❝ Sia-sia ❞

465 76 1
                                    

"Bawa kedua lelaki ini bersama mereka. Jangan biarkan mereka kabur seperti Lia dan Ryujin,"ujar Yeji kepada anak buahnya.

Ketiga perempuan itu pun ditarik menggunakan rantai tebal oleh anak buah Yeji keluar dari ruangan. Hyunsuk dan Mashiho pun juga begitu, mereka ditarik secara paksa oleh dua laki-laki berbadan besar dan mengikuti arah ketiga perempuan tadi pergi.

"Kenapa kita juga di kurung?"tanya Mashiho di sela perjalanan mereka. Namun, tak kunjung ada yang menjawab. Membuat dirinya menghela nafas lirih.

Cukup lama mereka berjalan, dan sampailah pada ruang bawah tanah. Penuh dengan lumut, kotoran, dan juga bau tak sedap seperti bangkai. Seperti sebuah neraka. Pikir Hyunsuk.

grreekk

"Masuklah,"titah salah satu laki-laki berbadan besar itu kepada Hyunsuk dan Mashiho.

Mereka pun menurut dan masuk ke dalam sel yang cukup luas. Muat untuk sekitar 7 orang. Ryujin, Lia, dan Chaeryoung sudah duduk di pojokan sel. Sementara Hyunsuk dan Mashiho hanya berdiri diam. Tidak tahu harus bagaimana.

"Sedang apa kalian disana? Duduklah."ujar Ryujin dengan nada rendah.

"K–kau bisa berbicara?"tanya Hyunsuk.

"Kau kira aku bukan manusia? Bodoh sekali pertanyaan mu,"cibir Ryujin seraya mendengus.

Hyunsuk pun mendekati Ryujin dan duduk di depannya. Menatapnya dengan penuh belas kasihan. Membuat Ryujin mengernyitkan dahinya dan menatap Hyunsuk jijik.

"Sedang apa kau dekat-dekat?! Duduklah di sana,"titah Ryujin sambil menunjuk arah lain dengan dagunya.

"Aku ingin bertanya tentang dirimu lebih jauh, ceritakanlah bagaimana kau bisa di sini sampai hari ini. Bahkan, katanya kau sudah beberapa kali mencoba melarikan diri. Siapa tahu ak–

"Sudahlah, aku muak melihatmu. Pergi dari hadapanku sekarang!"pekik Ryujin sambil mengibaskan tangannya dan membuang muka pada Hyunsuk.

Lelaki itu pun menghela nafas kasar dan menghampiri Mashiho yang duduk dekat dengan wastafel.

"Kenapa kau diam saja M2? Ayo bantu aku untuk mencari jalan keluar,"ujar Hyunsuk pada anak laki-laki di depannya.

Sang lawan bicara hanya mendengus seraya tersenyum miring. Menatap sang kakak dengan tatapan meremehkan.

"Gak ada jalan keluar dari sini, bang. Pada akhirnya, kita akan mati,"ujar Mashiho, lalu menatap ketiga perempuan di sebrang mereka. "Atau tidak, akan berakhir seperti mereka."

"Apa? Kau sudah menyerah? Kau tidak berfikir bagaimana cara kita berjuang? Kau hanya ingin mati sia-sia seperti ketiga teman mu?"tanya Hyunsuk di iringi penekanan.

"Mati sia-sia? Hidup kita disini juga sia-sia. Untuk apa berjuang membunuh yang lain, jika akhirnya kita juga mati?"ujar Mashiho membuat Hyunsuk bungkam.

"Hei, ini makanan kalian,"ujar salah satu anak buah mafia, dan melemparkan nampan berisi makanan yang bisa disebut dengan makanan sisa.

Hyunsuk yang melihat makanan itu, merasa mual. Tidak untuk ketiga perempuan yang bersama mereka. Lia, Ryujin, dan Chaeryoung merangkak untuk mengambil makanan sisa itu yang sangat terlihat menjijikan.

Mafia Games ft. TREASURE 💎 (Late Update)Where stories live. Discover now