59. HARI PENYESALAN

2.6K 384 1.3K
                                    

BACA CERITA INI SELAGI MASIH ON GOING YA!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BACA CERITA INI SELAGI MASIH ON GOING YA!

ANTUSIAS DARI KALIAN YANG BISA BAWA CERITA INI MENUJU KESUKSESAN!! SO, JANGAN LUPA SHARE CERITA JENARO KE TEMEN-TEMEN, SANAK SAUDARA KALIAN YA! YUK BANTU AKU CARI PEMBACA SEBANYAK-BANYAKNYA!!!💙💙


KOMEN DI SETIAP INLINE YA!
CUS SEPERTI BIASA TIM SPAM KOMEN MELUNCUR!💙

➖➖➖

59. HARI PENYESALAN

Jenaro duduk diam di atas motornya dengan pikiran berkecamuk. Sudah lama dia di sana tanpa minat setelah sebelumnya melihat Oife pulang bersama Rainer.

Apa yang Jenaro dengar ternyata benar. Oife dan Rainer lagi dekat. Buktinya, keduanya tampak akrab sampai tawa riang Oife terdengar jelas di pendengarannya. Iri sudah pasti. Cemburu apalagi. Rasa-rasanya Jenaro hendak menghampiri namun sekuat diri dia menahan untuk tidak menciptakan masalah baru.

Penyesalannya ini mungkin akan membawanya ke tahap ingin berubah dengan dimulai dari mengontrol emosinya seperti saat mereka masih berpacaran. Secara tidak langsung, Jenaro menyetujui jika kehadiran Oife di hidupnya membawa perubahan besar dalam dirinya.

Kesalahan besar telah dia lakukan. Jenaro tidak akan pernah bisa mendapat maaf dari Oife, tapi setidaknya Jenaro bakalan berusaha menebus dosa-dosanya. Apapun caranya pasti ditempuh. Ini masalah waktu. Jenaro tahu Oife butuh waktu setelah luka yang dia torehkan cukup dalam.

Menghela napas, Jenaro melompat dari atas motor. Pandangannya bersibobrok dengan manik Jessica yang hendak meninggalkan pekarangan sekolah. Disitulah emosinya naik ke permukaan. Jenaro mengambil langkah lebar, mendekati Jessica yang berniat kabur.

"Mau ke mana lo?! Urusan kita belum selesai!" sentak Jenaro memegang lengan Jessica agar tidak lari.

"Apaan sih?! Gue gak merasa punya masalah sama lo! Lepasin gak?!" Jessica mencoba memberontak, namun tetap saja tenaganya kalah jauh. Sekarang Jessica jadi was-was berada di sekitaran Jenaro.

"Udah ketahuan masih aja ngelak! Lo harus mempertanggung jawabkan semua yang lo perbuat! Termasuk minta maaf di depan nyokap gue!"

Jessica mendengus, "Suruh siapa lo mutusin gue dan milih Oife? Jadi, jangan salahkan gue kalo gue melampiaskan kemarahan gue dengan bunuh kelinci nyokap lo!"

"Cewek psycopath lo, ya. Ternyata kayak gini sifat asli lo. Selama ini gue salah menduga."

"Waktu itu lo mempermalukan gue di depan anak-anak pake segala bilangin gue lebih murahan dari Oife. Lalu kemarin lo tenang aja tuh gue deketin, malah secara terang-terangan lo ngaku kalo kita udah balikan lagi. Dan sekarang, lo balik kayak waktu itu. Membenci gue atas apa yang gue lakukan. Labil, ya, lo."

JENARO Where stories live. Discover now