

.

"maaf Yang Mulia, kita sudah berusaha mencari sampai semalaman ini, namun tidak ada tanda-tanda dari selir historia!" lapor sang panglima perang.

"kita harus tetap mencarinya apapun yang terjadi!" geram Ashura kesal.

"argh dimana kau sayang!" teriak Ashura mendecak kesal. "kenapa kau bisa mencintai adikku tobirama?! Apakah benar itu karena aku mengabaikanmu akhir-akhir ini?" suara tangisannya mulai terdengar dengan suara isakan yang dalam.

Hatiku bergetar merasa bersalah saat mendengarnya dari semak-semak belukar. Para pasukan kecil ini hanya terdiam cukup lama mendengar penderitaan sang kaisar.

"kalau begitu maafkan aku! Kembalilah sayang!" dia menghela napasnya panjang. "Baiklah, katakan apapun keinginanmu! Aku akan mengabulkannya seperti ku cabut hukuman cambuk untukmu!"

.

Kakiku hendak ku langkahkan untuk kembali padanya. Tapi kenapa rasanya sangat berat? Sebenarnya aku ingin sekali mengatakan keinginan egoisku. Memiliki tobirama seutuhnya sekaligus hidup bersama dengan anakku saja.

Tapi, Tobirama bahkan sudah menolakku, sekarang apa yang bisa ku lakukan? Apakah ini takdirku seperti ramalan nenek shiwagama, pergi dari senju ke uchiha? Kenapa kepergianku begitu menyakitkan? Dan kenapa harus pada Uchiha?

Aku tak percaya lagi padamu Ashura, kamu sudah meninggalkanku sejak awal. Andaikan dulu aku tak pernah menikah denganmu, semuanya tidak akan terjadi hal seperti ini.

.

"sudahlah Yang Mulia, sebaiknya kau pulang saja! Serahkan semuanya padaku! Aku akan mencarinya untukmu!" naruto menepuk bahu sang kakak.

Ashura menghela napasnya, mengangguk dan melajukan kudanya untuk pergi. "baiklah, aku serahkan semuanya padamu pangeran naruto! Aku mengandalkanmu!"

"percayakan padaku Yang Mulia!" jawab naruto tegas lalu melajukan kudanya bersama dengan para prajurit lainnya pergi ke arah lain.

Naruto bergumam dalam hati, 'maaf historia, aku sangat ceroboh berkata jujur pada kakak. Harusnya aku juga memikirkan nasibmu. Ini salahku! Sekarang hanya ini yang bisa ku lakukan untukmu! Bertahan hiduplah diluar senju'

.

.

.

Naruto, aku berterima kasih padamu. Kau begitu baik untukku, tapi aku tidak tahu apa yang ada di dalam hatimu yang berniat memanfaatkanku atau tidaknya. Senang aku bisa berteman denganmu, tapi inilah jalan yang ku pilih bersama dengan anakku.

Setelah menatap kepergian mereka, aku mulai pergi menjauhi jalan yang mereka pilih. Ribuan pisau mulai menusuk hatiku. Rasa bersalahku semakin besar, karena itu rasa takut mulai menjalar dipikiranku.

The Gooddes Of Love (Naruto OC) ENDWhere stories live. Discover now