❝ Bos Mafia ❞

586 83 1
                                    

Mereka bertujuh sedang kalut dengan fikiran masing-masing. Yoshi yang sedang menyetir saja, sampai terkadang memberhentikan mobilnya secara mendadak. Membuat semuanya cemas. Terutama Jihoon.

Kini Jihoon berada di jok belakang, karena perutnya yang terluka akibat sayatan pisau Doyoung tadi. Sementara Haruto dan Asahi duduk di bak mobil yang mereka naiki sejak awal pergi. Kini, mereka berjalan tanpa arah tujuan. Tidak ada yang tahu, kemana arah mereka pergi.

"Bang, sekarang kita kemana?"tanya Junghwan memecahkan keheningan. Namun, tidak ada yang menggubris sama sekali pertanyaan lelaki itu.

"Kita cari tempat istirahat dulu aja, D1 juga butuh obat buat luka diperutnya,"ujar Junkyu. Sementara Jihoon, terlihat sudah tertidur karena tidak kuat dengan darah yang terus merembes dari perutnya. Benar-benar terasa perih.

Junghwan pun mengetikkan sesuatu pada laptop canggihnya. Ia mencari tempat yang menjual obat-obatan, semoga saja ada yang bisa dipakai di dunia fana ini.

"Bang R1, jalan terus sampai ada palang bertulis distrik 23 di depan sana,"ujar Junghwan pada Yoshi di sampingnya. Yoshi pun menurut dan mulai menancapkan gas nya.

***

Hyunsuk dan Mashiho tengah duduk dengan rasa cemas. Mereka merasa bersalah karena telah meninggalkan Jaehyuk yang terjatuh saat mereka berlari dari kejaran teman-temannya.

Terutama Hyunsuk, sebagai kakak tertua diantara mereka bertiga. Tidak bisa menjaga adiknya dengan baik. Sudah 3 dari 12 orang yang mati. Selanjutnya siapa?

Perkiraan Mashiho adalah dirinya sendiri yang akan mati, karena terbunuh oleh teman-temannya sendiri. Game yang biasanya ia tahu begitu menyenangkan, tetapi tidak dengan game yang satu ini. Menjadi karakter yang begitu jahat dalam sebuah game bukanlah hal yang di inginkannya.

"Kalian dipanggil oleh bos,"ujar salah satu anak buah mafia seperti Hyunsuk dan Mashiho tersebut. Namun, bedanya sang anak buah ini adalah seorang perempuan.

Tidak seperti NPC di luar sana, rumah mafia, atau bisa disebut markas mafia ini. Seperti asli, tidak ada benda yang terasa hologram.

Hyunsuk dan Mashiho pun dituntun oleh perempuan tadi untuk masuk ke dalam ruangan bos mafia itu. Bukan seorang laki-laki, namun bos mafia ini juga seorang perempuan.

"Kalian sudah datang? Duduklah,"ujarnya sambil memutar kursi besarnya dan menatap kedua anak laki-laki itu.

Hyunsuk dan Mashiho pun duduk di kursi yang ada di depan meja bos mereka. Kursi panjang empuk berwarna merah maroon dengan dilapisi emas. Seperti pada film-film yang mereka tonton.

"Bagaimana hari kalian tanpa salah satu dari kalian?"tanyanya sambil menopang dagu dan tersenyum.

"T–tidak menyenangkan,"ujar Mashiho singkat dan gugup.

"Tidak menyenangkan? Memangnya kalian fikir, menjadi seorang mafia itu untuk bersenang-senang, huh?!"tanya perempuan itu sambil mendengus sebal dan menjauhkan tubuhnya dari meja.

"Kalian sama sekali belum paham, tentang cara kerja mafia?"tanyanya lagi dengan nada remeh. Sementara kedua laki-laki muda di depannya, terdiam. Mengulum bibir mereka masing-masing. Tak berani untuk menjawab.

"Kalian tidak punya mulut, huh? Atau kalian ingin ku sobek saja mulutnya agar tidak bisa sama sekali berbicara?!"ujarnya sarkas dan membentak.

"K–kami bukanlah mafia asli, kami hanya terjebak di dunia fana ini! Kami hanya ingin segera keluar dari dunia gila yang sudah membuat kami seperti ini!"ujar Hyunsuk sedikit emosi.

Mafia Games ft. TREASURE 💎 (Late Update)Where stories live. Discover now