❝ Perjalanan ❞

339 68 1
                                    

Teriakan Hyunsuk seolah membuat monster laba-laba di depannya itu tertantang. Hyunsuk pun berlari dari kejaran laba-laba itu sekuat tenaga. Karena Mashiho masih ada di punggungnya, ia harus tetap hati-hati.

"WARKKKKK!!!"

Geram monster laba-laba itu sambil mencoba memakan Hyunsuk yang berlari di depannya.

"HYUNSUK!!! JANGAN KESINI!!"teriak Lia sambil mencoba mundur walaupun itu membuat dua monster di depannya menggeram keras.

"AKH!"

BRUGH!

Umpatan keluar dari mulutnya untuk di tuju pada akar pohon besar yang membuatnya tersandung dan jatuh.

"Cio!"pekik Hyunsuk sambil mencoba mengambil Mashiho yang terjatuh di tanah dalam keadaan masih pingsan.

"Ah, jadi nama panggilan anak itu Cio? Baiklah, akan aku tambahkan dalam list ku,"

Seorang pemain menyebut nama pemain lain, ia berhak memberikan satu nyawa pada pemain yang disebutkan!

"Ayo, ayo-bangun,"ucap Hyunsuk sambil mencoba menggendong kembali Mashiho di punggungnya.

Namun, hal itu sangat nihil dilakukan. Tenaga nya sudah habis ia keluarkan sedari tadi.

"Maaf, maafin gue,"lirih Hyunsuk dengan air mata yang sudah siap turun. "Ayo ketemu lagi, di kehidupan selanjutnya,"lanjutnya dan berlari menghampiri Lia yang masih berusaha menghindar dari gigitan dan injakan monster laba-laba di depannya.

KRAWP KRAWP KRAWP

Tepat di depan mata kedua pemuda itu, Mashiho dilahap habis oleh monster yang mengerikan karena terlihat sangat kelaparan.

"TAKATA MASHIHO AS MAFIA STATUS : LOSE"

"Lia, ayo. Kita harus keluar dari sini,"ujar Hyunsuk di tengah nafasnya yang masih terpenggal dan segera menarik Lia untuk berlari. Lagi.

Dua monster laba-laba itu masih mengejar Hyunsuk dan Lia. Dengan kecepatan penuh mereka berlari sekuat tenaga.

Mencoba menghindari jalan yang bisa saja membuat mereka tersungkur jatuh lalu di makan hidup-hidup oleh monster di belakang mereka.

"Hyunsuk, ayo ke sana!"pekik Lia sambil menunjukkan celahan dari sebuah pohon besar yang tidak jauh dari depan mereka.

Dengan segera mereka menambah kecepatan berlari agar terhindar jauh dari ketiga monster yang masih mengejar mereka.

"Ayo Lia, cepet masuk!"panik Hyunsuk.

Lia segera masuk ke dalam lubang yang cukup sempit itu. Bersembunyi di balik sebuah lubang pohon bukan ide yang bagus. Apalagi bersembunyi dari para monster aneh.

"Cih, dasar penakut! Harusnya kalian lawan. Hahaha,"

RWAAKKKK

Geraman dari para monster memekik ditelinga mereka. Keringat dan peluh sudah bercucuran. Letih rasanya, sudah berlari seharian penuh.

"Lia, sini,"ucap Hyunsuk mengajak Lia untuk mengikutinya.

Ternyata ada lubang lain di sana, lubang yang lebih terang.

"Karena aku kasihan pada kalian, temuilah mereka. Tapi, lihat saja nanti. Akan ku buat kalian tidak bisa keluar dari sini, hahaha,"

Geraman monster tidak terdengar lagi, tetapi kini suara ombak yang sedang ditiup oleh angin kencang menyelimuti Indra pendengaran mereka.

Pantai,

Itulah sebutannya.

"Kota, itu, di sana,"ujar Lia sambil menunjuk sebuah gedung menjulang yang dapat terlihat dari sisi pantai.

"Kita berhasil! Kita-Mashi.."

"Mashi, maafin gue,"

Rintih Hyunsuk yang langsung berlutut di atas pasir pantai. Air matanya jatuh, lagi. Untuk kesekian kalinya. Ia merasa menyesal, mengapa ia tidak kuat. Mengapa tenaganya habis? Seharusnya, ia tidak meninggalkan temannya di sana.

Sendirian, dan merasakan sakit.

"Hyunsuk, maaf,"ucap Lia yang turut sedih.

Pasalnya, kini mereka sudah merelakan tiga orang.

Ryujin, Chaeryoung, dan terakhir. Mashiho.

"Hyunsuk, ayo kita ketemu temen-temen kamu. Mereka pasti nungguin kedatangan kamu,"ucap Lia mencoba untuk menenangkan laki-laki di depannya yang sedang bersedih.

"Lia-maafin gue juga, adek -lu, Chaeryoung juga mati,"

"Udah Hyunsuk, kita gak bisa apa-apa. Ini udah takdir mereka. Perjalanan kamu untuk keluar dari sini, masih jauh, kamu gak boleh lama-lama bersedih. Udah yok, kita jalan lagi,"

Penjelasan Lia cukup membuat hati Hyunsuk tenang. Begitu lembut dan halus untuk masuk ke indra pendengarannya.

Sebelum pergi, mereka sempat meminum air laut. Walau rasanya asin, tetapi itu sama sekali tidak terasa di dalam mulut serta tenggorokan mereka. Terlalu lelah untuk merasakannya.

To be continued
.
.
.
.
.
.
Haiii sksksksk
Mau minta maaf banget sama kalian kalau makin ke sini ceritanya jadi kurang menarik. Kadang aku suka Mentok mau lanjutin ceritanya gimana.

And sorry juga kalau visualisasi untuk suara monsternya kurang :( ((soalnya aku bingung suara laba-laba kayak gimana ㅠㅠ))

Tapi, makasih buat kalian yang masih mau baca cerita ini sampai akhir. Insyallah bakal banyak partnya hehe. Makasih juga yang udah kasih voment banyak-banyak di setiap chapternya.

Love you all ❤️

Mafia Games ft. TREASURE 💎 (Late Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang