❝ Pasar dan Kota ❞

840 124 2
                                    

"Gimana caranya kalian bisa nemuin kita?"tanya Jeongwoo pada kedua lelaki didepannya yang sibuk dengan laptop canggih mereka.

Kedua lelaki tersebut hanya mengendikkan bahu mereka. Mereka juga tidak tahu mengapa bisa ada ditempat itu.

Ting!

Notifikasi dari ponsel Junkyu, Jihoon, dan Jeongwoo berbunyi secara bersamaan. Menandakan ada pesan masuk. Lagi-lagi pesan dari Unknown.

Look out for the mafia! There are around you!

Karena mendapat pesan tersebut, ketiga lelaki itu bertukar pandang dan menelan ludah masing-masing. Benar-benar ada mafia dalam game ini. Mereka harus berhati-hati mulai dari sekarang.

"Kalian dapet pesan yang isinya, 'Awas ada mafia disekitar kita', kan?"tebak lelaki muda itu yang masih sibuk dengan laptopnya. Sebut saja Junghwan. Dan temannya, Asahi.

"Kok lu tau?"ujar Jihoon yang tidak percaya.

"Gue kan bisa tau segalanya, bahkan tentang game ini hyung,"ujar Junghwan sambil tersenyum simpul.

"Ketemu!"seru Asahi dan sedikit meregangkan tubuhnya.

Ketiga lelaki yang memiliki peran detektif itu pun, mendekati Asahi. Mereka tidak paham bagaimana caranya Asahi bisa melakukan hal yang diluar kebiasaannya.

"Lu gimana caranya bisa kayak gini?"tanya Jihoon sambil menatap Asahi.

"Ya gitu, gue gabisa jelasin bang,"jawab Asahi asal. Ya memang pada dasarnya ia tidak tahu, ini hanya sebuah game.

"5 orang di pasar, 1 orang di kota. Gue gatau mereka siapa aja dan mereka jadi apa aja bang. Tapi yang pasti mereka ada di sana,"jelas Junghwan pada kakak-kakaknya.

Tidak disangka sang pemuda diantara mereka, sangatlah pintar dalam hal tekhnologi seperti ini.

"Dari sini kayaknya lebih deket ke pasar. Kita ke pasar dulu aja, gimana?"tawar Jeongwoo.

Mereka berempat saling bertukar pandang, tampak ragu namun tidak ada pilihan lain apalagi untuk menghindar.

"Oke, ayo kita ke pasar dan cari mereka,"ucap Jihoon tegas. Sebagai yang tertua, tentu saja ia harus tegas, juga melindungi adik-adiknya.

"Ah iya, kalian bisa manggil aku S2 dan di sebelahku S1. Inget, nyawa kalian berharga,"peringatan sang adik membuat Kim Junkyu dan Park Jihoon menelan saliva mereka masing-masing. Tak lagi mereka akan bersikap ceroboh seperti yang lalu.

Asahi dan Junghwan pun menutup laptop serta memasukkan peralatan mereka ke tas. Sementara para tim Detektif sudah siap dengan senjata mereka, bersiap jika terjadi penembakan seperti tadi.

Tidak lama untuk mencapai pasar, mereka menaiki mobil khusus yang sudah disediakan. Berjalan menyusuri pasar yang ramai, namun mereka tidak melihat siapapun di sana. Bahkan mayat Yedam. Sahabat mereka.

"S1, lu gak bisa lacak lagi keberadaan mereka 5 orang itu ada dimana?"tanya Jihoon yang sudah lelah melihat sekitar yang begitu banyak sekali karakter berlalu lalang.

"Bentar bang,"ujar Asahi lalu mengeluarkan semacam benda GPS dari tas nya.

Ia menelisik dan mengetik bermacam sandi di sana agar bisa melacak teman-temannya. Otak genius nya tidak pernah mengkhianati usaha yang sudah ia lakukan. Banyak titik merah dan biru yang berkelap-kelip di layar benda pipih tersebut.

"Ayo bang ikutin gue,"ucap Asahi dan memimpin arah kawan-kawannya.

Junghwan, Jihoon, Junkyu, dan Jeongwoo pun mengikuti Asahi dan sampailah mereka disebuah gedung tua yang sepertinya tidak berpenghuni.

Ketiga detektif tersebut serentak untuk menyalakan senter dan menerangi jalan. Mencoba memulai langkah mereka menuju ke dalam gedung tersebut.

"BERHENTI DISANA!"

Teriakan yang menggema dari seberang sana mengejutkan mereka berlima.

"JANGAN MENERANGI KAMI, TURUNKAN SENJATA KALIAN!"

"Y-

Belum sempat Jihoon menyebutkan nama yang ia kenal. Asahi membungkam mulut Jihoon dengan telapak tangannya dan menggeleng pelan.

"Gue kenal lu! Gue gak akan bunuh lu!"lanjut Jihoon mengubah niatnya dan menghampiri lawan bicaranya itu perlahan.

"BOHONG!"

Pekiknya dan mulai menampakkan diri dari kegelapan. Berdiri diantara celah cahaya matahari yang masuk ke dalam gedung tua itu.

"Please.. Jangan gegabah, ayo kita omongin ini baik-baik,"jelas Jihoon yang membuat orang diseberang sana menurunkan senjatanya.

"Bang.. Ayo sama kita.. Gue yakinin kita bakal aman,"jelas Jeongwoo mencoba meyakinkan.

"R2! Ayo kesini!"teriak lelaki itu dan menoleh kebelakang. Merasa sang empu dipanggil, ia pun menghampiri temannya.

"B-bang.. Gimana bisa-

"R-2? Ayo sini gabung, gue jamin kita gak akan ngebunuh diantara kalian berdua,"ucap Jihoon dan tersenyum melihat kedua adiknya.

Yoshi dan Haruto. Mereka berdua pun menghampiri lima lelaki di sana. Memeluk mereka dan mencoba untuk menahan nangis. Masih terasa, bagaimana sedihnya ditinggal satu sahabat mereka. Yedam.

"Gimana kalian bisa tahu, kalau gue sama dia ada disini bang?"tanya Yoshi melihat Jihoon dan yang lainnya.

"Berkat mereka, kita harus kumpulin yang masih ada. Gue harap gak ada pengkhianat atau musuh dibalik selimut diantara kita semua. Kita harus keluar dari game gila ini bareng-bareng,"jelas Jihoon yang di setujui oleh semuanya.

"Sekarang kita gimana? Dan mau kemana?"tanya Haruto.

"Gak jauh dari sini, kita harus keluar dulu dari gedung tua ini. Serem,"ujar Junghwan bergidik ngeri lalu dirangkul oleh Junkyu.

Mereka akan terus berusaha, bersama. Sampai bisa keluar dari game gila ini, bersama-sama. Tapi, pertanyaannya. Apakah mereka bisa?

To be continued
.
.

Mafia Games ft. TREASURE 💎 (Late Update)Where stories live. Discover now