43. BEBAS

2.3K 385 933
                                    

Yuk bisa yuk 1k komen lagi❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuk bisa yuk 1k komen lagi❤


➖➖➖

43. BEBAS

Kelas yang lima dari penghuninya diisi oleh anggota inti Rebellion Team itu bebas jam pelajaran. Rain baru saja memberitahukan kabar tersebut selaku siswa yang paling dekat dengan guru fisika.

Artinya mereka juga bebas melakukan apapun di dalam kelas. Sebagian siswa membentuk sekumpulan kecil di sudut ruangan, bermain ludo di bawah sambil duduk bersila. Lain sebagian siswi mulai mengeluarkan alat tempur berupa kaca juga liptint guna menarik perhatian anak Rebellion. Sedang beberapa anak kutu buku lebih senang menghabiskan waktu dengan membaca novel atau mempelajari materi pelajaran selanjutnya.

Tidak dengan anggota inti yang terdiri dari kelima cowok berwajah tampan yang memilih mojok di sudut lain dengan Rain dan Rainer duduk bersebelahan menghadap Maxen dan Saguna. Sementara Jenaro menjadikan kursi guru sebagai singgasananya. Kaki kanannya dia letakkan di atas salah satu pahanya.

"Segitu kopongnya isi kepala lo, Ro?" cetus Saguna pertama kali saat Jenaro selesai menceritakan perihal kejadian di rumah Oife.

"Jessica udah ngaku gak perawan lagi lo-nya tetap milih dia?!"

"Wah, asli. Kepala lo minta diisi berlian nih. Kacau, anjing. Bisa-bisanya lo mungut sesuatu yang udah kecium busuknya daripada yang wanginya masih segar." Saguna tak bisa lagi menahan kekesalannya melihat kebodohan Jenaro. Saguna jadi curiga jika Barja disogok temannya itu untuk menunjuknya sebagai ketua kumpulan.

"Gue cinta mati sama Jessica."

"Alah, Ro. Kencing belum lurus aja sok ngomongin cinta mati." Maxen menyahut pedas. "Mending lo lurusin dulu dah pake penggaris besi si Bona. Atau perlu gue bantuin? Biar kalo gak lurus juga gue pukul batang lo sekuat-kuatnya. Emosi gue, njir!"

Jenaro mendengus, "Kenapa lo pada bacot banget? Seharusnya yang emosi itu gue, tunangannya Jessica. Ah, apa mungkin kalian berdua suka sama Jessica? Iya kan?"

Mata Saguna yang berapa saat lalu terpejam langsung melek selebar-lebarnya. Balas menatap horor Jenaro. "Suka dari mananya, sat? Bahkan dibanding Jessica, gue lebih bagus sama Oife. Meskipun rambutnya kayak nenek-nenek, setidaknya Oife tampil apa adanya di depan kita. Poin plusnya, Oife blak-blakan. Jadi siapapun yang mengenal dia dengan baik gak bakal ambil hati omongan dia yang kelewat jujur."

"Oh, jadi lo suka Oife?" tanya Jenaro dingin. Ekspresinya mengeras seolah ingin melenyapkan Saguna.

Saguna tertawa mengejek, "Maunya sih gitu. Tapi gue masih sayang nyawa. Yakali gue terbunuh di tangan cowok serakah kayak lo. Dua-duanya diembat."

Diam. Jenaro enggan membalas perkataan telak Saguna. Jenaro tahu kalau diantara keempat temannya, Saguna lah yang paling tidak menyukai tindakan sesuka hatinya pada Oife.

JENARO Where stories live. Discover now