❝ Others ❞

345 73 2
                                    

"Wuih, udah masuk kelas juga akhirnya. Kemana aja? Kayak gak ada kabar aja lu,"sapa lelaki bersurai kecoklatan itu.

"Sakit, sakit hati,"ucap pemuda itu dan langsung duduk di bangkunya seraya menaruh tas di atas meja.

"Yeh, dangdut,"cibirnya, lalu melanjutkan kalimatnya. "Eh, tapi gue punya pertanyaan deh,"

"Kenapa? Jangan buat gue pusing deh bang, baru juga masuk kelas,"

"Iye kagak. Lu sadar gak sih, satu persatu mulai pada muncul?"tanya pemuda tersebut sambil memasang wajah kebingungan.

"Hah? Maksud lo apaan, bang? Kan tadi gue udah bilang, kalau nanya jangan yang bikin gue mikir dah,"

"Nggak, maksud gue tuh. Ya kita satu persatu dateng gitu masuk kelas,"

"Ya kan kita emang sekolah bego, wajar lah kalo masuk kelas,"

"Tapi ya, seinget gue tuh hal terakhir yang gue lakuin lagi main candy crush di kamarnya si Junkyu,"

"Udahlah, jangan bikin gue tambah puyeng lagi. Bentar lagi pelajarannya bu Mela,"

***





















































Bugh! Bugh!

Begitu banyak pukulan yang dilayangkan oleh ketiga pemuda tersebut. Hyunsuk yang melihat Ryujin yang sudah terlihat begitu kewelahan karena terlalu banyak memukul para penjaga, bahkan wajahnya tampak babak belur.

Begitu pun Mashiho yang beberapa kali tertendang dan tertonjok oleh para penjaga. Ia tidak kuasa melihat teman-temannya tersiksa seperti ini.

Sambil memukul, Hyunsuk melihat ke sekitar, sekiranya bisa membuat mereka tidak di pukuli lagi oleh para penjaga.

Dari arah jam 4, Hyunsuk melihat dua perempuan yang memberikan kode padanya untuk lari ke arah mereka.

Ya, mereka adalah Lia dan Chaeryoung. Kedua perempuan itu tidak berani melangkah masuk, karena jika mereka masuk itu akan menambah bencana.

"Pergilah ke arah jam 4, biar gue yang beresin ini! Huwaaa!"

Bugh!

Ujar Hyunsuk seraya berteriak dan memukul dengan kencang ke arah penjaga yang tidak hentinya datang ke arah mereka.

"Nggak , kalo abang masih disini, gue juga tetep di sini!!"pekik Mashiho di sela nafasnya yang terenggal.

"Bodoh! Cepet lari!"teriak Hyunsuk yang tenaganya akan segera habis.

"Biar gue yang ngurus, kalian pergi! Salam..HAIIIIGGG!! Euh.. Salam buat Chaeryoung sama Lia,"ucap Ryujin dan mendorong kedua lelaki itu menjauhi kerumunan para penjaga yang terus berdatangan.

Saat itu, Ryujin sudah seperti target untuk para penjaga. Dengan segera ia dipukuli habis-habisan sampai ia tidak sadarkan diri.

Mashiho yang hanya melihat Hyunsuk terdiam di tempatnya langsung menarik tangan Hyunsuk dengan paksa lalu membawanya ke arah Lia dan Chaeryoung berada.

Karena para penjaga sibuk untuk menyerang Ryujin, maka ini kesempatan bagi keduanya untuk kabur dari sini.

Lia dan Chaeryoung sudah cemas, karena adik mereka, Ryujin. Mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Hyunsuk dan Mashiho agar bisa keluar dari penjara ini.

Keempat pemuda itu berlari secepat mungkin, mengeluarkan tenaga mereka sepenuhnya untuk menjauh dari tempat tersebut. Kini tujuan Hyunsuk hanya satu.

Menemui teman-temannya yang semoga tidak terjadi apa-apa.

Andaikan saja ia saat itu tidak berlari meninggalkan Jihoon dan yang lain, andaikan saja ia saat itu tidak menghindar dari kejaran teman-temannya. Dapat dipastikan hal ini tidak akan terjadi.

Namun, semuanya telah terjadi. Penyesalan selalu datang terlambat. Air mata Hyunsuk membuat penglihatannya buram, nafasnya terpenggal, dan tenaganya untuk berlari pun sudah habis.

Semuanya seperti sia-sia, benar kata adiknya. Mashiho, apapun yang ia lakukan disini tampak sangat sia-sia. Tetapi ia tetap punya tujuan untuk keluar dari sini, bersama yang lainnya. Juga kedua perempuan yang menjadi teman mereka sekarang.

To be continued.
.
.
.
.
.
Sorry banget untuk slow updatenya guys °^° dan kayaknya cerita ini sedikit lagi udah mau end hshshshs. Just check it out okay!!

Jangan lupa vomentnyaa!!❤️

Mafia Games ft. TREASURE 💎 (Late Update)Where stories live. Discover now