❝ Yakin? ❞

326 69 0
                                    

⚠️⚠️ TAKUTNYA ADA YANG KE TRIGGERED, JADI JANGAN TERLALU DIBAYANGKAN YA. ⚠️⚠️

HAPPY READING!!!
.
.
.
.

"Apa kau puas dengan usahamu?"perempuan itu menarik kasar rahang sang tahanannya. "Ah aku lupa, kamu tidak akan pernah puas dengan apa yang kamu lalukan,"lanjutnya seraya mendengus.

"Apa kau tahu? Aku membawa kalian bersama ku, karena di dunia sana sangat berbahaya. Seharusnya kalian tahu, aku melindungi kalian di sini!"bentaknya.

"Uhuk—uhuk—untuk—untuk apa kamu melindungi kami?— Di sini kamu hanya menyiksa kami!—Uhuk—setidaknya jika kami mati di luar sana—kami—kami tidak lagi menerima penyiksaan yang tidak manusiawi dari—AKHHHH!!!"

Teriakan yang keluar dari mulut perempuan muda itu mengisi ruangan luas bernuansa merah. Perempuan itu berteriak, karena besi panas melingkari lehernya.

"Pikir lagi cantik, aku tidak akan melakukan ini kalau kau dan yang lainnya mendengarkan aku. Kau juga harus membayar apa yang sudah Yuna berikan padamu!"

Teriakan masih menggema, sakit sekali. Perih. Bagaimana tidak? Tenggorokan mu seolah di tusuk oleh besi panas. Perempuan itu merasakannya. Ryujin merasakannya.

"Lepas, kembalikan dia ke tempatnya!"titah perempuan muda itu, Yeji.

Sebelum pergi, Ryujin melihat mata Yeji dengan ganas. Seolah ingin memakan temannya secara hidup-hidup.

"SEHARUSNYA KAU YANG MEMINTA MAAF PADA YUNA—KARENA KAU YANG TELAH MEMBUAT INI SEMUA! LEPASKAN AKU! AKU BELUM SELESAI BICARA!"

Pekik Ryujin yang masih mencoba melawan para penjaga yang menghadangnya untuk mendekati Yeji. Ia pun segera ditarik paksa keluar dari ruangan itu oleh para penjaga.

"Ck, dasar aneh,"decak Yeji dan kembali ke kursinya sambil menatap ke arah jendela.

Bukan hanya sebuah jendela, tetapi itu adalah bayangan sebuah hologram. Di mana ia bisa menemukan segalanya.

***

"R1, D3 kalian di sini. Jaga-jaga kalau ada apa-apa, sekalian bantuin S1. Gue sama D2 mau nyari yang masih ada,"jelas Jihoon dan diangguki oleh ketiga temannya itu.

Junkyu dan Jihoon bergegas keluar dari gedung tua yang mereka tempati untuk mencari teman-temannya yang lain. Tidak terfikirkan jika dari teman-temannya yang belum ditemukan, ternyata sudah tidak ada.

"Kira-kira, yang ke sisa siapa aja ya?"gumam Junkyu pelan namun masih bisa di dengar oleh Jihoon.

"Jangan ngomong yang aneh-aneh deh, semua baik-baik aja,"cibir Jihoon yang memang dirinya terlihat baik-baik saja, namun tidak.

"Ada, satu orang deket sini. Hati-hati bang,"ucap Junkyu setelah melihat GPS pada ponselnya yang menandakan titik merah.

"Di sana,"ujar Jihoon sambil menunjuk tempat yang cocok untuk persembunyian mereka.

Setelah keduanya siap bersembunyi, derap langkah kaki mulai terdengar oleh keduanya. Mereka saling bertukar pandang, siapa kira-kira yang akan mereka hadapi kali ini. Walaupun itu adalah teman mereka sendiri.

"Kita udah gapunya GPS, mau nyari mereka gimana?"ujar salah satu dari mereka.

"Kok kayak kenal sama suaranya, ya,"gumam Jihoon pelan.

"Tapi gue punya insting, kalau mereka ada di sini,"timpal yang lain.

"B–bang H–

"Jangan sebut nama dia, D2,"potong Jihoon seraya membekap mulut Junkyu di sampingnya.

"Tapi, dia siapa?"tanya Junkyu sambil menunjuk perempuan di samping seorang laki-laki.

"Gue gatau, kita harus hati-hati. Bisa aja itu NPC yang nyamar buat nyelakain kita,"jawab Jihoon asal namun diangguki oleh Junkyu.

"Ayo, kita keluar. Langsung rebut Hyunsuk dari cewek itu,"lanjutnya lalu mereka mulai bersiap, mengambil ancang-ancang untuk menyulik Hyunsuk dari perempuan di sampingnya. Lia.

Seorang pemain menyebutkan nama karakter lain! Maka nyawanya akan dikurangi satu darinya. Untuk pemain lain, semoga beruntung!

"Sial, kita langsung deketin aja. Satu, dua, jangan mendekat!"pekik Jihoon setelah mengambil Hyunsuk dari belakang.

Begitupun dengan Junkyu di sampingnya, terlihat seperti menahan Hyunsuk untuk tidak dekat dengan Lia. Padahal, ingin melindungi dari gadis itu.

"Kamu siapa? Kenapa bisa sama dia?"lanjutnya sambil menodongkan pistol ke arah Lia. Sementara Lia terlihat sangat terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa.

"Lu pada kenapa malah keliatan jadi kayak penjahat dah, Lia baik sama gue. Turunin pistolnya, "jelas Hyunsuk sambil mencoba keluar dari perlindungan kedua temannya itu.

"Kenapa lu bela dia? Dia asing buat kita, di guna-guna lu sama dia?"sarkas Jihoon sambil menatap sinis Lia di depannya yang masih terlihat shock.

"Lepasin gue dulu, gue jelasin pelan-pelan,"ucap Hyunsuk santai yang akhirnya dipersilahkan oleh kedua temannya untuk menjelaskan apa yang terjadi.

"Ini Lia, dia yang bantu gue sama Ma–shiho keluar dari penjara. Sayangnya, gue gak bisa bawa Mashiho ke sini bareng gue dan ya, kayak yang kalian bisa lihat. Tinggal gue sama Lia di sini,"jelas Hyunsuk seraya berdiri di samping Lia.

"Lu yakin dia baik, bang?"tanya Junkyu mencoba untuk meyakinkan Hyunsuk dan melihat ke arah Lia sinis.

To be continued.

Maafkan aku yang updatenya lama banget guys :)
Jangan lupa voment ya 😉

Mafia Games ft. TREASURE 💎 (Late Update)Where stories live. Discover now